Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGEMBANGKAN INDUSTRI BRIKET DENGAN MEMPERGUNAKAN MESIN PENGERING BRIKET ENERGI LISTRIK PK Purwadi; Sudi Mungkasi; YB Lukiyanto
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.224 KB) | DOI: 10.24071/aa.v1i2.1750

Abstract

In producing briquettes, the industry has problems in drying its briquettes. During this time briquette drying always involves solar energy. Drying with solar energy has weaknesses, namely (a) the ability to dry briquettes for a long time, cannot be accelerated (b) in the rainy season, solar energy is difficult to rely on, so the production capacity of briquettes per day decreases (c) to produce briquettes with large capacity, requiring a lot of raw material availability. These three weaknesses can be overcome if the briquette drying is done by using an electric energy briquette dryer. By using electric energy drying, the development of the briquette industry can be easily carried out. The purpose of this service implementation is to assist the human resources (HR) of the two briquette industry partners to increase, have complete knowledge of the electric energy briquette drying machine and use briquette drying machines to develop the industry. The results of the implementation of this service are (a) both partners know the briquette drying machine well and have the ability to make and function the electric energy briquette dryer (b) the two partners have a clear understanding to increase the briquette production capacity and determine all requirements and steps must be done to achieve production capacity as desired.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA MOBIL BAGI GURU, LABORAN DAN SISWA BIDANG OTOMOTIF Rines Rines; Wibowo Kusbandono; PK Purwadi
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.96 KB) | DOI: 10.24071/aa.v1i2.1752

Abstract

There existed several problems that occur in several vocational schools related to the results of the implementation of the learning. In some vocational schools majoring in automotive, it was found that: (a) understanding and mastering the material of the car air conditioning system in students was still incomplete and not yet in-depth. (b) students still had difficulty understanding the air conditioning system on the car (c) there is no solution yet to make it easier for students to understand the car's air conditioning system in a complete and in-depth manner. The purpose of this service is to help overcome these problems. The training is intended for teachers, laboratory assistants and vocational students in the automotive department. The methods used were: training, demo, question and answer and joint discussion. The result of this service was an increase in the competence of teachers, laboratory staff and students. Teachers and laboratory assistants: (a) have a more complete and in-depth understanding of air conditioning systems (b) have the ability to design, make/assemble and produce props for air conditioning systems in cars (c) have the ability to develop/innovate in assembling conditioning systems air on the car. Students: (a) get a more complete and in-depth understanding of the material of the air conditioning system in the car (b) it is easier to get an understanding of the air conditioning system material in the car on the car by using the air conditioning system display equipment in the car. Other results of this service were (a) obtaining appropriate technology in the form of visual aids for car conditioning systems and (b) learning methods that facilitate understanding of air conditioning systems in cars.
Peningkatan Waktu Pengeringan dan Laju Pengeringan Pada Mesin Pengering Pakaian Energi Listrik PK Purwadi; Wibowo Kusbandono
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-11 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengeringkan pakaian dengan energi matahari pada waktu musim hujan, tidak dapat diharapkanberjalan dengan lancar. Diperlukan suatu alternatip pengeringan pakaian yang dapat dihandalkanbaik pada saat musim hujan atau pada saat malam hari. Salah satu alternatipnya adalahpenggunaan energi listrik untuk pengeringan pakaian. Tujuan dari penelitian ini adalah (a)merancang dan merakit mesin pengering pakaian dengan mempergunakan energi listrik (b) melihatpengaruh pemasangan kipas di ruang pengering terhadap waktu yang diperlukan untukpengeringan dan terhadap laju pengeringan pakaian. Mesin pengering pakaian energi listrik yangdipergunakan di dalam penelitian ini mempergunakan mesin yang bekerja dengan siklus kompresiuap. Refrigeran yang dipergunakan pada siklus kompresi uap adalah R134a. Komponen utama darisiklus kompresi uap meliputi: kompresor, evaporator, kondensor, dan pipa kapiler. Jumlah mesinsiklus kompresi uap 2 buah. Daya kompresor yang dipergunakan, masing masing sekitar 1100 watt(hasil perkalian besar arus dan tegangan), sedangkan komponen utama yang lain menyesuaikan.Pengeringan pakaian mempergunakan sistem tertutup. Pengeringan pakaian di ruang pengering,mempergunakan udara hasil olahan mesin siklus kompresi uap. Udara hasil pengolahan mesinsiklus kompresi uap dialirkan ke ruang pengering dengan bantuan kipas, demikian juga ketikaudara dikembalikan dari ruang pengering ke ruang mesin siklus kompresi uap. Variasi penelitiandilakukan terhadap keadaan kipas yang ada di dalam ruang pengering pakaian (a) kondisi kipastidak bekerja dan (b) kondisi kipas bekerja. Variasi juga dilakukan terhadap keadaan awal pakaianyang akan dikeringkan (a) hasil perasan tangan dan (b) hasil perasan mesin cuci. Ada 2 kipas didalam lemari pengering, masing masing memiliki daya 90 watt. Pakaian yang dikeringkan berjenisbatik, ukuran XL, jumlah pakaian yang dikeringkan sebanyak 50 pakaian untuk sekali prosespengeringan. Ada 2 kipas yang dipergunakan untuk mengalirkan udara balik masing masing dengandaya 50 watt. Masing masing kondensor memiliki kipas tersendiri dengan daya masing masingsebesar 54 watt. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa adanya kipas di ruang pengeringmenjadikan waktu untuk proses pengeringan pakaian menjadi lebih cepat. Jika tanpa kipas, waktuyang diperlukan untuk mengeringkan 50 pakaian basah hasil perasan tangan, selama 140 menit,sedangkan dengan adanya kipas, selama 80 menit. Terjadi pemendekan waktu pengeringan sebesar42,8%. Untuk 50 pakaian basah hasil perasan mesin cuci, waktu untuk mengeringkan pakaian tanpakipas selama 60 menit, sedangkan dengan kipas selama 35 menit. Terjadi pemendekan waktupengeringan sebesar 41,6%. Dengan adanya kipas, laju pengeringan pakaian meningkat sebesar75% untuk kondisi awal baju basah perasan tangan, dan 71,46% untuk perasan mesin cuci.Kata Kunci: kompresi uap, perasan tangan, perasan mesin cuci, kipas