Dyana Eka Hadiati
Bagian Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Faktor Risiko Diare pada Balita (0–59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsoang pada Tahun 2019 Aurelia Shafira; Usep Abdullah Husin; Dyana Eka Hadiati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v3i2.7275

Abstract

Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia. Angka kematian diare paling banyak pada anak usia 5 tahun ke bawah. Jawa Barat menempati posisi pertama dalam penderita balita terbanyak. Berdasar atas data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, kejadian diare banyak tersebar di Kabupaten Bandung. Wilayah kerja Puskesmas Bojongsoang mengalami peningkatan kasus diare balita  pada tahun 2019. Diare disebakan oleh faktor lingkungan, faktor ibu, faktor anak, dan sosiodemografi. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran faktor risiko diare pada balita berusia 0–59 bulan. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan selama bulan September 2020. Responden berjumlah 43 orang dihitung dengan menggunakan rumus perkiraan proporsi, tingkat kepercayaan 90%, margin of error 1%, dan dipilih dengan teknik purposive. Terdapat hasil sebanyak 51% (22 orang) balita non-ASI eksklusif dan 93% (40 orang) balita memiliki status gizi baik. Pada faktor sosiodemografi, sebanyak 49% (21 orang) ibu dengan pendidikan terakhir SLTP/MTS. Pada faktor ibu, sebanyak 95% (41 orang) ibu memiliki pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang baik dan 77% (33 orang) ibu memiliki sikap PHBS yang baik. Pada faktor lingkungan, sebanyak 58% (25 orang) balita memiliki sarana air bersih yang baik dan 65% (28 orang) memiliki sarana jamban yang baik. Simpulan yang didapat adalah masih banyak balita non-ASI eksklusif. Pengetahuan dan sikap PHBS baik, tetapi banyak ibu belum terbiasa melakukan PHBS. Masih banyak sarana air secara fisik tidak layak dan jamban yang kurang baik karena belum memiliki pembuangan kotoran sesuai aturan yang dapat menyebarkan bakteri penyebab diare. Disarankan pada institut terkait agar dapat mengajak para ibu menerapkan PHBS dan memberi ASI eksklusif.DIARRHEA RISK FACTORS IN TODDLERS (0–59 MONTHS) IN BOJONGSOANG PUBLIC HEALTH CENTER REGION IN 2019Diarrhea is an endemic disease in Indonesia. Diarrhea mortality rates most occur in toddlers. West Java occupies the first position in most toddlers who experience diarrhea. Based on the Bandung District Public Health Office data, the incidence of diarrhea in toddlers spread in the Bandung district. In 2019, it has increased in the Bojongsoang Public Health Center region. Some of the risk factors are environmental factors, maternal factors, child factors, and sociodemography. This study was conducted to discover the risk factors for diarrhea in toddlers. This study used a cross-sectional descriptive observational method that was conducted in September 2019. A sample of 43 people was calculated by estimating proportions with a credibility level of 90%, a 1% margin of error, and was selected using purposive sampling. The results are 51% (22 people) of toddlers were not exclusively breastfed, and 93% (40 people) had a good nutritional status. In sociodemographic, 49% (21 people) mothers attended junior high school. In the maternal factor, 95% (41 people) mothers had good clean and healthy living behaviors (CHLB) knowledge, and 77% (33 people) had a good attitude. In environmental factors, 58% (25 children) toddlers have good water facilities, and 65% (28 people) have good latrine facilities. The conclusion is there are still many toddlers non-exclusively breastfed. Good mother’s CHLB knowledge and attitude, but did not implement. Many poor water facilities physically and poor latrines due to improper sewage disposal can spread bacteria that cause diarrhea. It is suggested that the related institutions should be able to encourage mothers to apply CHLB and provide exclusive breastfeeding.
Hubungan Hasil Pemeriksaan Sputum Basil Tahan Asam dengan Gambaran Luas Lesi Radiologi Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Al Islam Bandung Nova Triandini; Dyana Eka Hadiati; Usep Abdullah Husin; Tjoekra Roekmantara; Sadeli Masria
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4329

Abstract

Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, walaupun upaya pengendalian strategi directly observed treatment short course (DOTS) telah diterapkan di banyak negara. Masalah yang dihadapi di negara maju maupun negara berkembang adalah keterlambatan mendiagnosis TB paru. Keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan TB paru dapat berasal dari pasien atau dari sistem pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan hasil pemeriksaan sputum basil tahan asam (BTA) menurut International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) dengan gambaran luas lesi radiologi pada pasien TB paru dewasa di Rumah Sakit Al Islam Bandung periode 2016–2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret–Juni tahun 2018 dan subjek penelitian ini data pasien tuberkulosis paru di RS Al Islam dengan minimal sampel sebanyak 76 orang yang dipilih secara purposive sampling dan memenuhi kriteria inklusi. Instrumen pengumpulan data berupa rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan BTA negatif dengan lesi minimal 21 dari 34, BTA+1 dengan lesi minimal 18 dari 23, BTA +2 dengan lesi moderately advanced 14 dari 21, dan BTA +3 lesi far advanced 16 dari 23. Hasil analisis Fisher’s Exact didapatkan nilai p=0.00 dengan kekuatan korelasi (rho) 0,51. Simpulan, terdapat hubungan cukup erat antara hasil pemeriksaan sputum basil tahan asam dan gambaran luas lesi radiologi pasien tuberculosis paru di RS Al Islam Bandung periode 2016–2017.RELATIONSHIP BETWEEN SPUTUM EXAMINATION RESULTS OF ACID FAST BACILLI AND EXTENT OF RADIOLOGICAL LESIONS IN PULMONARY TUBERCULOSIS AT AL ISLAM HOSPITAL BANDUNGTuberculosis (TB) is still a public health problem in the world, although direct observed treatment short course (DOTS) strategy control has been implemented in many countries. The problem faced in both developed and developing countries is the delay in diagnosing pulmonary TB. The delay in the diagnosis and treatment of pulmonary TB can come from the patient or from the health care system. The purpose of this study was to know the relationship between sputum examination results of acid fast bacilli (AFB) according to International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) and extent of radiological lesions in patients with adult pulmonary TB at Al Islam Hospital Bandung from 2016–2017. This research was an observational analytic research with cross sectional approach. The study was conducted in March–June of 2018 and the subjects of this study were pulmonary tuberculosis patients in Al Islam Hospital with a minimum of 76 samples selected by purposive sampling and meeting inclusion criteria. Instrument data collection in the form of medical record. The results showed AFB negative with minimal lesion 21 of 24,  AFB + 1 with minimal lesion 18 of 23, AFB +2 with moderately advanced lesions 14 of 21, and AFB +3 far advanced lesions 14 of 23. Fisher’s exact analysis results obtained p=0.00 with correlation power (rho) 0.51. In conclution that there is a sufficiently close relationship between the results of examination of acid fast bacilli sputum and an extend of radiological lung tuberculosis patients in RS Al Islam Bandung from 2016–2017.
Hubungan Jenis Kecelakaan dengan Tipe Fraktur pada Fraktur Tulang Panjang Ekstremitas Bawah Rianti Puti Ramadhani; Nurul Romadhona; M. Ahmad Djojosugito; Dyana Eka Hadiati; Dadang Rukanta
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4317

Abstract

Cedera diprediksi menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan dengan fraktur sebagai trauma utama, bahkan World Health Organization (WHO) telah menetapkan tahun 2000 ̶ 2010 sebagai “The Bone and Joint Decade”. Traumatic fracture dapat terjadi pada kecelakaan lalu lintas dan non-lalu lintas. Tipe fraktur berdasar atas hubungan dengan jaringan sekitarnya, antara fragmen tulang dan dunia luar (terbuka dan tertutup) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenis kecelakaan dengan tipe fraktur yang terjadi pada fraktur tulang panjang ekstremitas bawah di Rumah Sakit Khusus Bedah Halmahera tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik melalui cross sectional dan dilaksanakan selama Februari –Juni 2018. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dari data sekunder, yaitu rekam medik yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk eksklusi dihitung menggunakan uji dua hipotesis didapatkan 84 orang. Hasil penelitian bivariat menggunakan uji chi-square didapatkan nilai signifikansi variabel jenis kecelakaan (p<0,001) lebih kecil daripada nilai signifikansi uji (p<0.05), terdapat perbedaan proporsi kejadian fraktur terbuka antara korban kecelakaan lalu lintas dan non-lalu lintas. Simpulan bahwa pada jenis kecelakaan dan tipe fraktur terdapat hubungan yang dipengaruhi oleh mekanisme cedera, kekuatan energi, tipe benda, dan kronologis kecelakaan. CORRELATION BETWEEN TYPE OF ACCIDENTS AND TYPE OF FRACTURES IN LOWER-EXTREMITY LONG BONE FRACTURESInjury predicted to be a leading cause of death and disability, with fractures as the majority of trauma, even the World Health Organization (WHO) has set 2000 ̶ 2010 as “The Bone and Joint Decade”. Traumatic fractures can be caused by the road traffic accidents and non traffic accidents. Fracture types in terms of its relation to the tissues involved, between the bone fragments and the outside (open and closed fractures) can be affected by several factors. This study purposed to determine the relation between types of accidents and types of fractures occurred in Halmahera Surgery Hospital 2017. This research uses analytic method with cross sectional study and was conducted in February ̶ June 2018. Data sampling was taken by simple random sampling technique from medical records as secondary data, and the number of samples met both inclusion and exclution criteria calculated using the two hypotheses test resulted 84 people. The result of this research with chi-square test showed that the significance value of the type of accidents (p<0.001) was lesser than the test significance value (p<0.05). This concluded that in this bivariate comparation research there is a difference between the type of accidents and low extremity long bone fracture types.