Wulan Yuniarti
Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANEMIA IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS Wulan Yuniarti
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 5, No 2 (2021): OKTOBER: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i2.11632

Abstract

Chronic kidney disease (CKD) is one of world health problems because the prevalence that keeps increasing each year. Anemia is one of the major problems in patients with chronic kidney disease. Anemia can occur in patient with CKD because when damaged, the kidney can’t produce enough erythropoietin. The purpose of this article is to determine whether there is a relationship between anemia with CKD. This type of article is a study of literature from various national and international journals. The method used to present, increase knowledge and understanding of the topics discussed by summarizing published material and providing new factual information or analysis from the relevant literature and the comparing the results in articles. The results of the literature study show that there is a relationship between anemia with CKD, which is characterized by a decrease in hemoglobin in CKD patients. The prevalence of CKD according to gender, mostly occurred in men (0,3%) than women (0,2%).In addition, the highest age prevalence was in the age group 75 years (0,6)%. This is related to the risk factor for CKD. To reduce anemia in CKD patients, erythropoiesis stimulating agent therapy can be given which aims to correct anemia renal until the hemoglobin target is achieved.
Makanan Tradisional dari Ulat Sagu sebagai Upaya Mengatasi Malnutrisi pada Anak Nirvana Sabila Nuban; Sofyan Musyabiq Wijaya; Aprin Nabila Rahmat; Wulan Yuniarti
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 1 No 1 (2020): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: Oktober 2020
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.266 KB)

Abstract

Malnutrisi pada anak masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Angka gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia bagian timur jauh di atas rataan nasional. Ulat sagu merupakan salah satu pangan lokal dengan nilai gizi tinggi di beberapa daerah di Indonesia Timur. Tujuan dari artikel ini adalah sebagai upaya mencegah malnutrisi pada anak. Penelusuran literatur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dilakukan melalui database NCBI, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci Malnutrisi, Gizi buruk, Gizi kurang, Sistem imun, Ulat sagu, dll. Sehingga didapatkan 29 artikel terpilih yang dianalisa menggunakan metode literature review. Ulat sagu yang tinggi protein dapat diolah menjadi sosis dengan pewarnaan bayam merah dan juga makanan tradisional seperti: nasi gurih, skotel, dadar gulung, roti bakar, tahu isi, bola-bola ubi, kroket, panada, bolu pisang dan lemper. Pemberian makanan tradisional ini pada anak termasuk anak yang mengalami gizi kurang, gizi buruk dan stunting selama 45 hari terbukti meningkatkan kadar protein dalam tubuh. Ulat sagu adalah pangan lokal alternatif yang dapat diolah menjadi berbagai makanan tradisional bernilai gizi tinggi untuk anak di daerah pengkonsumsi sagu dalam upaya mencegah malnutrisi pada anak.
Makanan Tradisional dari Ulat Sagu sebagai Upaya Mengatasi Malnutrisi pada Anak Nirvana Sabila Nuban; Sofyan Musyabiq Wijaya; Aprin Nabila Rahmat; Wulan Yuniarti
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 1 No 1 (2020): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: Oktober 2020
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v1i1.224

Abstract

Malnutrisi pada anak masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Angka gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia bagian timur jauh di atas rataan nasional. Ulat sagu merupakan salah satu pangan lokal dengan nilai gizi tinggi di beberapa daerah di Indonesia Timur. Tujuan dari artikel ini adalah sebagai upaya mencegah malnutrisi pada anak. Penelusuran literatur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dilakukan melalui database NCBI, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci Malnutrisi, Gizi buruk, Gizi kurang, Sistem imun, Ulat sagu, dll. Sehingga didapatkan 29 artikel terpilih yang dianalisa menggunakan metode literature review. Ulat sagu yang tinggi protein dapat diolah menjadi sosis dengan pewarnaan bayam merah dan juga makanan tradisional seperti: nasi gurih, skotel, dadar gulung, roti bakar, tahu isi, bola-bola ubi, kroket, panada, bolu pisang dan lemper. Pemberian makanan tradisional ini pada anak termasuk anak yang mengalami gizi kurang, gizi buruk dan stunting selama 45 hari terbukti meningkatkan kadar protein dalam tubuh. Ulat sagu adalah pangan lokal alternatif yang dapat diolah menjadi berbagai makanan tradisional bernilai gizi tinggi untuk anak di daerah pengkonsumsi sagu dalam upaya mencegah malnutrisi pada anak.