Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN WAKTU DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAPAT MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN, KESALAHAN DI DALAM PENGERJAAN SUATU PROYEK Agus Alisa Putra; Muhammad Islah
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Research Center University of Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v1i1.309

Abstract

Manajemen dapat diartikan sebagai metode pengaturan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat diartikan sesuatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumber dana tertentu. Suatu proyek banuak melibatkan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu diperlukan manajemen yang baik terutama perencanaan waktu. Ada lima tolak ukur keberhasialn proyek: 1) tepat waktu, 2) sesuai anggaran, 3) cakupan proyek, 4) mutu dan kualitas, 5) sumber daya yang tersedia. Melihat dari tolak ukur keberhasilan suatu proyek, maka diperlukan ada penjadwalan serta perencanaan waktu pelaksana konstruksi yang baik. Adapun bentuk bentuk dari time schedule yang umum digunakan adalah diagram batang (bar char), diagram jaringan (nerwork palnning), kurva S. Manfaat dari pembuatan time schedule adalah 1) acuan dalam pengadaan tenaga kerja yang dibolehkan, 2) acuan dalam pengadaan material bangunan, 3) acuan dalam pengadaan peralatan kerja, 4) acuan dalam proses pengawasan pelaksanaan konstruksi, 5) acuan untuk menentukan jangka waktu pelaksanaan kontrak kerja konstruksi.
PERENCANAAN SIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN LAMPU LALU LINTAS Muhammad Islah; Febriyanto Febriyanto
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Research Center University of Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v1i1.310

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah kendaraan yang ada menyebabkan perlunya pengaturan sistem arus lalu lintas pada suatu simpang jalan raya. Simpang jalan akan memunculkan problematik berupa konflik antar kendaraan yang masuk ke simpang. Sistem lampu lalu lintas merupakan salah satu cara yang dianggap paling baik dalam pengaturan simpang untuk memberikan hak jalan bagi pemakai jalan. Masalah yang muncul adalah pada simpang akan menjadi antrian untuk menunggu giliran menggunakan simpang yang juga akan mengakibatkan akan terjadinya tundaan bagi kendaraan masing-masing lengan simpang dengan volume yang berbeda. Survey yang dilakukan pada persimpang jalan HR. Subrantas – Garuda Sakti – Kubang Raya dengan maksud apakah persimpang jalan tersebut sudah menimbulkan kemacetan, antrian, tundaan dan sebagainya serta apakah perlu diadakan lampu pengatur lalu lintas. Dari analisa perhitungan existing (sebelum menggunakan lalu lalu lintas) didapatkan hasil yaitu : kapasitas 4298 smp/jam, derajat kejenuhan 0,780, peluang antrian 25 % - 49 % , tundaan simpang 12,85 det/smp. Sedangkan setelah direncanakan menggunakan lampu lalu lintas didapatkan hasil yaitu : kapasitas 1066 smp/jam (pendekat utara), 1051 smp/jam (pendekat selatan), 1583 smp/jam (pendekat timur), 1441 smp/jam (pendekat barat), derajat kejenuhan 0,470, kendaraan antri total 5,898 (pendekat utara), 8,512 (pendekat selatan), 9,976 (pendekat timur), 9,563 (pendekat barat), tundaan simpang rata-rata 28,753 det/smp.