Ade Utia Detty
Departemen Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TEKANAN INTRAOKULAR PRE DAN PASCA OPERASI ABLASIO RETINA DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Rahmat Syuhada; Ade Utia Detty; Rina Kriswiastiny; Siti Syifa Nahdiyah
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.628 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i2.4129

Abstract

Tekanan intraokular pada ablasio retina umumnya mengalami peningkatan/ penurunan, sehingga dibutuhkan operasi ablasio retina untuk mengembalikan tekanan intraokular menjadi normal. Ablasio retina (retinal detachment) merupakan keadaan terpisahnya bagian sensoris retina (fotoreseptor dan lapisan jaringan dalam) dari retinal pigment epithelium (RPE). Untuk mengetahui perubahan antara tekanan intraokular pre dan pasca operasi ablasio retina di RSPBA Bandar Lampung tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 orang. Instrumen yang digunakan adalah data rekam medik. Hasil analisis statistik menggunakan uji Paired Sample T-Test menunjukkan p-value = 0,271 lebih besar dari 0,05 (α>0,05) dengan selisih rerata 1,24 yang berarti menunjukan tidak adanya perbedaan yang bermakna pada jumlah Tekanan Intraokular (TIO) sebelum dan sesudah pars plana vitrektomi, namun jika dilihat dari selisih reratanya ada perubahan antara sebelum dan sesudah pars plana vitrektomi. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara Tekanan Intraokular sebelum dan sesudah pars plana vitrektomi.
KORELASI KADAR CD4 DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM TERAPI ARV PADA PENDERITA HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Neno Fitriyani Hasbie; Ade Utia Detty; Syuhada Syuhada; Meta Mediana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 3 (2019): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.401 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i3.2206

Abstract

Pada pasien HIV, ada banyak kelainan klinis yang didapat. Abnormalitas hematologi adalah salah satu manifestasi paling umum dari infeksi human immunodeficiency virus (HIV) tingkat lanjut dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).Jumlah sel darah merah rendah, adalah yang paling umum dari gangguan ini. Frekuensi dan keparahan manifestasi hematologi dapat mempengaruhi jumlah CD4 dan kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar CD4 dan kadar Hemoglobin sebelum terapi ARV pada penderita HIV/AIDS di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional dilakukan dari rekam medis dari Januari hingga Desember 2017 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Sebanyak 102 pasien dipilih menggunakan purposive sampling. Analisis menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata tingkat hemoglobin adalah 12,421 ± 12,7 gr / dl dan tingkat CD4 rata-rata adalah 151,36 ± 89,0 sel / mm3. Ada hubungan yang bermakna dengan kadar CD4 dan kadar hemoglobin sebelum terapi ARV, nilai p = 0,00 (nilai-p <0,05). Koefisien korelasi sebesar 0,458 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang.H1 diterima dengan korelasi positif lemah. Secara statistik signifikan antara kadar Hemoglobin dengan kadar CD4 pada penderita HIV/AIDS yang belum mendapatkan terapi ARV sehingga dapat digunakan sebagai penanda penurunan kadar CD4.