Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) DI DESA KOROWOU WILAYAH KERJA PUSKESMAS BETELEME KABUPATEN MOROWALI UTARA evi setyawati
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja dan dimana saja. TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacterium Tuberculosis. Pasien Tuberculosis paru di Puskesmas Beteleme tahun 2016 berjumlah 18 orang dan menjadi 32 orang pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat dalam pencegahan penyakit tuberculosis (TBC) di Desa Korowou Wilayah Kerja Puskesmas Beteleme Kabupaten Morowali Utara”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pra eksperimental dan desain yang digunakan adalah one group pre test pos test. Populasi yaitu semua masyarakat yang ada di Desa Korowou Wilayah Kerja Puskesmas Beteleme Kabupaten Morowali Utara berjumlah 369 kepala keluarga dengan jumlah sampel 79. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diketahui nilai rata-rata (mean) pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit tuberculosis (TBC) sebelum diberi pendidikan kesehatan yaitu 69,37 dan rata-rata (mean) setelah yaitu 89,87. Rata-rata (mean) sikap masyarakat sebelum diberi pendidikan kesehatan yaitu 63,52 dan mean setelah 74,41. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000. Ini terlihat nilai p (probability) lebih rendah dari nilai p value = 0,05. Simpulan pada penelitian ini ada perbedaan signifikan antara pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan setelah diberi pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit tuberculosis (TBC). Simpulan: ada perbedaan pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan setelah diberi pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit tuberculosis (TBC). Bagi Puskesmas Beteleme Kabupaten Morowali Utara disarankan agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberculosis (TBC) dengan melakukan penyuluhan melalui kerja sama dengan tenaga kesehatan. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, perilaku, masyarakat, pencegahan TBC.
Hubungan Pelaksanaan Menguras Menutup dan Mengubur (3M) dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Balaroa Kecamatan Tatanga Evi Setyawati
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini faktor penyebab penyakit DBD sering tak diperhatikan oleh sebagian besar masyarakat. Hasil survei pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap 6 kepala keluarga, semua kepala keluarga belum pernah mengikuti penyuluhan kesehatan, sehingga tidak mengetahui penyebab, cara penularan, pencegahan dan komplikasi DBD. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pelaksanaan menguras, menutup, mengubur (3M) dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Balaroa Kecamatan Tatanga. Jenis penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah terkena penyakit DBD yaitu 33 orang. Sampel semua masyarakat Kelurahan Balaroa Kecamatan Tatanga yang pernah terkena penyakit DBD yaitu 33 orang dan kontrol adalah 1:1 jadi kontrol 33 orang yang tidak terkena penyakit DBD. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian dari 66 responden pelaksanaan menguras, menutup, mengubur (3M) lebih banyak yang melakukan sebanyak 53% dan tidak melaksanakan 47 %. hasil uji “chi square” nilai p: 0,014 (p value ≤ 0,05), ada hubungan pelaksanaan menguras, menutup, mengubur (3M) dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Balaroa Kecamatan Tatanga. Kesimpulan dari penelitian ini pelaksanaan menguras, menutup, mengubur (3M) di Kelurahan Balaroa Kecamatan Tatanga sebagian besar sudah dilaksanakan, ada hubungan pelaksanaan menguras, menutup, mengubur (3M) dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Balaroa Kecamatan Tatanga. Saran bagi Puskesmas Balaroa agar bisa mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sehingga kaktifan masyarakat dalam pencegahan demam Berdarah Dengue semakin baik dan angka kejadian DBD dapat diturunkan. Kata kunci: Menutup, mengubur, DBD, pelaksanaan menguras
Pendampingan Kelas Ibu Hamil untuk Pemenuhan Gizi dalam Pencegahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Masa Pandemik Covid 19 di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi Irnawati Irnawati; Nurasmi Nurasmi; Evi Setyawati
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 4 (2021): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v1i4.478

Abstract

Saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia. Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia adalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita. Masalah gizi lain yang timbul adalah masalah kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan kelas ibu hamil untuk pemenuhan gizi dalam pencegahan kekurangan energi kronis (KEK). Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah ibu hamil. Memberikan penyuluhan, periksaan ibu hamil, dan pemberian biskuit sebagai makanan dalam pemenuhan nutrisi dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu selama hamil. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Kegiatan ini dilakukan selama 1 hari mulai dari penyuluhan tentang pentingnya gizi  pada ibu gamil dalam upaya pencegahan kekurangan energy kronis (KEK) pada kehamilan dan pemberian biscuit ibu hamil. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 10 ibu hamil yang terdiri 7 ibu hamil yang mengalami KEK dan 3 ibu hamil yang tidak mengalami KEK, rerata ibu hamil belum mengetahui pentingnya gizi selama kehamilan, sebagian besar bependidikan Sekolah Dasar dan berusia < 20 tahun.Kesimpulan telah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya gizi pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan kekurangan enegi kronis pada kehamilan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil. Diharapkan pada ibu hamil agar memenuhi kebutuhan gizi selama hamil sehingga tidak terjadi kekurangan energy kronis dan rutin dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk memantau kehatan ibu dan janin, sehingga jika terdapat risiko kehamilan dapat dideteksi secara dini untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.