Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENYEMPROTAN EKSTRAK DAUN ALPUKAT DAN LARUTAN SODIUM HIPOKLORIT PADA CETAKAN ELASTOMER TERHADAP STABILITAS DIMENSI Putranti, Dwi Tjahyaning; Rizky, Afrita
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.602 KB)

Abstract

Faktor utama keberhasilan perawatan jangka panjang prostodonsia adalah keakuratan dari gigi tiruan. Prosedur pencetakan merupakan salah satu tahap yang sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan. Polivinil siloksan (PVS) adalah bahan cetak elastomer yang sering digunakan di kedokteran gigi untuk melakukan pencetakan. Berdasarkan anjuran American Dental Association (ADA) membersihkan darah dan saliva dari hasil cetakan menggunakan larutan desinfektan sebelum dilakukan pengisian gipsum di laboratorium sangatlah penting. Proses desinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia buatan maupun alami. Salah satu metode desinfeksi adalah metode penyemprotan, yang dapat mengurangi resiko perubahan stabilitas dimensi hasil cetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan ekstrak daun alpukat 25% dan larutan sodium hipoklorit 0,5% pada cetakan elastomer terhadap stabilitas dimensi. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan sampel hasil cetakan elastomer yang telah diisi gips tipe IV diperoleh dari pencetakan pada model induk yang terbuat dari stainless steel berbentuk 2 mahkota yang telah dipreparasi dengan ukuran bukolingual 6,33 mm, oklusogingival 8,02 mm, dan interpreparasi 28,25 mm. Jumlah sampel 30 buah untuk 3 kelompok. Sampel diukur menggunakan kaliper digital kemudian dianalisis dengan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyemprotan ekstrak daun alpukat 25% dan larutan sodium hipoklorit 0,5% pada cetakan elastomer terhadap stabilitas dimensi, namun perubahan yang terjadi dalam batas yang masih dapat di tolerir dengan persentase perubahan stabilitas dimensi <0,5%, tetapi tidak ada perbedaan pengaruh antara penyemprotan ekstrak daun alpukat 25% dan larutan sodium hipoklorit 0,5% pada cetakan elastomer terhadap stabilitas dimensi.
The effect on color and dimensional stability of heat cured acrylic resin denture base after being immersed in chocolate and tea drinks Supramaniam, Nithiakala; Putranti, Dwi Tjahyaning
Indonesian Journal of Prosthodontic Vol 2, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Indonesia Prosthodontic Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.431 KB) | DOI: 10.46934/ijp.v2i1.16

Abstract

The denture base is an important part because it acts as a support for the tissue around the tooth. Optimal support and aesthetic result in the manufacture of denture bases require several considerations. Color and dimensional sta- bility are one of the important factors for denture bases. In this experimental laboratory study, the denture base was immersed in chocolate and tea drinks and measured the color and dimensional stability before and after immersing. Colorimeter is used as a measurement device for color stability and digital calipers as a measurement device for dimensional stability. The mean differences in color and base dimensions of the dentures were tabulated and the Kruskal-Wallis test was used to analyze them. The results showed that there were very high differences in color and dimensions of immersing tea drinks
Efek perendaman bahan gigi tiruan jembatan sementara dalam larutan kunyit asam terhadap stabilitas warna: studi eksperimental Ilmi, Malikah Kautsar; Putranti, Dwi Tjahyaning
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 9, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v9i1.61374

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Gigi tiruan jembatan sementara merupakan gigi tiruan yang bertujuan untuk menggantikan kehilangan gigi sementara sampai gigi tiruan jembatan permanen dipasang. Bahan gigi tiruan sementara yang paling sering digunakan adalah resin akrilik swapolimerisasi (RAS) dan bis-acryl. Waktu pemakaian sangat bergantung pada prosedur pembuatan gigi tiruan jembatan permanen. Stabilitas warna adalah karakteristik yang sangat penting pada bahan gigi tiruan jembatan sementara. Masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi jamu salah satunya adalah jamu kunyit asam. Bahan utama dari jamu ini adalah kunyit dengan bahan tambahan yaitu asam jawa. Zat warna kurkumin dalam kunyit dan zat asam dikhawatirkan dapat memengaruhi stabilitas warna pada bahan gigi tiruan jembatan sementara. Tujuan penelitian untuk menganalisis efek perendaman dan perbedaan pengaruh perendaman bahan gigi tiruan jembatan sementara resin akrilik swapolimerisasi dan bis-acryl terhadap stabilitas warna. Metode: Rancangan penelitian adalah eksperimental laboratoris pretest & post-test control group design dengan 40 sampel berbentuk silindris dengan ukuran diameter 15 ± 0,5 mm dan ketebalan 2 ± 0,5 mm dalam larutan kunyit asam dan saliva buatan sebagai kelompok kontrol. Stabilitas warna sampel kemudian diuji menggunakan alat uji warna digital colorimeter. Data dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil: Nilai rerata stabilitas warna bahan gigi tiruan jembatan sementara resin akrilik swapolimerisasi setelah dilakukan perendaman dalam larutan kunyit asam selama 4 jam 40 menit = ΔE 29,92 ± 1,75, selama 14 jam = ΔE 37,32 ± 3,73 dan 28 jam = ΔE 43,18 ± 2,05 dan perendaman bis-acryl asam selama 4 jam 40 menit = ΔE 44,26 ± 3,93 selama 14 jam = 51,29 ± 1,67 dan 28 jam = ΔE 53,27 ± 2,09  dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05). Simpulan: Perendaman larutan kunyit asam pada bahan gigi tiruan jembatan sementara RAS memiliki stabilitas warna yang lebih baik dibandingkan dengan bis-acryl.KATA KUNCI:  gigi tiruan jembatan sementara, kunyit asam, perendaman, stabilitas warna The Effect of immersion provisional restorative material in turmeric acid solution on color: stability Study experimentalABSTRACTIntroduction: A temporary bridge denture is a prosthesis designed to replace missing teeth temporarily until a permanent bridge is placed. The most commonly used material for temporary dentures are self-cured acrylic resin (RAS) and bis-acryl composite resin. The duration of use depends on the fabrication timeline of the permanent bridge denture. Color stability is a critical property of temporary denture materials. In Indonesia, many people regularly consume herbal beverages, including turmeric acid jamu, which contains turmeric as the main ingredient, and tamarind as an additive. Curcumin, the natural pigment in turmeric, along with the solution’s acidity, is suspected to affect the color stability of temporary denture materials. This study aimed to evaluate the effect of immersion in turmeric acid solution and compare its impact on the color stability of self-cured acrylic resin and bis-acryl. Methods: This study employed a laboratory-based experimental design with a pretest-posttest control group. Forty cylindrical samples (diameter: 15 ± 0.5 mm, thickness: 2 ± 0.5 mm) were immersed in a turmeric acid solution, while the control group was immersed in artificial saliva. Color stability was assessed using a digital colorimeter. Data were analyzed using one-Way ANOVA and Least Significant Difference (LSD) tests.  Results: The mean color change (ΔE) values for self cured acrylic resin after immersion in turmeric acid solution were 29.92 ± 1.75 (4 hours 40 minutes), 37.32 ± 3.73 (14 hours), and 43.18 ± 2.05 (28 hours). For bis-acryl the respective ΔE values were 44.26 ± 3.93, 51.29 ± 1.67, and 53.27 ± 2.09, with a p-value = 0.0001 (p < 0.05). Conclusion: Immersion in turmeric acid solution resulted in better color stability for RAS provisional bridge materials compared to bis-acryl.KEY WORDS: Color Stability, Immersion, Provisional Restorative Material, Turmeric Acid.
Pengaruh Penambahan Nano Hidroksiapatit Cangkang Kerang Kepah Pada Bahan Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Terhadap Kekuatan Transversal : Eksperimental Laboratoris Putranti, Dwi Tjahyaning; Angelica, Angelica
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i1.51113

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan, namun bahan ini memiliki kekuatan transversal yang rendah sehingga mudah terjadi fraktur. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan kekuatan resin akrilik salah satunya dengan penambahan nano hidroksiapatit cangkang kerang kepah sebagai bahan penguat. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Penelitian ini dilakukan pada sampel basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan nano hidroksiapatit cangkang kerang kepah dan dengan penambahan nano hidroksiapatit cangkang kerang kepah 2%, 5% dan 8% dengan ukuran 65×10×2,5 mm sebanyak 24 sampel, dan diuji menggunakan Universal Testing Machine. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan transversal tertinggi diperoleh pada penambahan nano hidroksiapatit sebanyak 5% dengan nilai rerata sebesar 125,862 Mpa. Simpulan: Penambahan nano HA cangkang kerang kepah pada konsenterasi 2% dan 5% pada bahan basis gigi tiruan RAPP direkomendasikan sebagai bahan penguat karena menunjukkan nilai kekuatan transversal yang meningkat. Kata kunci Basis gigi tiruan, resin akrilik polimerisasi panas, nano hidroksiapatit, cangkang kerang kepah, kekuatan transversal  The Effect of Addition of Nano Hydroxyapatite Kepah Clam Shells (Pollymesoda erosa) To The Transverse Strength On Heat-Cured Acrylic Resin Denture Base Material: Experimental Laboratory ABSTRACT Introduction: Heat cured acrylic resin is a material that commonly used as denture base, but this material has low mechanical strength so it fractures easily. This can be overcome by increasing the transverse strength by adding of kepah clam shells nano hydroxyapatite as reinforcing material. Methods: Type of this research was experimental laboratory. This study was conducted on heat cured acrylic resin denture base without the addition of nano hydroxyapatite kepah clam shells and with the addition of nano hydroxyapatite kepah clam shells at concentrations of 2%, 5% and 8% with size of samples is 65×10×2.5 mm and total 24 samples. Samples are tested with Universal Testing Machine. Results: The results showed that the highest transverse strength was obtained by adding 5% nano hydroxyapatite with an average value of 125,862 MPa. Conclusion: The addition of HA nano shells at concentrations of 2% and 5% to the RAPP denture base material is recommended as a reinforcing material because it shows an increased value of transverse strength. Keywords Heat cured acrylic denture base resin, nano hydroxyapatite, kepah clam shells, transverse strength 
Pengaruh penambahan pati beras ketan putih pada bahan cetak alginat terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan Wijaya, Eko; Putranti, Dwi Tjahyaning
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i1.52720

Abstract

pendahuluan: Bahan cetak alginat merupakan bahan cetak yang sering digunakan di bidang kedokteran gigi dan dapat mengalami perubahan dimensi akibat proses sineresis dan imbibisi yang dapat menyebabkan distorsi hasil cetakan. Untuk mencegah terjadinya perubahan dimensi, maka dilakukan penambahan bahan alami seperti pati beras ketan putih pada bahan cetak alginat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efek penambahan pati beras ketan putih konsentrasi 40%, 50%, dan 60% pada bahan cetak alginat setelah 5, 10 dan 15 menit pencetakan terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan alginat. Metode: Rancangan penelitian ini yaitu eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan adalah hasil cetakan alginat yang diisi gipsum tipe III yang diperoleh dari model induk cincin dengan ukuran diameter dalam 12,55 mm dan tinggi 19 mm. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 sampel yang terdiri dari 12 kelompok perlakuan. Sampel diukur menggunakan kaliper digital kemudian dianalisis dengan uji Anova satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil: Hasil uji Anova satu arah menunjukkan ada pengaruh (p<0,05)  penambahan pati beras ketan putih konsentrasi 40, 50, dan 60% setelah 5 menit pencetakan (A1,  B1.1, B1.2, B1.3) dengan nilai p=0,043 ,setelah 10 menit pencetakan (A2, B2.1, B2.2, B2.3) dengan nilai p=0,0001, dan setelah 15 menit pencetakan (A3, B3.1, B3.2, B3.3) dengan nilai p=0,011. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan pengaruh signifikan pada seluruh kelompok dengan nilai (p<0,05). Simpulan: Penambahan pati beras ketan putih konsentrasi 40, 50, dan 60% pada bahan cetak alginat memiliki pengaruh terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan dan penambahan pati beras ketan putih 50% menghasilkan stabilitas dimensi hasil cetakan terbaik.