Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA DI CIREUNDEU DENGAN PENDEKATAN ANALOGI AGAM DIDIK Ramadhan; Ari Widyati Purwantiasning; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 3, No 1 (2019): Purwarupa Vol 3 No 1 Maret 2019
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan sebuah sarana yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta berfungsi untuk mewadahi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membaca dan mengakses data yang diperlukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merencanakan suatu Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan pendekatan analogi dan membuka wawasan terhadap ilmu arsitektur perencanaan perpustakaan di Indonesia. Rumusan permasalahan adalah bagaimana mewadahi kebutuhan ruang baca dalam desain Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta,bagaimana Perpustakaan dapat menjadi menjadi landmark di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta, bagaimana menerapkan pendekatan analogi dalam desain Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode yang digunakan dalam laporan ini menggunakan metode pengumpulan data, analisa, dan penusunan konsep. Dengan hal tersebut, maka Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta ini nantinya diharapkan menjadi Pepustakaan yang dapat mewadahi kebutuhan ruang dan menjadi landmark sehingga meningkatkan minat baca akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta di Cirendeu.
KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA PUSAT AKTIVITAS SENI RUPA DAN SENI PERTUNJUKAN ANAK JALANAN DI JAKARTA Dinda Wahyuning Hati; Ari Widyati Purwantiasning; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 3, No 1 (2019): Purwarupa Vol 3 No 1 Maret 2019
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena anak jalanan merupakan salah satu masalah yang muncul seiring dengan permasalahan pembangunan yang dihadapi bangsa Indonesia. Latar belakang tersebut memicu para anak jalanan ini berkreasi di sembarang tempat  tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Untuk menanggapi hal tersebut perancangan ini menghasilkan konsep Pusat Aktivitas Kreasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Anak Jalanan dengan mengambil pendekatan arsitektur perilaku. Arsitektur perilaku bertujuan untuk menciptakan tempat yang sesuai dan optimal dengan perilaku pengguna.  Konsep yang dihasilkan pada perencanaan dan perancangan Pusat Aktivitas Kreasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Anak Jalanan dengan konsep Arsitektur Perilaku di Jakarta berupa ruang yang mendukung kegiatan anak jalanan untuk berkreasi yang sebelumnya dilakukan analisis tapak, analisis konsep, dan analisis ruang.
KAJIAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA FASILITAS SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 07 JAKARTA Melaty Istiqomah Hakim; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2021): Purwarupa Vol 5 No 1 Maret 2021
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan fasilitas sangat mempengaruhi jalannya kegiatan siswa disekolah, sesuai dengan aturan yang ada bahwasanya setiap anak memiliki hak pendidikan yang setara dengan usianya, sama hal nya dengan anak berkebutuhan khusus yang memiliki hak untuk bersekolah dan memiliki fasilitas yang memadai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan antara perilaku anak berkebutuhan khusus dengan fasilitas sekolah luar biasa yang meliputi, Ruang, Furniture, dan Lansekap. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan sumber data melalui kajian literatur dan beberapa jurnal yang ada. Penelitian ini berkonsentrasi kepada kebutuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus pada saat di sekolah Penggunaan material, warna, dan kapasitas ruang sangat mempengaruhi konsentrasi pendidikan anak di sekolah luar biasa. Fasilitas ruang yang disediakan oleh sekolah ini cukup lengkap untuk mengakomodasi anak berkebutuhan khusus, untuk Furniture setiap ruang memang terkesan monoton dan kurang menarik, dan untuk fasilitas ruang terbuka hanya tersedia lapangan yang terlihat kurang menstimulus perilaku anak berkebutuhan khusus dari aspek kebutuhan perkembangan dan terapi. Penderita kebutuhan khusus juga sebaiknya diberikan wadah seluas-luasnya guna mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, seperti salah satu tujuan dari sekolah untuk anak berkebutuhan khusus yaitu untuk meningkatkan rasa kemandirian anak tersebut. Kata Kunci: Anak berkebutuhan khusus, Arsitektur Perilaku, Ruang, Furniture, Lansekap
STUDY OF BIOPHILIC CONCEPT IN NG TENG FONG GENERAL HOSPITAL SINGAPORE Izzat Fadhlur Rahman; Finta Lissimia
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Idealog Vol 7 No 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v7i1.4533

Abstract

A hospital is a medical facility that aims to improve the quality of life of the community through the process of preventing, treating, and treating health problems. Hope of recovery and the risk of death come together, creates the impression of the hospital as a tensed up place so that it af ects the psychological condition of the patient and cause other problems. Biophilic is an architectural approach that aims to have a positive influence on the human psyche by meeting the needs of its instinct to be af iliated with nature. This research aims to understand the application of the biophilic concept at Pondok Indah Bintaro Hospital. The method used is descriptive qualitative with analysis based on the theory of 14 biophilic patterns by Browning, W.D., Ryan, C.O., and Clancy, J.O. Hospitals with biopihlic architecture represent natural systems at the scale of site through relationships with biotic and abiotic components (nature in space). On the building scale, biophilic is applied through architectural details that analogize natural forms (nature analogues), as well as spatial characteristics of nature that influence human perception (nature of space). Ng Teng Fong Hospital applies 12 of the total 14 biophilic patterns, or with a percentage of 86%. Patterns that are not applied are presence of water and connection with natural system. Keywords : Biophilic, hospital, human health, nature
Implementasi Konsep Eko-Arsitektur pada Bangunan Oasia Hotel Singapore Muhammad Haykal; Finta Lissimia
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 2 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.754 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i02.63

Abstract

Pada abad ke-21, emisi karbon yang dihasilkan oleh bangunan-bangunan perkotaan meningkat secara drastis. Akibatnya, terjadi peningkatan suhu pada lingkungan perkotaan yang pada gilirannya mendorong masifnya penggunaan pendingin ruangan pada bangunan. Kecenderungan ini memperburuk kondisi lingkungan perkotaan dan menjadikan kota-kota di dunia terasa makin panas dan tak nyaman. Konsep eko-arsitektur berusaha mengatasi masalah penggunaan energi bangunan melalui optimalisasi penggunaan energi alam seperti matahari dan aliran udara sebagai sumber pencahayaan dan penghawaan alami. Pemanfaatan vegetasi juga berperan penting dalam upaya mereduksi polutan di lingkungan perkotaan. Tulisan ini membahas penerapan atau implementasi konsep eko-arsitektur pada bangunan Oasia Hotel Singapore yang terletak di pusat kota. Metode deskriptif–kualitatif digunakan untuk memaparkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penerapan konsep eko-arsitektur pada bangunan tinggi itu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem operasional energi gedung hotel adalah sistem energi pasif yang bergantung pada pasokan listrik kota. Namun, melalui desainnya, bangunan ini dapat menghemat penggunaan energi dengan mengoptimalkan potensi sinar matahari sebagai penerangan alami dan vegetasi sebagai pelingkup sekunder untuk menurunkan suhu dalam ruangan.