Wahyudin wahyudin
Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSISTENSI PERMAINAN TRADISONAL MASSEGITIGA DI DESA TIMBALA KECAMATAN POLEANG BARAT KABUPATEN BOMBANA Wahyudin wahyudin
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Januari-Juni 2018
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.831 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksisitensi dan tanggapan masyrakat terhadap permainan tradisonal massegitiga di Desa Timbala, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana. Teori untuk membaca data penelitian adalah pengetahuan lokal Clifford Geertz (1983), dengan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan permainan tradisional massegitiga merupakan permainan tradisional yang sangat populer pada tahun 1980 sampai 2000-an. Dengan perkembangan permainan moderen, permainan ini sudah jarang dimainkan dan mulai dilupakan oleh anak-anak sebab permainan modern mudah diakses melalui gadget dan play station (PS). Upaya revitalisasi permainan tradisional massegitiga sangat penting dilakukan karena merupakan warisan leluhur yang mengandung banyak nilai-nilai kemasyarakatan, dengan demikian nilai-nilai tersebut perlu dikembangkan secara turun temurun kepada generasi penerus agar dapat merasakan manfaat yang terkandung dalam permainan ini. Kesimpulan, hasil penelitian ini berdasarkan teori pengetahuan lokal Clifford Geertz, mengenai sebuah pandangan dunia menilai, memanfaatan, konsep tentang alam, dan diri masyarakat yang berisi ide-ide yang paling komprehensif, dan hiburan. Dalam penelitian ini menemukan bahwa permainan tradisional massegitiga adalah permainan yang diminakan menggunakan kayu tercipta dari ide-ide masyarakat yang berisi nilai-nilai positif dan hiburan anak-anak, yang seharusnya tetap dikembangkan kegenerasi penerus sebagai penghargaan kepada warisan leluhur.