Ella Yunita
Akademi Kesehatan Bintang Persada, Denpasar.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Fraksi Etil Asetat dan Fraksi N-Heksan Daun Pegagan (Centella Asiatica L.) Ella Yunita; Dyah Ratna Ayu Puspita Sari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.167

Abstract

Antioksidan berperan penting untuk melindungi sel terhadap pengaruh radikal bebas. Tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan alami adalah pegagan (Centella asiatica) dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan (IC50) dari fraksi etil asetat dan n-heksan daun pegagan dan toksisitasnya (LC50) terhadap Artemia salina Leach. Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 fraksi etil asetat sebesar 325 mg/L (kategori lemah) dan fraksi n-heksan 731 mg/L (kategori tidak aktif) sedangkan nilai LC50 pada fraksi etil asetat yaitu 1202 mg/L (kategori tidak toksik) dan fraksi n-heksan yaitu 2818 mg/L (kategori tidak toksik).
Potensi Antibakteri Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif Ella Yunita; Puspita Sari Dyah Ratna Ayu
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 9 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : FPMIPA IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.744 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4305192

Abstract

Infeksi merupakan salah satu faktor penyebab utama morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia.Terapi utama infeksi yaitu dengan penggunaan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik sintetis dikaitkan dengan efek samping dan perbaikan progresif resistensi antimikroba. Oleh karena itu, diperlukan alternatif dalam terapi infeksi yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Centella asiatica yang dikenal dengan nama pegagan di Indonesia. Pegagan biasa digunakan dalam pengobatan tradisional dan telah terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi, salah satunya sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri pegagan terhadap berbagai bakteri, baik gram negatif maupun positif. Hasil dari review ini menyatakan bahwa ekstrak pegagan memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun negatif.