Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Slope on the Infiltration Capacity and Erosion of Mount Merapi Slope Materials Adam Pamudji Rahardjo; Anselma Diksita Prajna Duhita; Ani Hairani
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 7 No. 1 (January 2021)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcef.58350

Abstract

The infiltration on slopes has a specific behavior capable of being parameterized and one of the reasons is due to the ability of the slope to generate less ponding on the sloping soil surface. This, therefore, affects infiltration rate and surface runoff proportion of water from any kind of rainfall distribution and the tendency of the surface runoff to be higher usually leads to a higher erosion rate on the slope. Moreover, slope steepness is the most important parameter of a slope, and its effect at 36%, 47%, and 58% was tested on the infiltration capacity and erosion rate of Mt. Merapi bare slope material in a laboratory using a rainfall simulator. The rainfall intensity was set constant at a rate of 116.31 mm/hour while the infiltration rate was measured by the volumetric balance principle and the erosion rates by collecting the eroded grains at the downstream end flume. Furthermore, the infiltration capacity was evaluated using the Horton method by fitting the equation to the recorded infiltration rate data while the average erosion was through the eroded grain data for each test. The results obtained represent the relationship between slope steepness, the affected infiltration capacity, and erosion for each test, and the infiltration capacity was found to be decreasing in lower slope < 47% and increasing in a higher slope while the erosion rate was increasing between 7% and 15% for each 1% increase in the slope steepness. In addition, polynomial and linear equations were developed to express the relationship between these three indicates at the Mt. Merapi bare slope material.
Ceramic Floor Installation for Ahmad Sudjari's Muhammadiyah Orphanage, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta Anita Widianti; Adam Pamudji Rahardjo; Muhammad Agung Pambudi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 7. Sarana dan Prasarana Publik dan Mitigasi Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.57.1142

Abstract

Panti Asuhan (PA) Muhammadiyah Ahmad Sudjari yang berada di Dusun Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berdiri sejak 2008. Semula kondisi prasarana PA masih sederhana. Sebagian bangunan menggunakan papan tripleks dan lantai dari konblok. Pada 2019, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PkM FT UMY) telah melaksanakan kegiatan pengabdian di tempat tersebut dengan melakukan perancangan dan pendampingan renovasi bangunan PA. Pendampingan dilakukan hingga terwujud bangunan 2 lantai dengan luas 9,0 x 9,5 m2 setiap lantainya. Permasalahan yang masih dijumpai saat ini adalah beberapa prasarana fisik yang belum terwujud, di antaranya lantai keramik bangunan di lantai dasar, sehingga kondisi ruangan kurang representatif. Untuk itu, tim PkM FT UMY melanjutkan pengabdian di tempat tersebut dengan tujuan untuk memberikan bantuan pengadaan material dan pendampingan selama pelaksanaan. Jenis kegiatan yang dilaksanakan meliputi perhitungan volume pekerjaan dan biaya yang diperlukan, penyediaan material, pembongkaran lantai konblok, serta pendampingan selama pemasangan lantai keramik ruang-ruang di lantai dasar. Pembangunan dilaksanakan oleh beberapa warga sekitar PA. Kegiatan ini telah terlaksana sesuai dengan rencana dan telah dimanfaatkan oleh anak-anak di PA tersebut
EFFORTS TO OPTIMIZE THE OPERATION OF THE DADAHUP LOWLAND IRRIGATION AREA IN CENTRAL KALIMANTAN Asril Zevri; Adam Pamudji Rahardjo; Djoko Legono
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 14, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v14i2.726

Abstract

ABSTRACT Dadahup lowland irrigation area is one of the areas developed as a food estate. Land cover change to shrubs is caused by channels with buildings that are not functioning optimally, so it is often hit by floods and droughts. One of the efforts to improve the function of channels and buildings is to control the minimum water level of 60 cm in the dry season and the maximum water level of 10 cm in the rainy season. This study aims to determine the optimal operations and maintenance through adjusting the elevation of the gate opening to achieve the quantity and quality for the development of water management systems in lowland irrigation. The research method was carried out with hydraulic simulation based on the tides of the Barito River Mouth, discharge, rainfall, and pH obtained from telemetry monitoring system with openings of all sluice gates in primary channels and secondary channels. The results showed that operation and maintenance optimization can be done by setting primary and secondary sluice gates that are opened at a water level elevation above + 0.5 m in the dry season as supply and water level elevation + 1.1 m in the rainy season as drainage. Primary and secondary sluice gates are closed at water levels below + 0.5 m to maintain water levels and water quality.Keywords        optimization, lowland, Dadahup Lowland Irrigation Area , HEC-RAS, hydraulic ABSTRAKDaerah irigasi rawa Dadahup merupakan salah satu daerah yang dikembangkan sebagai lumbung pangan. Perubahan tutupan lahan menjadi semak belukar disebabkan oleh saluran dengan bangunan yang tidak berfungsi secara optimal sehingga sering dilanda banjir dan kekeringan. Salah satu upaya untuk meningkatkan fungsi saluran dan bangunan adalah dengan mengendalikan tinggi muka air minimum 60 cm pada musim kemarau dan tinggi muka air maksimum 10 cm pada musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola operasi dan pemeliharaan yang optimum melalui pengaturan pintu dalam mencapai kuantitas dan kualitas air yang sesuai untuk pengembangan sistem tata air di lahan irigasi rawa. Metode penelitian dilakukan dengan simulasi hidraulika berdasarkan pasang surut muara Sungai Barito, debit, curah hujan, dan pH yang diperoleh dari sistem monitoring telemetri dengan bukaan setiap pintu air pada saluran primer serta saluran sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi operasi dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan pengaturan pintu air primer dan sekunder yang dibuka pada elevasi muka air di atas + 0,5 m pada musim kemarau sebagai supply dan elevasi muka air + 1,1 m pada musim penghujan sebagai drainase. Pintu air primer dan sekunder ditutup pada elevasi muka air di bawah + 0,5 m untuk menjaga tinggi muka air dan kualitas air.Kata Kunci:           optimasi, rawa, Daerah Irigasi Rawa Dadahup, HEC-RAS, hidrolika