Jelly Amalia Santri
Balai Penelitian Tanah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pencucian dan Pemupukan Tanah Sulfat Masam untuk Perbaikan Sifat Kimia dan Pertumbuhan Padi Jelly Amalia Santri; Azwar Maas; Sri Nuryani Hidayah Utami; Wahida Annisa
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 45, No 2 (2021)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v45n2.2021.95-108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencucian dan ameliorasi terhadap sifat kimia tanah dan air dalam menunjang pertumbuhan tanaman padi di lahan sulfat masam bukaan baru. Penelitian ini meliputi pembuatan kompos berbahan dasar tanaman lokal di kebun percobaan Belandean yang dilanjutkan dengan percobaan pot di rumah kaca Balittra Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada bulan Februari sampai Mei 2019. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 2 faktor dan diulang sebanyak 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemupukan (P), yaitu: (a) P0 = tanpa dipupuk,  (b) P1 = pemupukan NPK 50% dosis rekomendasi, (c) P2 = pemberian NPK 50% dosis rekomendasi + Kompos, (d) P3 = pemberian NPK 100% dosis rekomendasi + NPK anorganik sesuai kandungan kompos, dan (P4) = pemberian NPK 100% dosis rekomendasi. Faktor kedua adalah pencucian (D) dengan sistem, yaitu: (a) D0 = air hasil pencucian tidak dikembalikan, (b) D1 = air hasil pencucian dikembalikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencucian dengan air hasil pencucian tidak dikembalikan membuat  nilai Eh, DHL serta kandungan Fe dan SO4 tanah lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Namun, nilai Al-dd dan H-dd tanah terendah terdapat pada perlakuan pengembalian air hasil pencucian dan pemupukan NPK 50% dosis rekomendasi dengan penambahan kompos bahan organik insitu. Perlakuan ini juga memiliki nilai produksi biomassa tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya.