Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

WhatsApp as an Online Learning Tool for Library Science Students Ramadayanti Ramadayanti
Literatify: Trends in Library Developments Vol 1 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.269 KB) | DOI: 10.24252/literatify.v1i2.15917

Abstract

Whatsapp sebagai salah satu media sosial paling berpengaruh dan banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Para mahasiswa di Indonesia pada era digital saat ini sudah menggunakan gawai dalam aktivitas keseharian mereka baik di kampus maupun di luar kampus. Namun, sebagian besar pelajar menggunakan aplikasi media sosial, khususnya Whatsapp, hanya untuk bermedia sosial saja, padahal di dalam aplikasi tersebut, terdapat manfaat yang bisa meningkatkan kemampuan literasi digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Peran Media Sosial (Whatsapp) Dalam Proses Belajar Online (Daring) Di Kelas Ap.3/4 Jurusan Ilmu Perpustakaan Uin Alauddin Makassar dan 2) manfaat Media Sosial (Whatsapp) Dalam Proses Belajar Online (Daring) Di Kelas Ap.3/4 Jurusan Ilmu Perpustakaan Uin Alauddin Makassar.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simak, catat, dan wawancara online,kajian pustaka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu,1).peran  media sosial whatsapp sangat membantu mahasiswa dalam proses belajar  secara online    ( daring) dan 2). Manfaat media sosial whatsapp WhatsApp sebagai Media Literasi digital, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menggunakan fitur voice note atau video call, Berbagi materi melalui Whatsapp Story. Whatsapp memudahkan dalam percakapan melalui menu chat, bisa meng-copy, men-delete, atau memforward pesan. Gambar yang terkirim bisa di-forward, Selain itu juga dapat mengirim pesan suara maupun share lokasi keberadaan pengguna.ABSTRACTWhatsApp as one of the most influential social media and is widely used by Indonesia. Students in Indonesia in the digital era are currently using gadgets in their daily activities. However, many students have use social media applications, especially WhatsApp, only for social media, not improve digital literacy skills. The purposes of the study were to determine: 1) the role of in online learning Process,and 2) the benefits of (WhatsApp) in online learning process for Library Sciences students at UIN Alauddin Makassar. The data were gathered through listening, , taking notes, online interviews, literature review. The results of this study showed that 1) the role of WhatsApp really helps students in learning process,and 2). the benefits of WhatsApp as digital literacy mediain distance learning (PJJ) may use voice note or video call feature, sharing material, an so on. WhatsApp makes it easy to have conversations through the chat, it can copy, delete, or forward messages. Images that are sent can be forwarded. In addition, students can also send voice messages and share the their location.
Pemanfaatan Literatur Anak dalam Meningkatkan Budaya Baca Pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Studi Pada Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak) Ramadayanti Ramadayanti; Wahyu Nengsi
Literatify: Trends in Library Developments Vol 3 No 1 (2022): MARCH
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/literatify.v3i1.28239

Abstract

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan literatur anak di layanan perpustakaan ibu dan anak cukup memadai. Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan idealnya 60% koleksi anak, dan 40% koleksi untuk umum. Dilihat dari kesesuaian literatur dengan tingkatan umur dan kebutuhan informasi anak sudah sesuai dengan tersedianya koleksi 3 dimensi untuk anak yang belum mampu membaca, dan tersedianya buku-buku dongeng, komik, buku agama, buku sejarah, dan buku pelajaran lainnya. Pemanfaatan literatur anak di layanan perpustakaan ibu dan anak sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan antusias pemustaka dalam membaca literatur dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Kendala yang dihadapi oleh layanan perpustakaan ibu dan anak dalam meningkatkan budaya baca pemustaka: belum memiliki koleksi audio-visual padahal jika dilihat dari manfaatnya, koleksi audio-visual dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan budaya baca anak karena dalam kenyataannya anak-anak cenderung lebih suka menggunakan teknologi dan lebih suka melihat dan mendengar. Kendala selanjutnya adalah kurangnya pemustaka yang diakibatkan oleh pandemi covid-19