Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ARISTOCRACY PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA ERA UMAYYAH Aris Nurlailiyah
Jurnal Al-Manar Vol 7, No 2 (2018): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.053 KB) | DOI: 10.36668/jal.v7i2.87

Abstract

Islam dimasa bani Umayyah adalah Islam dalam balutanpendidikan non Formal. Dimasa inilah awal dari konseppendidikan Kuttab dan sistem Qushur --pendidikan rendahIstana-- menjadi pusat pemahaman konsep pendidikan yangada kala itu. Konsep pendidikan kuttab adalah pendidikanyang dianut oleh masyarakat pada umumnya untuk belajarmateri membaca dan menulis al-Qur’an yang disesuaikan olehmuallim (guru). Pendidikan sistem Qushur adalah pendidikanyang diperuntukkan oleh anak-anak raja dan bangsawan.Sistem Qushur ini disiapkan untuk anak didik agar mampumelaksanakan tugas-tugasnya kelak setelah ia dewasa untukmenjadi birokrasi. Konsep pendidikan yang kedua inilah yangdisebut dengan konsep pendidikan aristokrasi dalampendidikan muslim saat itu. Pendidikan non formal tersebutyang akan menjadi bahan utama pembahasan sehingga tulisanini akan menerangkan konsep aristokrasi yang muncul dimasa kejayaan islam zaman Umayyah.
PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DI KAWASAN MULTIKULTURAL: Menilik Sekolah Khong Kauw Hwee Semarang Aris Nurlailiyah
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pecinan (Chinatown) is a form of ancient civilization that still persists today. In the context of Java, the population of Pecinanconsists of various ethnic groups ( Javanese, Chinese), who believe in various faiths (Islam, Confucianism, Catholicism, Protestantism, Hinduism, Buddhism). In the midst of the Pecinan multicultural community in Semarang, Central Java, stands Khong Kauw Hwee School, an educational institution that emphasizes character building of the students. One of its strategies is by teaching democratic values. The school instills public virtues to the students in daily practices i.e installing boards with wisdom words and setting up honest-stalls, besides conventional teachings in the classrooms. Khong Kauw Hwee is not limited by exclusive fences, yet transforming into an open school that expand its spaces to establish relationships and participation with surrounding communities. The school is open for any religion or faith and free of charge for those in need. By doing so, democratic values-teaching of the school is in an interrelated situation with the socio-cultural life of the surrounding communities. Keyword: Democratic value, multicultural city, Khong KauwHwee School