Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mutu Pendidikan Pesantren Fauzi Ridwan
ALACRITY : Journal of Education Volume 2 Issue 1 Februari 2022
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v2i1.56

Abstract

Umat Muslim di Indonesia merupakan Penduduk Mayoritas dan yang terbanyak keberadaannya di Dunia Dari segi perspektif Islam, Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh Setiap Muslim, oleh karena itu hal ini berkaitan erat dengan Pendidikan terutama Pendidikan Islam. Pendidikan Islam yang bermutu adalah suatu keharusan yang harus kita Ciptakan di Era Globalisasi demi terciptanya Masyarakat Islam yang berkualitas dan di terima di Masyarakat dan Dunia Kerja. Dalam Pendidikan Islam Sendiri menjelaskan tentang pentingnya menuntut Ilmu dalam lima Surat Pertama Al Baqarah, Ini tentunya selaras dengn tujuan Pendidikan Nasional untuk membentuk Insan yang seutuhnya dan membentuk manusia yang berkualitas, dalam Islam sendiri pandangan ini disebut dengan Insan Kamil. Pendidikan Islam terutama Pendidikan Pesantren telah lama memualai Perjalanan pendidiknnya di Indonesia,Mulai dari Sebelum Kemerdekaan Smpai Saat ini, Sistem Pendidik Pesantren juga merupakan Pendidikan Islam tertua yang ada di Indonesia. Pendidikan Pesantren lebih mengajarkan tentang Agama dan Tauhid serta kepemimpinan Nabi Sebagai Sauri Teladan. Dalam Perjalanannya Sistem Pendidikan di Pesantren mengalami kendala dalam peningkatan kualitasnya, Kualitas Lulusan hingga kendala Penyedian Sarana dan Prasarana dan Tata Kelola yang baik dan bermutu.
REPRESENTASI FEMINISME PADA TOKOH UTAMA DALAM FILM CRAZY RICH ASIAN: KAJIAN SEMIOTIKA Fauzi Ridwan; Muhamad Adji
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.268 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v1i2.1282

Abstract

ABSTRAKFilm merupakan karya kreatif dari pembuat film yang mengetengahkan permasalahan-permasalahan sosial atau pun hanya sekadar untuk menghibur penonton. Isu-isu yang dibahas berbagai macam salah satunya tentang perempuan. Film Crazy Rich Asian merupakan karya film yang mengetengahkan tokoh utama perempuan dalam menghadapi konflik dan cara mengatasinya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih dalam bentuk-bentuk atau praktik kemandirian tokoh utama perempuan dalam menghadapi konflik.  Pendekatan yang digunakan dalam kajian yaitu kajian Semiotika dengan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh, sosok tokoh utama perempuan yang mampu mengendalikan emosi dengan melahirkan keputusan-keputusan yang rasional, memiliki perhitungan, dan tanpa emosional dalam masalah yang dihadapinya. Selain itu, sosok utama perempuan tersebut mampu mengambil alih peran hingga akhirnya mampu mengubah keputusan keluarga laki-laki dan menyetujui hubungan mereka berdua. Kata Kunci: Film Crazy Rich Asian, Feminisme, Semiotika, Representasi.
REPRESENTASI FEMINISME PADA TOKOH UTAMA DALAM FILM CRAZY RICH ASIAN: KAJIAN SEMIOTIKA Fauzi Ridwan; Muhamad Adji
Jurnal Salaka : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia Vol 1, No 2 (2019): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.268 KB) | DOI: 10.33751/jsalaka.v1i2.1282

Abstract

ABSTRAKFilm merupakan karya kreatif dari pembuat film yang mengetengahkan permasalahan-permasalahan sosial atau pun hanya sekadar untuk menghibur penonton. Isu-isu yang dibahas berbagai macam salah satunya tentang perempuan. Film Crazy Rich Asian merupakan karya film yang mengetengahkan tokoh utama perempuan dalam menghadapi konflik dan cara mengatasinya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih dalam bentuk-bentuk atau praktik kemandirian tokoh utama perempuan dalam menghadapi konflik.  Pendekatan yang digunakan dalam kajian yaitu kajian Semiotika dengan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh, sosok tokoh utama perempuan yang mampu mengendalikan emosi dengan melahirkan keputusan-keputusan yang rasional, memiliki perhitungan, dan tanpa emosional dalam masalah yang dihadapinya. Selain itu, sosok utama perempuan tersebut mampu mengambil alih peran hingga akhirnya mampu mengubah keputusan keluarga laki-laki dan menyetujui hubungan mereka berdua. Kata Kunci: Film Crazy Rich Asian, Feminisme, Semiotika, Representasi.
ANALISIS PEMIKIRAN IBRAHIM MUSTHAFA DALAM PERKEMBANGAN ILMU NAHWU: ANALISIS KRITIS DAN EPISTEMOLOGIS Candra Agus Saputra; Muhammad Attila Rifiananda; Akhmad Aliudin; Fauzi Ridwan
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2025): Sirajuddin Juni 2025
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v4i2.2139

Abstract

This study aims to examine the thoughts of Ibrāhīm Muṣṭafā in the renewal of Arabic grammar (nahwu) through a critical and epistemological approach. Recognized as a reformist in Arabic linguistics, Ibrāhīm Muṣṭafā sought to simplify and modernize traditional nahwu to make it more functional, communicative, and relevant to contemporary language learning needs. In his seminal work Iḥyā’ an-Naḥwi, he presents sharp critiques of the complexities of classical grammar, particularly the concept of ‘āmil, the i‘rāb system, and the excessive reliance on speculative analogical reasoning. This research uses a qualitative library research method with an epistemological-comparative analysis, especially by contrasting the perspectives of Ibrāhīm Muṣṭafā with those of Imam Sībawaih, the foundational figure of classical nahwu. The findings reveal that Ibrāhīm Muṣṭafā offers a deep transformation in structure, terminology, and teaching methods of nahwu, making it simpler and more meaningful. His ideas represent a paradigm shift from a rigid textual tradition to a practical and contextual linguistic framework, bridging classical heritage with modern linguistic discourse.
ANALISIS PEMIKIRAN IBRAHIM MUSTHAFA DALAM PERKEMBANGAN ILMU NAHWU: ANALISIS KRITIS DAN EPISTEMOLOGIS Candra Agus Saputra; Muhammad Attila Rifiananda; Akhmad Aliudin; Fauzi Ridwan
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2025): Sirajuddin Juni 2025
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v4i2.2139

Abstract

This study aims to examine the thoughts of Ibrāhīm Muṣṭafā in the renewal of Arabic grammar (nahwu) through a critical and epistemological approach. Recognized as a reformist in Arabic linguistics, Ibrāhīm Muṣṭafā sought to simplify and modernize traditional nahwu to make it more functional, communicative, and relevant to contemporary language learning needs. In his seminal work Iḥyā’ an-Naḥwi, he presents sharp critiques of the complexities of classical grammar, particularly the concept of ‘āmil, the i‘rāb system, and the excessive reliance on speculative analogical reasoning. This research uses a qualitative library research method with an epistemological-comparative analysis, especially by contrasting the perspectives of Ibrāhīm Muṣṭafā with those of Imam Sībawaih, the foundational figure of classical nahwu. The findings reveal that Ibrāhīm Muṣṭafā offers a deep transformation in structure, terminology, and teaching methods of nahwu, making it simpler and more meaningful. His ideas represent a paradigm shift from a rigid textual tradition to a practical and contextual linguistic framework, bridging classical heritage with modern linguistic discourse.