Mengeringkan pakaian dengan energi matahari pada waktu musim hujan, tidak dapat diharapkanberjalan dengan lancar. Diperlukan suatu alternatip pengeringan pakaian yang dapat dihandalkanbaik pada saat musim hujan atau pada saat malam hari. Salah satu alternatipnya adalahpenggunaan energi listrik untuk pengeringan pakaian. Tujuan dari penelitian ini adalah (a)merancang dan merakit mesin pengering pakaian dengan mempergunakan energi listrik (b) melihatpengaruh pemasangan kipas di ruang pengering terhadap waktu yang diperlukan untukpengeringan dan terhadap laju pengeringan pakaian. Mesin pengering pakaian energi listrik yangdipergunakan di dalam penelitian ini mempergunakan mesin yang bekerja dengan siklus kompresiuap. Refrigeran yang dipergunakan pada siklus kompresi uap adalah R134a. Komponen utama darisiklus kompresi uap meliputi: kompresor, evaporator, kondensor, dan pipa kapiler. Jumlah mesinsiklus kompresi uap 2 buah. Daya kompresor yang dipergunakan, masing masing sekitar 1100 watt(hasil perkalian besar arus dan tegangan), sedangkan komponen utama yang lain menyesuaikan.Pengeringan pakaian mempergunakan sistem tertutup. Pengeringan pakaian di ruang pengering,mempergunakan udara hasil olahan mesin siklus kompresi uap. Udara hasil pengolahan mesinsiklus kompresi uap dialirkan ke ruang pengering dengan bantuan kipas, demikian juga ketikaudara dikembalikan dari ruang pengering ke ruang mesin siklus kompresi uap. Variasi penelitiandilakukan terhadap keadaan kipas yang ada di dalam ruang pengering pakaian (a) kondisi kipastidak bekerja dan (b) kondisi kipas bekerja. Variasi juga dilakukan terhadap keadaan awal pakaianyang akan dikeringkan (a) hasil perasan tangan dan (b) hasil perasan mesin cuci. Ada 2 kipas didalam lemari pengering, masing masing memiliki daya 90 watt. Pakaian yang dikeringkan berjenisbatik, ukuran XL, jumlah pakaian yang dikeringkan sebanyak 50 pakaian untuk sekali prosespengeringan. Ada 2 kipas yang dipergunakan untuk mengalirkan udara balik masing masing dengandaya 50 watt. Masing masing kondensor memiliki kipas tersendiri dengan daya masing masingsebesar 54 watt. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa adanya kipas di ruang pengeringmenjadikan waktu untuk proses pengeringan pakaian menjadi lebih cepat. Jika tanpa kipas, waktuyang diperlukan untuk mengeringkan 50 pakaian basah hasil perasan tangan, selama 140 menit,sedangkan dengan adanya kipas, selama 80 menit. Terjadi pemendekan waktu pengeringan sebesar42,8%. Untuk 50 pakaian basah hasil perasan mesin cuci, waktu untuk mengeringkan pakaian tanpakipas selama 60 menit, sedangkan dengan kipas selama 35 menit. Terjadi pemendekan waktupengeringan sebesar 41,6%. Dengan adanya kipas, laju pengeringan pakaian meningkat sebesar75% untuk kondisi awal baju basah perasan tangan, dan 71,46% untuk perasan mesin cuci.Kata Kunci: kompresi uap, perasan tangan, perasan mesin cuci, kipas