Ida Ayu Githa Girindra
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MATEMATIS (MALANG TEMATIK TOURISM): INOVASI DIGITAL MARKETING WISATA KAMPUNG TEMATIK BERBASIS PENTA-HELIX Ida Ayu Githa Girindra
Jurnal Widya Publika Vol 8 No 1 (2020): Widya Publika
Publisher : Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.419 KB) | DOI: 10.47329/widyapublika.v8i1.637

Abstract

The Indonesian tourism sector in 2014 has doubled since 2007 in contributing to the country's foreign exchange, amounting to USD 11,166.13 million. Malang City supports the Indonesian government in encouraging tourism growth, namely through the vision of 'Tri Bina Cita' with three main foundations, namely development. creative industry, education and tourism. Along with the development of thematic villages as leading tourism in Malang City, quoted from malangtoday.net, so far Malang branding is still considered less than optimal in terms of packaging, strategy and concept. This writing uses descriptive writing with a qualitative approach. The analysis technique used in this paper is SWOT. There is need for new innovations in increasing branding for thematic villages in Malang City, one of which is through the Mathematical program (Malang Thematic Tourism): Digital Marketing Innovation, Penta-Helix-Based Thematic Village Education Tourism in which there is tourism application used to increase branding village tourist attractions thematic in Malang City. The benefits of thematic village branding are in the form of: (1) Tri Bina Cita Malang City on one main foundations, namely tourism can contribute to support RI Law Number 23 of 2014, (2) Realizing Beautiful Malang city branding, (3) GRDP increases, ( 4) Expansion of employment
SENDANG BIRU TOURISM PENCIPTAAN VALUE CREATION SEBAGAI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS PENTA HELIX MODEL Ida Ayu Githa Girindra
Jurnal Widya Publika Vol 8 No 2 (2020): Widya Publika
Publisher : Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.419 KB) | DOI: 10.47329/widyapublika.v8i2.646

Abstract

Pantai Sendang Biru yang terletak di Kabupaten Malang memiliki potensi sumber daya dengan pengembangan di bidang sosial ekonomi. Selain itu, Pantai Sendang Biru juga merupakan koridor depan di Cagar Alam Pulau Sempu yang mempengaruhi kerentanan kawasan karena kedekatannya dan banyaknya aktivitas masyarakat di Pantai Sendang Biru. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisisnya adalah SWOT. Hasil penelitian adalah Pantai Sendang Biru berpotensi menjadi penopang utama, seperti budidaya ikan tangkap, sentra nelayan, lokasi yang strategis dengan Cagar Alam Pulau Sempu, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Potensi ini terintegrasi dalam bentuk pengembangan wisata bahari terpadu, penciptaan nilai, dan terintegrasi menjadi solusi dalam memanfaatkan potensi pesisir. Implikasi pengembangan potensi pesisir mampu 1) Memberdayakan masyarakat; 2) Kesejahteraan masyarakat; 3) Meningkatkan kreativitas dan produktivitas; 4) Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat; dan 5) potensi strategi branding Pantai Sendang Biru. Pengembangan wisata bahari membutuhkan strategi berbasis Penta-Helix yang mengakomodir kelima pemangku kepentingan sesuai perannya masing-masing. Penggunaan strategi berbasis Penta-Helix merupakan salah satu bentuk agenda revolusi industri 4.0 yaitu penguatan ekonomi industri.
OPTIMALISASI WEBSITE PEMERINTAH DAERAH BERBASIS COLLABORATIVE GOVERNANCE ( STUDI PADA DINAS KOTA MALANG ) Ida Ayu Githa Girindra; Ida Ayu Putu Sri Widnyani; Nyoman Diah Utari Dewi
Jurnal Widya Publika Vol 9 No 1 (2021): Widya Publika
Publisher : Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.455 KB) | DOI: 10.47329/widyapublika.v9i1.651

Abstract

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan kita saat ini. Negara dikatakan maju jika negara mampu menguasai perkembangan teknologi serta perubahan sistem pemerintahan. Salah satu perubahan tata kelola adalah dengan adanya Electronic Governance yang semakin berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan membantu penyampaian informasi secara efektif dan efisien kepada masyarakat. Konsep E-Governance telah diterapkan di Indonesia yaitu penggunaan website pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Sayangnya dalam pelaksanaannya belum maksimal. Website-website pemerintah yang saat ini berkembang masih belum memenuhi tugas pokoknya sebagai penyedia informasi, transparansi, akuntabilitas atau bahkan pelayanan yang baik bagi masyarakat, terutama yang berkepentingan dan ingin mengetahui lebih jauh tentang website Dinas Perdagangan Kota Malang. Jika diukur dari tahap pengembangan E-Governance, proses Dinas Perdagangan Kota Malang masih dalam tahap Emerging yang artinya website masih memberikan informasi yang sangat mendasar, terbatas, dan statis. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mencoba memberikan rekomendasi Model Collaborative governance yang diharapkan dapat membantu website lebih optimal.
PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF COMMUNITY BASED TOURISM DI KAWASAN PARIWISATA UBUD Ida Ayu Githa Girindra
Jurnal Administrasi Publik Vol. 6 No. 5 (2023): Jurnal Administrasi Publik (JAP)
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Successful tourist destinations around the world are currently facing tough challenges because of their own regional attractiveness, such as the Ubud Tourism Area. The development of tourism in Ubud encourages the emergence of congestion problems, lack of parking space, damage to culture and traffic violations and uncontrolled spatial planning. The aim of this research is to look at Ubud tourism management in the perspective of Community Based Tourism (CBT) on five dimensions: social, economic, political, environmental and cultural. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The results of this study indicate that CBT in Ubud supports the development of the economic, political and cultural dimensions, while the environmental and social dimensions have not been optimally accommodated because Ubud does not yet have the carrying capacity and tourists' understanding of Ubud's character as a cultural tourism area is low.