Siti Nurfitria
Program Studi Psikologi Universitas Trunojoyo Madura

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tahapan pembentukan karakter anak melalui budaya kasauran karuhun (nasehat leluhur) Siti Nurfitria; Khotimah Khotimah
Jurnal Ecopsy Vol 4, No 3 (2017): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.469 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v4i3.4291

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tahapan pembentukan karakter melalui kasauran karuhun (nasehat leluhur) pada masyarakat Kampung Adat Dukuh Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada tiga orang masyarakat asli kampung adat dukuh yang ditentukan berdasarkan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data menggunakan data reduction,data display, dan verification. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa nilai pembentuk karakter yang diterapkan oleh masyarakat Kampung Adat Dukuh berpedoman pada ajaran leluhur yakni pada syari’at Islam. Proses pembentukannya meliputi tahap pengenalan yaitu warga Dukuh diarahkan perilakunya oleh orang tua dengan contoh perilaku yang baik dan nasehat melalui bahasa siloka (simbolik). Tahap Pemahaman yaitu warga Dukuh memahami bahwa perilaku yang diajarkan oleh orang tua merupakan hal yang baik untuk di lakukan karena hal tersebut dapat membentengi dirinya dari tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran leluhur. Tahap Penerapan yaitu warga Dukuh menjalankan perilaku yang sesuai dengan ajaran kasaura karuhun dengan sukarela tanpa perintah dari orang tua semenjak usia 12 tahun.Tahap Pembiasaan yaitu warga Dukuh terbiasa dan konsisten dalam menjalankan perilaku kasauran karuhun walaupun di hadapkan dengan situasi dan kondisi yang berbeda dengan lingkungannya semenjak usia 16 tahun. Tahap Pembudayaan yaitu menyebarluaskan ajaran kasauran karuhun kepada anak-anaknya. Tahap Internalisasi yaitu warga Dukuh yakin bahwa ajaran kasauran karuhun itu merupakan hal yang benar untuk dilakukan karena ajaran tersebut sesuai dengan ajaran Islam dan percaya terhadap “Uga”.Kata kunci : Pembentukan Karakter Anak, Kasauran Karuhun, Masyarakat Kampung Adat DukuhABSTRACTThis study aims to know how the portrayal of the phase in shaping children character building through Kasauran Karuhun (Ancestor’s Advice) in Dukuh traditional villagers Cikelet sub-district, Garut district. This study uses qualitative descriptive as the method through case study approach toward three sample indigenous people of Dukuh traditional villagers, which determined based on purposive sampling. The technique of collecting the data uses data reduction, data display, and verification. The results of this study give the portrayal that the value of character building which applied by Dukuh villagers is their ancestor’s education that is syari’at Islam. The process of character building overwhelm introduction phase. This first phase, Dukuh villager is guided by their parents through giving a good behavior values and advices through siloka language (symbolic). Understanding phase is Dukuh villagers understand that good behavior values that taught by their parents is a good thing to do, because that good behavior can protect themselves from unproper behavior related to ancestor’s education. Implementing phase is the phase in which Dukuh villagers willingly perform behavior that fit into kasauran karuhun education without their parents’ instruction since twelve years old. Habit phase is Dukuh villagers used to and consistent in performing the behavior of kasauran karuhun even though they met a different situation and condition from their environment since sixteen years old. Civilizing phase is distributing the education of kasauran karuhun to their children. The last phase is internalization phase. In this phase, Dukuh villagers confident that the education of kasauran karuhun is the right thing to do, because this education is suitable for Islam education and believe to “Uga”. Keywords: children character building, Kasauran Karuhun, Dukuh villagers 
Pengaruh Pelatihan Asertif Terhadap Keterampilan Sosial Pada Siswa Kelas X Korban Bullying Di SMA N 1 Kamal Yudho Bawono; Siti Nurfitria; Alifah Rahma Wati
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.277 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v5i2.6574

Abstract

AbstractBullying is a behavior that is unwanted and aggressive among school-age children where the perpetrator uses physical strength, popularity and blocking access to information to control or hurt another child. This study aimed to determine the effect of assertiveness training on social skills bullied in class X High School. This study is a population with a total study population was all students are victims of bullying in the class X SMA N 1 Kamal. This research is a Pre-Experimental Design with One Group Pretest-Posttest. The research began by distributing a questionnaire to know the students who are victims of bullying in the school that would become the subject of research. Methods of data collection using the attitude scale pre test and post test after receiving training in the form of assertive Social Skills Scale. Data were processed with SPSS 17.0 for Windows statistical test Paired Sample t-Test to determine the effect of assertiveness training on social skills in class X victim of bullying at school N 1 Kamal. The results showed that there was no effect of assertiveness training on social skills in class X victim of bullying at SMAN 1 Kamal. This is partly due to several factors. First in terms of intensity pelati han fairly short, 1 hour per week for 3 weeks. It takes a short time not to change one's behavior. Second, because of the lack of intent or "intention" as a determinant of behavior. Thirdly because the stimulus is given not exceed the original stimulus.
PENGARUH PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEKERJA BAGIAN PENGELASAN PADA INDUSTRI DAUR-ULANG KAPAL DI DESA TANJUNG JATI KAMAL MADURA Bahriatul Umama; Siti Nurfitria
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.208 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v9i2.5827

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi risiko kecelakaan kerja terhadap motivasi kerja pekerja bagian pengelasan pada industri daur-ulang kapal di Desa Tanjung Jati Kamal Madura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebayak 64 pekerja. Untuk mengumpulkan data digunakan skala persepsi risiko kecelakaan kerja dan motivasi kerja. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 24.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh signifikansi 0,000 (p= 0,000 kurangdari  0,05), artinya terdapat pengaruh persepsi risiko kecelakaan kerja terhadap motivasi kerja pekerja bagian pengelasan pada industri daur-ulang kapal di Desa Tanjung Jati Kamal Madura. Analisis nilai R Square sebesar 0,250 yang menjelaskan kontribusi persepsi risiko kecelakaan kerja terhadap motivasi kerja sebesar 25% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai persamaan garis regresi Ý = 46.113+ 0.434χ.