Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Borobudur

Lukisan Dinding Gua (Rock Art): Keterancaman dan Upaya Konservasinya R. Cecep Eka Permana
Borobudur Vol. 9 No. 2 (2015): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur
Publisher : Balai Konservasi Borobudur Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v9i2.140

Abstract

Lukisan dinding gua merupakan salah satu data arkeologi yang sampai sekarang dapat dijumpai pada sejumlah situs gua prasejarah di dunia, termasuk Indonesia.Tinggalan berupa lukisan dinding gua antara lain sebagai bukti aktivitas manusia berkaitan dengan kehidupan religi dan kesenian yang berasal dari puluhan ribu tahun yang lalu. Lukisan dinding gua prasejarah tersebut menjadi penting karena juga merupakan sumber daya tak tergantikan. Karena dari rentang waktu yang sangat lama dan umumnya berada pada tempat-tempat terbuka di alam, maka lukisan dinding gua sangat terancam dan memerlukan konservasi. Keterancaman lukisan dinding gua dapat berasal dari alam dan dapat pula dari manusia. Adapun upaya konservasi dilakukan baik terhadap lukisan itu sendiri maupun media atau lingkungan tempat lukisan itu berada.
Identifikasi Penyebab Kerusakan Biologis Gambar Cadas Gua Prasejarah Maros, Sulawesi Selatan Moh Habibi; Ariyanti Oetari; R. Cecep Eka Permana
Borobudur Vol. 14 No. 1 (2020): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur
Publisher : Balai Konservasi Borobudur Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v14i1.229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroorganisme (kapang dan bakteri) yang terdapat pada gambar cadas dan berpotensi sebagai biodeteriogen gambar cadas. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel dan identifikasi molekuler. Identifikasi molekuler mengunakan primer 9F (5’-GAG TTT GAT CIT IGC TCAG-3’) dan 1510R (5’-GGT TAC CTT GTT ACG ACTT-3’) untuk bakteri, ITS1F (5’-CTT GGT CAT TTA GAG GAA GTAA-3’) dan ITS4R (5’-TCC TCC GCT TAT TGA TAT GC-3’) untuk kapang. Siklus PCR yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 35 siklus, meliputi Denaturasi (95oC selama 15 detik), annealing, dan elongation (72oC selama 10 detik). Berdasarkan hasil identifikasi molekuler di peroleh tiga belas jenis mikroorganisme yang terdiri dari empat jenis Bakteri dan sembilan jenis Kapang.