Penelitian ini mengkaji pola pengajaran silsilah nasab dalam keluarga golongan Masyaikh di Condet, Jakarta Timur, sebagai bagian dari upaya pelestarian nilai spiritual, tradisi keagamaan, dan identitas kultural. Pengajaran silsilah nasab dianggap sebagai bentuk pendidikan yang mengakar kuat dalam nilai-nilai keislaman dan kekeluargaan, serta diwariskan secara turun-temurun melalui pendekatan naratif, lisan, dan kegiatan kekeluargaan rutin. Temuan menunjukkan bahwa keluarga Masyaikh tidak hanya mengajarkan silsilah nasab secara tradisional, seperti pertemuan selepas salat Magrib dan acara bulanan keluarga, tetapi juga beradaptasi dengan era digital melalui pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya sebagai sarana edukasi. Generasi muda dari golongan ini mulai aktif mengambil peran dalam menyebarkan informasi tentang silsilah keluarga melalui konten video dan narasi visual guna menyesuaikan dengan pola komunikasi modern. Madrasah setempat turut mendukung pelestarian ini melalui integrasi materi silsilah nasab dalam kurikulum agama dan kegiatan tahunan. Strategi-strategi tersebut menunjukkan upaya kolektif dalam menghadapi tantangan zaman, terutama pergeseran minat generasi muda terhadap tradisi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengajaran silsilah nasab tidak hanya menjadi media transmisi informasi genealogis, tetapi juga alat penting untuk memperkuat solidaritas keluarga, menumbuhkan rasa identitas diri dan nasionalisme, serta membangun kesadaran sejarah dan spiritualitas di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, model pengajaran ini layak dijadikan rujukan dalam pendidikan budaya dan agama di masyarakat yang lebih luas.