Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Tentang Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) Di Desa Bangga Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Rosita Rosita; Nur Febrianti; Yulta Kadang
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.348 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i02.124

Abstract

Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) is an infectious disease caused by a new type of corona virus, namely SARS-CoV-2. Since December 2019, the number of confirmed cases of COVID-19 has continued to increase. Covid-19 has become a pandemic that has attacked many countries globally and has infected more than 243,561,596 cases with 4,947,777 human deaths in 204 infected countries and 151 community transmission countries. In Indonesia, on October 26, 2021, there were 4,241,090 confirmed cases with 143,270 deaths from the total confirmed cases. Central Sulawesi Province with 1.1% of the total confirmed cases in Indonesia or 46,959 cases and Sigi Regency being the fifth highest number of confirmed cases with 3,556 cases. Seeing the high incidence of Covid-19 cases in Sigi Regency, it is very necessary to provide health education about Covid-19in the form of community service activities by providing education and a good understanding of Covid-19. The method of implementing community service is carried out by health counseling techniques with counseling media using Flip Charts and Leaflets. The results of this community service show that many participants ask questions directly and the evaluation results from the questionnaires given show that the community has a good understanding by answering each question correctly and is very enthusiastic. Health education activities for the community in Bangga Village, Sigi Regency are very important to increase public knowledge about Covid-19, its signs and symptoms, causes and prevention efforts so that the community can minimize the risk of transmission in the surrounding environment.
Hubungan Pengetahuan dan Pola Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara Kota Palu: Relationship of Knowledge and Diet with Stunting Incidence in Toddlers in the Work Area of the Sangurara Health Center, Palu City Abd Arafat; Rosita Rosita; Rabia Rabia; Siti Siti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i9.2772

Abstract

Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi untuk waktu yang lama karena pemberian makanan yang tidak cukup gizi. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016, stunting adalah yang prevalensi terbesar kedua di antara balita Indonesia. Menurut Gizi (PSG) 2017 sebanyak 26,6% balita mengalami stunting. Statistik ini meliputi 9,8% dari kategori sangat pendek dan 19,8% dari kategori pendek. Kementerian Kesehatan RI kembali melakukan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018. Menurut penelitian ini, angka stunting (anak tumbuhipendek) menurun dari 37,2 persen padaiRiskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada 2015 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan pola makan terhadap prevalensi stunting di Puskesmas Sangurara Kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan survei analitik, dan desainnya adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu dengan anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sangurara Kota Palu. Purposive sampling digunakan untuk memilih 57 ibu balita dan balita usia 0,6 bulan sampai 5 tahun untuk penelitian ini. Kuesioner pengetahuan dan pola makan digunakan sebagai instrumen penelitian dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan stunting dengan p-value 0,367 > 0,05, dan tidak ada hubungan antara pola makan dan stunting dengan p-value 1.000 > 0,05. Dan kepada puskesmas, meningkatkan kapasitas perawat melalui pelatihanitentang pentingnya pendidikan ibu dan gizi balita. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi anak di bawah usia limaitahun dengan berat dan tinggi badan yang tidak normal, dan prevalensi stunting akan berkurang.