Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INKOMPATIBILITAS ABO PADA NEONATUS DI UTD PMI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2018 Teuku Ilhami Surya Akbar; Ni Ken Ritchie; Nurmala Sari
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 2 (November, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v5i2.2081

Abstract

Inkompatibilitas ABO atau ketidak cocokan golongan darah ABO pada neonatus merupakan salah satu penyebab ikterik patologis atau hiperbilirubinemia. Inkompatibilitas golongan darah ABO umumnya penyakit yang tidak berat, namun perlu penanganan sebaik-baiknya karena jika tidak dapat berdapak buruk bayi neonatus. Inkomptabilitas ABO terjadi pada 12% kehamilan, tetapi hanya 2% yang berkaitan dengan hemolisis berat. Ibu biasanya memiliki golongan darah O dan janin memiliki golongan darah A, B atau AB. Penelitian ini melihat prevalensi ABO inkompatibilitas pada neonatus  dan penanganan yang dilakukan di UTD PMI Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui presentase inkompatibilitas ABO di UTD PMI Kota Banda Aceh dan juga penanganan yang selama ini dilakukan. Metoda penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan data menggunakan data sekunder.  Total sampel berjumlah  4.500 kasus. Hasil penelitian menunjukkan presentase Inkompatibilitas ABO pada neonatus sebesar 0,5% dan diberikan penanganan berupa fototerapi dan transfusi darah. Kesimpulannya 1/20 neonatus yang diperiksakan darahnya di UTD PMI Kota Banda Aceh mengalami inkompatibilitas ABO, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui golongan darahnya sebelum persalinan dan melakukan pemeriksaan terkait resiko inkompatibilitas.
Red Blood Cell Transfusion for Pediatric Autoimmune Hemolytic Anemia in an Emergency Situation Murti Andriastuti; Ni Ken Ritchie; Kartika Anastasia Kosasih; Fakhri Muhammad; Anisa Dwi Fathinasari; Djajadiman Gatot
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 9, No. 3 - Desember 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.865 KB) | DOI: 10.23886/ejki.9.19.230-5

Abstract

Autoimmune hemolytic anemia (AIHA) is often presented with severe anemia. Currently, several centers in Indonesia use washed red blood cells (RBCs) to transfuse AIHA patients. However, washed RBCs are not widely available, causing a delay in therapy. We herein report two cases of pediatric AIHA who presented with severe anemia with hemoglobin level of 4.1 g/dL and 5.3 g/dL. Both patients were delayed for two and five days to be given blood transfusion because of the unavailability of washed RBC in Sorong General Hospital and Fatmawati Hospital and must wait to be referred to RSCM to receive washed RBCs. We conducted literature searches to review several articles that focus on AIHA transfusion management. AIHA is characterized by the production of autoantibodies directed against antigens on the surface of RBCs. RBC washing is not currently required in AIHA patients. It is also not widely available, takes a long time to process, and can cause a delay in emergency cases. Although RBC transfusion is not contraindicated in AIHA, its use should be limited to life-threatening cases of anemia with signs of cardiac and neurological compromises. In emergency cases, ABOmatched and Rhesus-matched RBCs can be safely administered if alloantibodies are reasonably excluded based on the previous transfusion and pregnancy history. ABO-matched and Rh-matched RBC transfusion is safe as AIHA’s transfusion management for patients with severe anemia with clinical symptoms.