Yanto Sutrisno
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS INDONESIA

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manusia Adalah Sungguh Gambar Dan Rupa Allah Eko Wahyu Suryaningsih; Yanto Sutrisno; Djoko Sukono
Davar : Jurnal Teologi Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : Sekola Tinggi Teologi Sangkakala Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.619 KB) | DOI: 10.55807/davar.v1i1.5

Abstract

The word used "in the image and likeness" in Gen. 1:26, is an expression or phrase that is only found twice throughout the entire Bible, where the second is found in Gen. 5: 3 with the exact same phrase, even though it is the subject's description is Adam (not God). This study will explain the differences and similarities between the two expressions in each context, and then to clarify the truth of two contradictory statements: "does human have the image and likeness of God" or "does human have the image and likeness of Adam"? To investigate the most appropriate answers of the two statements, the writer will search, quote, compare and infer the rationale, views, interpretations, commentary, also look for the meaning of the root words in Hebrew, Greek and English. The conclusions of this study will explain the position and status of believers today as descendants of Adam who are again referred to as children of God, and which are renewed constantly to reflect the increasingly greater image and glory of God. Kata yang digunakan “menurut gambar dan rupa” dalam Kej 1:26, adalah suatu ungkapan atau frasa yang hanya ditemukan dua kali di sepanjang seluruh Alkitab, dimana yang kedua ditemukan di Kej 5:3 dengan ungkapan yang persis sama, meskipun yang menjadi keterangan subyek adalah Adam (bukan Allah). Kajian ini akan memaparkan perbedaan dan kesamaan di antara kedua ungkapan tersebut dalam masing-masing konteksnya, dan selanjutnya untuk memperjelas kebenaran dua pernyataan yang berkontradiksi:  “manusia memiliki gambar dan rupa Allah” ataukah “manusia memiliki gambar dan rupa Adam”?  Metode yang digunakan untuk menyelidiki jawaban yang paling tepat dari kedua pernyataan tersebut, maka penulis melakukan metode Kualitatif Hermeneutik yaitu dengan  mencari, mengutip, membandingkan dan menyimpulkan dasar pemikiran, pandangan, tafsiran, commentary, juga mencari arti dari akar katanya dalam bahasa Ibrani, Yunani dan Inggris.  Kesimpulan dari kajian ini akan menjelaskan posisi dan status orang percaya zaman ini sebagai keturunan Adam yang kembali disebut sebagai anak-anak Allah, dan yang diperbarui terus-menerus untuk mencerminkan gambar dan kemuliaan Allah yang semakin besar.