Latar Belakang : Epilepsi merupakan keadaan gangguan sinyal listrik di otak yang bermanifestasi menjadi kejangmaka prinsip umum pengobatan Epilepsi adalah membebaskan mereka dari kejang dimana terapi Farmakologi merupakanfundamental utama untuk melindungi pasien Epilepsi dari kejang.11 Sementara terapi epilepsi bersifat khas, yaitu programminum obat dalam jangka waktu yang lama bahkan bertahun-tahun sehingga dalam prakteknya masalah terapi epilepsimeliputi ketidak patuhan dalam meminum obat dengan alasan bosan, di takut kan obat-obatan tersebut memperparahkejang dan beberapa lainnya berfikir pada efek samping yang didapat dari pengobatan, yang pada akhirnya seranganEpilepsi tidak segera hilang atau tetap muncul seperti sebelum minum obat.Tujuan : Mengetahui Hubungan Kepatuhan Pengobatan Terhadap Frekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi di PoliNeurologi RSUD.dr. A.Dadi Tjokrodipo Bandar LampungMetode : Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitikdengan menggunakan pendekatan rancangan cross sectional. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakantekhnik purposive sampling Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 penderita dengan memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Data diambil dari data primer pasien mengisi kuesioner yg telah diberi oleh peneliti.Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian mayoritas responden yang memiliki tingkat kepatuhan kategori tidak patuhyaitu sebanyak 25 orang (65,8%). Memiliki frekuensi kejang dengan kategori sering yaitu sebanyak 24 orang (63,2%).Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti ada Hubungan Kepatuhan Pengobatan TerhadapFrekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi di Poli Neurologi RSUD.dr. A.Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Dengan nilai OR38,000