Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TELAAH KONSEP ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI Galih Prakasa; Ashadi Ashadi
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2020): Purwarupa Vol 4 No 1 Maret 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4904.911 KB)

Abstract

ABSTRAK. Arsitektur merupakan bidang ilmu yang akan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan tersebut melahirkan banyak aliran atau gaya dari Arsitektur itu sendiri. Salah satu gaya yang menyita perhatian dengan banyaknya pro dan kontra terkait gayanya yang tidak biasa, adalah Arsitektur Dekonstruksi. Gaya tersebut terinspirasi oleh dua peristiwa yang sedang popular pada waktu itu yaitu paham deconstruction Derrida terkait tata bahasa dan gerakan Konstruktivisme di Rusia di bidang seni rupa. Gaya yang tidak biasa pada Arsitektur Dekonstruksi bisa diketahui melalui konsepnya. Dalam telaah konsep Arsitektur Dekonstruksi ini menggunakan metode analisis terhadap isi dari pandangan, komentar, umpan balik dan pemikiran mengikuti taktik dari studi kualitatif. Studi analisis dilakukan pada karya-karya Daniel Libeskind, Zaha Hadid dan Frank O. Gehry. Telaah tersebut mengarahkan pada satu benang merah yaitu setiap tokoh-tokoh Arsitektur dekonstruksi sama-sama tidak mau terkekang pada satu aturan baku dan menuntut hal-hal yang baru pada setiap desainnya. Kata Kunci: Dekonstruksi, Dekonstruktivis ABSTRACT. Architecture is a field of science that will continue to experience development from time to time. These developments create many styles of architecture itself. One style that has drawn attention with the pros and cons of its unusual style is Deconstruction Architecture. The style was inspired by two events that were popular at the time, namely Derrida's deconstructionism related to grammar and the Constructivism movement in Russia in the field of fine arts. The unusual style of Deconstruction Architecture can be known through the concept. In the study of the concept of Deconstruction Architecture uses the method of analysis of the contents of the views, comments, feedback and thoughts following the tactics of qualitative studies. Analysis studies were carried out on the works of Daniel Libeskind, Zaha Hadid and Frank O. Gehry. The study leads to a conclusion that each deconstruction architectural figure does not want to be restrained by one standard rule and demands new things in each design. Keywords: deconstruction, deconstructivism, avant garde,
Kajian Konsep Dekonstruksi pada Bangunan Fasilitas Publik Galih Prakasa; Ashadi Ashadi
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol 1 No 1 (2020): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v1i1.719

Abstract

Perkembangan Arsitektur yang begitu dinamis, melahirkan aliran-aliran Arsitektur dari masa ke masa. Mulai dari Arsitektur Klasik hingga Arsitektur Postmodern. Dari sekian banyak aliran Arsitektur yang ada, Arsitektur Dekonstruktivis menjadi aliran yang paling kontroversial, dimana terdapat pro dan kontra. Namun keberadaan Arsitektur Dekonstruktivis menjadi fenomenal, mengingat karya-karya yang terbangun sering menjadi ikon atau landmark suatu tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruktivis dan Bagaimana penerapannya pada Bangunan Fasilitas Publik yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yaitu dengan mengamati fenomena secara lebih rinci tentang suatu keadaan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa yang menjadi prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruktivis adalah instability, disorder, impure, disharmony, fragmentation, conflict, fluid, metaphor, distortion, in context, contrast. Dari sebelas prinsip tersebut hanya tujuh yang terdapat pada bangunan studi kasus.