p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Megasains
Tanti Tritama Okaem
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Hotspot Terhadap Variabilitas Aerosol Bulan Februari Tahun 2016-2019 Tanti Tritama Okaem; Dodi Saputra; Fajri Zulgino
Megasains Vol 11 No 1 (2020): Megasains Vol 11 No.1 Tahun 2020
Publisher : Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2414.616 KB) | DOI: 10.46824/megasains.v11i01.5

Abstract

Pengamatan Aerosol merupakan salah satu program pengukuran yang dilakukan di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren konsentrasi Aerosol (Black Carbon, Particulate Matter (PM10) dan Scattering Coefficient) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang dan untuk melakukan penelitian terhadap dampak kemunculan titik panas di Sumatera dengan pemantauan Aerosol. Penelitian ini dilakukan menggunakan data pengamatan pada bulan Februari 2016-2019. Metode yang digunakan yaitu dengan pengamatan yang dilakukan selama 24 jam melalui instrumen Catcos Magee Scientific Aethalometer untuk pengamatan Black Carbon, BAM 1020 untuk pengamatan PM10, Ecotech M9003 Integrating Nephelometer untuk pengamatan Scattering Coefficient dan pantauan titik panas (hotspot) di pulau Sumatera diambil dari data harian titik panas dari Satelit MODIS (Terra, Aqua, dan SNPP) dengan tingkat kepercayaan diatas 70%. Hasil penelitian ini menunjukan konsentrasi PM 10 dan Aerosol Scattering Coeficient meningkat pada Februari 2019 dengan bertambahnya jumlah titik panas yaitu 367 titik dan arah pergerakan angin dominan dari timur dan timur laut. Sedangkan peningkatan titik panas pada tahun 2018 meningkatkan konsentrasi Black Carbon dan PM10
Studi Tren Kenaikan CO2 Hasil Pengukuran pada GAW Bukit Kototabang dan Perbandingannya dengan Data Global Tanti Tritama Okaem
Megasains Vol 13 No 2 (2022): Megasains Vol.13 No.02 Tahun 2022
Publisher : Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas manusia pasca revolusi industri telah menggeser fungsi komposisi alamiah Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Konsentrasi GRK yang berlebihan menyebabkan peningkatan temperatur udara di permukaan bumi. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik Karbon Dioksida (CO2) yang diamati oleh SPAG Bukit Kototabang. Pengukuran CO2 ini menggunakan Air Kit Flask Sampler yang dikirim ke NOAA. Data dianalisis dengan menggunakan metode Statistik Deskriptif dengan 2 periode data CO2 tahun 2005-2018. Periode pertama (2005-2011) laju kenaikan data sebesar 0.1306 ppm/bulan dan periode kedua (2012-2018) sebesar 0.1988 ppm/bulan serta kenaikan nilai minimum sebesar 3.64% pada periode kedua. Pengukuran CO2 di SPAG Bukit Kototabang masih berada di bawah rata-rata pengukuran Global dan Mauna Loa meskipun memiliki tren kenaikan yang sama. Kata Kunci : Gas Rumah Kaca, Karbon Dioksida, Airkit Flask Sampler, Statistik deskriptif