Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Hasil Kelapa Sawit Rakyat di Lahan Gambut dengan Ameliorasi dan Pemupukan Nurhayati Nurhayati; Eni Maftuah; Nurwakhid Nurwakhid; M Noor; Masganti Masganti; Vicca K; Yiyi Sulaeman; M Giri Wibisono; Ahmad Nirwan; Sri Nuryani Hidayah Utami
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 46, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi pada Juli 2022
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v46n1.2022.37-45

Abstract

Pengembangan kelapa sawit rakyat di lahan gambut terus meningkat terutama adanya program peremajaan kelapa sawit. Namun umumnya produktivitas kelapa sawit rakyat di lahan gambut masih sangat rendah akibat kondisi biofisik lahan yang tidak mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat tanah dan hasil kelapa sawit rakyat di lahan gambut melalui ameliorasi dan pemupukan yang tepat. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Lubuk Ogung, kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau pada bulan Februari sampai Desember 2021. Penelitan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan perlakuan Faktor I: ameliorant, yaitu: (1) kapur, (2) kapur+ abu tankos sawit (3) kapur+biochar tankos sawit,  Faktor II. Pemupukan NPK (1) NPK dosis rekomendasi umum/standar, (2) NPK dosis rekomendasi introduksi (status hara), dan (3) Cara Petani.  Pengamatan sifat tanah  lengkap awal dilakukan selanjutnya dilakukan pengamatan P tersedia dan K-dd yang diamati setelah 3 dan 6 bulan aplikasi. Pengamatan produksi kelapa sawit meliputi jumlah pohon kelapa sawit yang dipanen, jumlah rata-rata TBS per bulan, dan produktivitas dinyatakan dalam ton/ ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi penelitian kesuburan tanah sangat rendah (nilai pH sangat masam, P tersedia sangat rendah, dan basa-basa rendah). Amelioran A2 yaitu 5t/ha kapur+ 5 t/ha abu tankos sawit memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan A1 dan A3 terhadap P tersedia dan K-dd. Pada pengamatan tahun pertama, pemupukan lebih mempengaruhi produksi kelapa sawit dibandingkan ameliorasi. Ameliorasi dengan menggunakan 100% kapur (A1) memberikan hasil kelapa sawit tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan A2. Pemupukan berdasarkan rekomendasi spesifik lokasi memperbaiki sifat tanah, meningkatkan hasil kelapa sawit rakyat (TM-13) secara nyata dari 14,12 ton TBS/ha/tahun menjadi 22,67 t TBS/ha/tahun.
Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Pasang Surut dengan Pupuk P dan Kompos Jerami Padi Masganti Masganti; Nurhayati Nurhayati; Nurmili Yuliani
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 41, No 1 (2017)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v41n1.2017.17-24

Abstract

Abstrak: Potensi pengembangan padi sawah cukup tinggi pada lahan pasang surut, namun produktivitas padi di lahan ini masih rendah karena rendahnya tingkat kesuburan tanah, terutama hara P dan bahan organik. Penelitian dilaksanakan di lahan rawa pasang surut Desa Sungai Solok, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dengan tujuan mendapatkan rekomendasi pemupukan dari kombinasi pupuk P dan ameliorasi kompos jerami padi. Perlakuan ditata dalam Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah dosis posfat (P) yakni 30;  60; 90; 120 kg P2O5 ha-1 yang bersumber dari  TSP, sedangkan anak petak terdiri atas dosis pupuk organik (O) yang berasal dari kompos jerami padi dengan dosis: 1,0; 2,0; dan 3,0 t ha-1. Parameter yang diamati adalah (i) sifat kimia tanah meliputi pH, C-organik, P-tersedia, (Ca, Mg, K, dan Na)-tertukar, dan KTK, diukur sebelum pemupukan dan (ii) produktivitas padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di lokasi penelitian bereaksi sangat masam dengan kadar C-organik dan P-tersedia rendah, kadar N-total sedang, dan kadar unsur-unsur basa dan KTK tergolong rendah. Dosis kompos jerami padi, dosis pupuk P dan interaksinya berpengaruh terhadap produktivitas padi di lahan pasang surut tipe B. Produktivitas tertinggi (5,73±0,49 t ha-1) dihasilkan dari pemberian kompos jerami padi 2,0 t ha-1 yang dikombinasi dengan 60 kg P2O5 ha-1.Abstract. The potential for the development of paddy rice on tidal swamp land is relatively high, however, rice yield on this land is low due to low soil fertility, especially because of low phosphorus (P) and low organic matter in the soil. The experiment was conducted in the tidal swampland at Sungai Solok Village, Pelalawan Regency, Riau Province with the objectives of developing P fertilizer in combination with organic matter recommendation. The treatments were arranged in a split plot design with three replications, where rice straw compost was the main plot, and P fertilizer as the subplot. The main plot was P fertilizer rates: 30; 60; 90; 120 kg P2O5/ha in the form of TSP. The sub-plot was organic matter (O) in the form of rice straw compost at rates: 1.0 ; 2.0 ; 3.0 t ha-1. Observations consisted of (i) soil chemical properties including soil pH, organic C, available P, excangeable Ca, Mg, K, and Na, and cation exchange capacity (CEC), measured before fertilization and (ii) crop yield. The results showed that the soil was very acid with low levels of organic C and available P, while the total N was moderate, and basic cation contents and CEC were low. The rate of rice straw compost, P fertilizer and interaction of the two affected the productivity of rice in the tidal swampland. The highest productivity (5.73±0.49 t ha-1) was produced from the treatment of 2.0 t ha-1 composted rice straw in combination with 60 kg P2O5 ha-1.
Potensi Pengembangan Tumpang Sari Kedelai di Perkebunan Kelapa Sawit Belum Menghasilkan di Provinsi Riau Nurhayati Nurhayati; Usman Usman; Emisari Ritonga; Ida Nur Istina
xxxx-xxxx
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurhayati N, Usman U, Ritonga E, Istina IN.  2020.  Development Potential soybeans intercropping in immature palm oil at Riau province. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020, Palembang  20 Oktober 2020. pp. xx.  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Indonesian soybean production has only fulfilled 56% of national needs. Soybean production can still be increased through the application of technological innovations to increase productivity and utilization of immature oil palm plantations. The area of oil palm plantations in Riau continues to expand from 2.01 million ha in 2016 to 2.7 million ha and 2018. Soybean development in oil palm plantations can be done, on immature plants, mature plants and damaged crops land with a potential area of 821,067 ha. Efforts to develop soybeans in oil palm plantation areas with shade-tolerant soybean VUB technology, improvement of soil fertility through amelioration, organic fertilizers and N, P and K. fertilizers can contribute to the fulfilment of soybean needs at least 17.10% of the national requirement.