Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DISTRIBUSI FREKUENSI IBU PASCAMELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WILAYAH KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Fonda Octarianingsih; Festy Ladyani Mustofa; Woro Pramesti; Nadya Putri Amany
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.928 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2553

Abstract

Pada wanita peristiwa hamil dan melahirkan sudah dianggap wajar terjadi di kehidupannya.Namun perubahan pada saat melahirkan tidak dapat dilalui oleh sebagian besar wanita sehingga wanita tidak bisa beradaptasi dengan kondisinya.Salah satu perubahan yang dirasakan setiap wanita pascamelahirkan adalah perubahan emosional. Gangguan emosional akan terjadi tidak menentu, setidaknya ibu merasakan dua emosi yaitu emosi positif (suka cita dan kepuasan) dan emosi negatif (ketakutan dan kecemasan) apabila ibu tidak beradaptasi dengan kondisinya, ibu bisa mengalami baby blues syndrome. Baby blues syndrome merupakan salah satu bentuk gangguan perasaan ibu karena tidak bisa beradaptasi dengan bayinya. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data primer untuk mengetahui distribusi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome. Sampel penelitian ini sebanyak 77 ibu pascamelahirkan yang diambil dengan teknik total sampling yang bertempat di Praktik Mandiri Bidan Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung.Analisis data menggunakan uji statistika analisis univariat distribusi frekuensi SPSS 20.Hasil dari penelitian ini didapatkan sebanyak 54 ibu pascamelahirkan (70,1%) tidak mengalami kejadian baby blues syndrome dan sebanyak 23 ibu pascamelahirkan (29,9%) dengan kejadian baby blues syndrome.Didapatkan distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.