Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan lbu Tentang Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang Desi Ariyana R; Nur Setya Rini
FIKkeS Vol 2, No 2 (2009): Keperawatan, Kesehatan, dan Kebidanan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.601 KB)

Abstract

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi meniadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Setama 4 atau S taiun pertama kehidupan pascalahir, anak dapat mengendalikan gerakan kasar yang disebut perkembangan motorik kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian badan yang luas, seperti : berjalan; melompat, berlari, dan sebagainya. Pada saat berumur 5 tahun terjadi perkembangan yang besar dalampengendalian koordinasi yang lebih baik dan melibatkan kelompok otot yang lebih kecil disebut perkembangan motorikhalus, seperti: menulis, menggambar, memakai gunting, dan sebagainya.Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak adalah pengetahuan ibu. ibu yang berpengetahuan baik maka akan cenderung untuk memperhatikan dan menstimulasi perkembangan anak terutama perkembangan motorik anak. Tujuan penelitian ini adatah untukmengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional yang dilakukan diTK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun sebanyak 69 orang dan anak usia 4-5tahun sebanyak 69 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampting jenuh yaitu seluruh anggota populasi diambil semua untuk dijadikan sampel. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun dengan nilailvalue 0,0s9 (Bvalue < 0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan nilaifivalue 0,002 (lvalue < 0,05). Para ibu hendaknya untuk selalu memantau perkembangan anaknya yaitu dengan cara melatih anaknya dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan usianya agar terhindar dari perkembangan yang terlambat dan tercapai perkembangan lebih baik atau normal Kata Kunci : Pengetahuan, Perkembangan Motorik Kasat dan Perkembangan Motorik Hatus
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA KELUARGA BURUH MIGRAN INTERNASIONAL DI WILAYAH KABUPATEN KENDAL Tri Nurhidayati; Desi Ariyana R; M. Fatkul Mubin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.879 KB)

Abstract

This study aims  to identify psychosocial development of the children. It is based on several studies that families become overburdened with children entrusted, the child's relationship withher mother became strained, unruly children and school dropouts. Family is the first level ofsocial group, the first place for learning about values and the formation of the child's personality structure through the values and norms of the parents. Yet with his parents, especially mothers working abroad will have much effect on the child. Problems that are often experienced bychildren whose parents work abroad (especially mothers) migrated abroad to earn money for thefamily, many children who pass through the golden age without the guidance of a mother, even though this period determine the most critical period for children. Though the mother would not be replaced by anyone. Children who left a lot of experience psychosocial problems such asemotional disorders, behavioral problems, hyperactivity, tend to be more passive in terms ofaddressing issues that arise both families and schools. The study was conducted in the area ofKendal, precisely at Taman Gede village, Gemuh subdistrict. Taman Gede is one of the villagesin the district, which send many citizens working abroad according to one of the company'smost labor suppliers at Gemuh districts. Kendal selected based on the results BNP2TKI reportstating that Kendal area was ranked as the ninth highest labor suppliers in Indonesia in2012. Respondents are selected based on inclusion criteria that is international migrant worker'sfamily with family members (mother) who left children aged 0 -18 years. The research used descriptive method design to analyze and describe the psychosocial development of thechildren. Analysis using univariate analysis. The results of the study were obtained either psychosocial development of the child as many as 24 people (60%). Unfavorable psychosocia ldevelopment that have familiar friends play. have significant achievements in life.  Keywords: Psychosocial, Children, Families of migrant workers
Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Nyeri Sendi Pada Lansia Anissa Rizki Nurjannah; Eni Hidayati; Desi Ariyana R; Dewi Setyawati
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Nyeri sendi merupakan pengalaman subjektif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia termasuk gangguan aktifitas fungsional lansia. Teknik relaksasi otot progresif merupakan terapi yang terfokus untuk mempertahankan kondisi relaksasi yang melibatkankontraksi dan relaksasi berbagai kelompok otot mulai dari kaki kearah atas atau dari kepala ke arah bawah dengan cara ini maka akan disadari dimana otot itu akan berada dan dalam hal ini akan meningkatkan kesadaran terhadap respon otot tubuh. Metode: metode yang digunakan adalah desain deskriptif dengan studi kasus asuhan keperawatan menggunakan teknik relaksasi otot progresif. Dengan jumlah responden 2 lansia perempuan. Durasi dalam satu kali pertemuan 20 menitdengan frekuensi 2 kali dalam seminggu selama 2 minggu. Hasil: studi kasus 1 menunjukkan perubahan skala nyeri dari tingkat skala 5 (nyeri sedang) menjadi skala 2 (nyeri ringan). Sedangkan pada studi kasus 2 menunjukkan perubahan skala nyeri dari tingkat skala 6 (nyeri sedang) menjadi skala 3 (nyeri ringan). Kesimpulan: hasil penurunan tingkat nyeri pada masing-masing subjek kasus yaitu pada subjek studi kasus pertama yaitu penurunan skala nyeri dari skala 5 (nyeri sedang) ke skala 2 (nyeri ringan). Sedangkan, penurunan skala nyeri pada subjek kasus kedua dari skala 6 (nyeri sedang) ke skala 3 (nyeri ringan). Berdasarkan tindakan kepada kedua subjek dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif dapat menurunkan nyeri sendi pada lansia. Rekomendasi:Terapi relaksasi otot progresif efektif dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam menurunkan nyeri sendi pada lansia. Kata Kunci : Terapi relaksasi otot progresif, Nyeri Sendi, Lansia