Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MEROKOK TERHADAP VISKOSITAS DARAH MELALUI PEMERIKSAAN HEMATOKRIT PADA MAHASISWA PEROKOK ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG Upik Pebriyani
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.516 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2040

Abstract

Latar Belakang : Kebiasaan merokok bukan saja merugikan bagi perokok tapi juga bagi sekitarnya. Merokokmenggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita hindari. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,baik secara langsung maupun tidak langsung. Perokok biasanya memiliki hematokrit yang tinggi dibandingkan yang bukanperokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernapas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. Hematokrit yang lebihbanyak mengakibatkan kekentalan lebih besarTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merokok dapat mempengaruhi viskositas darah melaluipemeriksaan Hematokrit pada mahasiswa perokok angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik. Rancangan penelitian menggunakan crosssectional dengan populasi adalah mahasiswa perokok dengan usia 18-25 tahun di Universitas Malahayati Bandar Lampungsebanyak 30 orang perokok dan 30 orang bukan perokok. Sampel penelitian ini sebanyak 60 orang. Alat ukur stres yangdigunakan yaitu Kuesioner. Hematokrit diambil dari pemeriksaan laboratorium. Analisa bivariat menggunakan Uji ChiSquare.Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa dari 60 responden sebanyak 80% mempunyai kadar hematokrit normal dan20% memiliki kadar hematokrit yang tinggi. Dari hasil analisa bivariat p-value = 0,024 dan Odds Ratio (OR) = 7,0.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh merokok terhadap viskositas darah melaluipemeriksaan hematokrit pada Mahasiswa perokok Angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.Kesimpulan : Diketahui distribusi frekuensi sebagian besar memiliki kadar hematokrit normal (40 - 48 %), yaitusebanyak 48 orang (80%). Sedangkan sebagian kecil memiliki kadar hematokrit tinggi (> 48%), yaitu sebanyak 12 orang(20%).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PADA BALITA D I WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR AMBON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Upik Pebriyani; Ringo Alfarizi; Gita Herminda Putri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/.v3i3.747

Abstract

Angka kematian ibu lebih tinggi pada wanita yang memiliki usia-usia ekstrim yaitu <20 dan >35ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan yang banyak diderita. Berdasarkan data SP2TPPuskesmas Pasar Ambon tahun 2015, ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbesar yaitu15.561 kasus dialami oleh balita. Tujuan penelitian ini mengetahui adanya hubungan tingkatpengetahuan ibu tentang ISPA dengan perilaku pencegahan pada balita di wilayah kerja PuskesmasPasar Ambon Bandar Lampung Tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasipenelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita yang tinggal Di Wilayah kerja PuskesmasPasar Ambon 2016 sebanyak 373 orang, sampel diambil menggunakan teknik Purposive samplingsampel sebanyak 79 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan Chisquare.Hasil penelitian Diketahui bahwa bahwa pengetahuan ibu tentang penyakit ISPA sebagian besarmemiliki pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 44 responden (55,7%), memiliki perilaku pencegahanyang kurang baik yaitu sebanyak 49 responden. (62,0%). Ada hubungan tingkat pengetahuan ibutentang ISPA dengan perilaku pencegahan pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar AmbonBandar Lampung Tahun 2015 (p=0,004)
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GAGA L JANTUNG KONGESTIF DI R UMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN PR OVINSI LAMPUNG Nia Trisnawati; Upik Pebriyani; Iyang Gemilang
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.902 KB) | DOI: 10.33024/.v3i4.757

Abstract

Latar  Belakang:  Congestive  Heart Failure (CHF) adalah  penghentian  sirkulasi normal  darah  dikarenakan  kegagalan  dari ventrikel  jantung  untuk  berkontraksi  secara efektif  pada  saat systole.  Akibat  kekurangan penyediaan darah menyebabkan kematian sel dan  kekurangan  oksigen  ke  otak  sehingga korban  kehilangan  kesadaran  dan  berhenti nafas dengan tiba-tiba.    Tujuan   Penelitian:    Untuk    mengetahui hubungan  hipertensi  dengan  kejadian  gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung tahun 2015.  Metode  Penelitian:  Desain  penelitian  yang digunakan  dalam  metode  ini  adalah  analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  studi rekam medik semua pasien CHF yang dirawat di  Rumah  Sakit  Pertamina  Bintang  Amin Bandar  Lampung  periode Januari-Desember 2015  sebanyak  70  orang,  sampel  diambil sebanyak   70   orang.   Analisis   data   yang digunakan adalah uji Chi Square.  Hasil  Penelitian:  Kejadian  gagal  jantung kongestif di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin  sebanyak  49  orang  (70,0%).Kejadian hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin  sebanyak  43  orang  (61,4%).  Ada hubungan  hipertensi  dengan  kejadian  gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dengan p-value = 0,000 dan OR = 6,575.  Kesimpulan:  Ada  hubungan  hipertensi dengan  kejadian  gagal  jantung  kongestif  di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF DI PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG Upik Pebriyani; Nia Triswanti; Wega Fabia Prawira; Woro Pramesti
Medula Vol 12 No 2 (2022): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v12i2.339

Abstract

Hypertension is a global public health problem and is the leading cause of premature death worldwide and has an increasing trend every year. Stress is a normal part of life that cannot be avoided. But too much stress can affect health. Increased stress levels will allow an increase in the prevalence of hypertension. To find out the relationship between stress levels and the incidence of hypertension at productive age at Kedaton Public Health Center Bandar Lampung. The research design used is descriptive analytic with cross sectional method. Sampling technique with total sampling method. Using spearmen's test analysis. Most of the respondents had moderate stress levels as many as 30 people (44.1%) and experiencing stage 1 hypertension as many as 34 people (50.0%). There is a significant relationship between stress levels and hypertension with p-value = 0.005. There is a significant relationship between stress levels and hypertension.