Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PADA MASA DAN PASCA PANDEMI COVID-19 Sutrisno Sutrisno; Christiani Hutabarat; Maya Malau
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.2, No.2, June 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v2i2.34

Abstract

The purpose of this study is to provide an authentic picture of the learning model that is carried out appropriately both during the pandemic and post-pandemic in an effort to stick to the target of Education 4.0 by utilizing several learning methods. This study uses a qualitative method. The data collection technique uses direct observation through the online teaching and learning process so that real data can be obtained. Observational data are primary data in this study, while secondary data in this study were obtained from interviews with central persons related to the research material in this case, namely; teachers and students. The results showed that one of the appropriate learning models both during and after the pandemic was the Problem Based Learning model. Problem-Based Learning is appropriate to apply because it takes a learning approach where students can work on authentic problems, compiles their own knowledge, develops inquiry and thinking skills to a higher level, develops independence, and self-confidence, and everything can be done either directly or indirectly virtual.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara otentik tentang model pembelajaran yang dilakukan secara tepat baik dimasa pandemi maupun pasca pandemi dalam usaha untuk tetap menuju target Pendidikan 4.0 dengan memanfaatkan beberapa metode pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan langsung melalui proses belajar mengajar daring sehingga dapat di peroleh data yang rill. Data pengamatan adalah data primer dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan person-person sentral terkait materi penelitian dalam hal ini yaitu; dosen dan mahasiswa/i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu model pembelajaran yang tepat baik dimasa maupun pasca pandemi adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Pembelajaran Berbasis Masalah tepat diterapkan karena melakukan pendekatan pembelajaran di mana mahasiswa/i dapat mengerjakan permasalahan yang autentik, menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inquiri dan keterampilan berpikir ke tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri, dan semuanya dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara virtual.
Menilik Sejarah Perkembangan Agama-Agama Di Indonesia Rajiman Andrianus Sirait; Maya Malau
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 3 No 2 (2022): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.3 No.2 (October 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.90

Abstract

Today, whether realized or not religious has entered a period of crisis. The true religion of being a peacemaker turned out to be the opposite. How to cultivate and develop harmony of life and bring up the values of various religions is not as easy as imagined. Thus this article is written by the method used is qualitative literature study. With the aim to see what the history of this religion really developed to be able to open the eyes of man in trying to research, understand and ultimately be able to draw the common thread of each teaching to create harmony especially in Indonesia. Dewasa ini, entah disadari atau tidak agama sudah memasuki suatu periode krisis. Agama yang sejatinya harus menjadi pembawa damai malah berubah menjadi sebaliknya. Bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan kerukunan hidup serta memunculkan nilai-nilai dari berbagai agama memang tidak semudah yang dibayangkan. Maka artikel ini ditulis dengan metode yang digunakan adalah studi literatur kualitatif. Dengan memiliki tujuan untuk melihat sejatinya seperti apa sejarah agama ini berkembang untuk dapat membuka mata manusia dalam mencoba untuk meneliti, memahami dan pada akhirnya dapat menarik benang merah dari setiap ajaran untuk menciptakan kerukunan terutama di Indonesia.
The Influence of Family, Church, and School Education on The Character of Christian Children Toward a Golden Indonesia 2045 Sri Mulyani; Tatag Mulyani; Maya Malau; Sutrisno Sutrisno; Marthin Steven Lumingkewas
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.634

Abstract

Research on the influence of family, church, and school education on the character of Christian children towards a Golden Indonesia 2045, aims to measure how strong the influence of education from the three institutions is. The research was conducted on students at Erenos Junior High School, South Tangerang, with a total of 151 students. The research method was quantitative, using a different test approach, determining the number of samples using the Slovin method. The research results showed that the influence of family education on the character of Christian children was 0.615, church education on the character of Christian children was 0.637, and school education on the character of Christian children was 0.573, all in the strong category. Together, the influence of family, church, and school education on the character of Christian children is 0.630, balanced and equally strong. Christian religious education as a basis for forming strong character will make students have a strong Christ character, to ward off the phenomenon of moral decline. A strong Christian character will equip children to meet the success of Golden Indonesia 2045 and support the success of the Indonesian nation in reaping the Demographic Bonus
ANALISIS ETIS TEOLOGIS KEPEMIMPINAN EVANGELIKAL DALAM MERESPON KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DI KALANGAN PEMIMPIN GEREJA DI BANTEN Rico Pratama Maitri; Antonius Missa; Youke Singal; Maya Malau; Ramly D. Lumintang
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.29287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meresponi kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh Gembala dan Pelayan Tuhan terhadap Jemaat khususnya perempuan terlebih yang masih di bawah umur di lingkungan Gereja di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dengan studi pustaka dan wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan kepada Para Pendeta yang berperan sebagai Gembala Jemaat, Pembimas Kristen Banten yang mewakili unsur pemerintah, dan juga Pelayan Tuhan yang tidak berjabatan sebagai Gembala atau Pendeta Jemaat, serta Jemaat biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Gereja-Gereja di Banten pada umumnya menerapkan kepemimpinan Evangelikal, dengan prinsip dasar takut akan Tuhan. Ini dibuktikan dengan sikap hidup Gembala yang menjaga kekudusan. Gereja tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Gembala. Gembala harus memakai kehendak bebasnya untuk memuliakan Tuhan. Secara etis teologis, Gembala yang melakukan kekerasan seksual itu merusak gambar Allah, sehingga tidak layak memegang jabatan kependetaan. Jadi Gembala atau Pendeta yang melakukan kekerasan seksual, maka jabatan kependetaannya harus ditanggalkan. Dengan kesadarannya, ia dapat mengakui kesalahannya, melakukan pertobatan, menerima sanksi hukum dan adat yang berlaku, serta menyediakan diri untuk digembalakan.