Moh. Mansur Fauzi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Sekitar M. Yusuf Agung Subekti; Moh. Mansur Fauzi
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Islam Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.042 KB) | DOI: 10.30599/jpia.v5i2.554

Abstract

Program pemberdayaan terhadap masyarakat sangat penting dalam rangka menunujukkan bahwa pondok pesantren terutama pesantren salaf tidak hanya mampu berperan dalam bidang keagamaan namun juga mampu berperan dalam pemberdayaan pada masyarakat sekitar baik dibidang pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah. Peran pondok pesantren dalam bentuk pemberdayaan masyarakat secara substansinya jelas mengarah kepada sarana terjalinnya komunikasi antara pesantren dengan masyarakat sekitar. Sehingga dengan hal tersebut dapat saling memberikan kemajuan dan pengalaman antara satu dengan yang lain, bukan saja dalam bidang pendidikan tapi dalam berbagai bidang yang menjadi tuntunan pesantren harapan masa depan. Secara umum, fisik bangunan dan output yang dihasilkan bisa berorientasi ke arah yang lebih maju, namun satu hal yang perlu disoroti adalah peran pesantren secara optimal dalam pemberdayaan masyarakat sangatlah urgent, guna terwujudnya pesantren yang bermutu Pondok Pesantren Nurul Qodim, melakukan pemberdayaan dalam bidang Pendidikan yaitu dengan mewujudkan peranannya pada masyarakat sekitar dengan mendirikan 15 Madrasah Diniyah Cabang. Bidang Sosial yaitu dengan membangun masjid sebanyak 48 di kecamatan Paiton dan pembangunan jembatan, dan penghijaun dengan menanam 1000 pohon kelapa. Bidang Dakwah Islamiyah yaitu shalawatan “Syubbanul Muslimin”, Sarwaan, Majlis Ta’lim al-Mar’atus Shalihah, dan JTI (Jam’iyah Taqarrub Ilallah). Sedangkan Modelnya menggunakan Metode Partisipatory Assesment (MPA) dan Model relasi dalam kegiatan pemberdayaan menggunakan hubungan “induk semang-klien”.
HADIS TARBAWI PERSPEKTIF TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Moh. Mansur Fauzi
TA'LIMUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 1 (2023): MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/0pzcmr59

Abstract

Abstract: The Holy Qur’an and Hadith are the two main sources that shape Muslim culture and civilization. The problem is that there are still misunderstandings or misconceptions about the Al-Qur'an and Hadith, giving rise to a negative culture, such as terrorism under the guise of religion. The implication is that massive socialization is needed regarding the values ​​in the Al-Qur'an and Hadith. This article is the result of literature research which focuses on the theme of the Tarbawi Hadith or Education Hadith from the perspective of the three principles of Higher Education known as Tridharma Perguruan Tinggi. There are three findings of the article: 1) From an educational and teaching perspective, Hadith Tarbawi is a Basic Education Course (MKDK) which is generally taught at the Tarbiyah Faculty, such as in the Department of Islamic Religious Education (PAI) at UIN Raden Intan Lampung with a weight of 2 credits. 2) From a research and writing perspective, the Tarbawi Hadith can be actualized through the publication of written works, such as final course assignments (undergraduate thesis, master thesis, dissertation), scientific papers (essays, posters, articles) and books (monographs, textbooks, references). 3) From the perspective of community service, Hadith Tarbawi is transmitted to the community through preaching (da’wa) Hadith Tarbawi material, Hadith Tarbawi methodology training and Living Sunnah-based community service programs. Keywords:  Hadith Tarbawi, Education Hadith, Three Principles, Tridharma Perguruan Tinggi. Abstrak: Al-Qur’an dan Hadis merupakan dua sumber utama yang membentuk budaya dan peradaban umat muslim. Problemnya, masih dijumpai salah paham atau paham yang salah terhadap Al-Qur’an dan Hadis, sehingga menimbulkan budaya negatif, seperti terorisme berkedok agama. Implikasinya, dibutuhkan sosialisasi masif terkait nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Hadis. Artikel ini merupakan hasil penelitian pustaka yang fokus pada tema Hadis Tarbawi atau Hadis Pendidikan dari perspektif tridharma perguruan tinggi. Temuan artikel ada tiga: 1) Dari perspektif pendidikan dan pengajaran, Hadis Tarbawi merupakan Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) yang umumnya diajarkan di Fakultas Tarbiyah, seperti pada Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Raden Intan Lampung dengan bobot 2 SKS. 2) Dari perspektif penelitian dan penulisan, Hadis Tarbawi dapat diaktualisasikan melalui publikasi karya tulis, seperti tugas akhir perkuliahan (skripsi, tesis, disertasi), karya tulis ilmiah (esai, poster, artikel) dan buku (monograf, buku ajar, referensi). 3) Dari perspektif pengabdian kepada masyarakat, Hadis Tarbawi ditransmisikan kepada masyarakat melalui pelatihan metodologi Hadis Tarbawi, dakwah materi Hadis Tarbawi  dan program pengabdian kepada masyarakat yang berbasis Living Sunnah. Kata Kunci: Hadis Tarbawi, Hadis Pendidikan, Tridharma Perguruan Tinggi.
PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PGRI 2 LAWANG Cindy Ika Saraswati; Moh. Mansur Fauzi
Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 01 (2024): Edisi Maret
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/9nveh727

Abstract

Indonesia is a pluralistic country because its own citizens consist of a variety of ethnicities, religions, languages, cultures, and different beliefs because of the many diversities that often many conflicts occur. So religious education is needed to create an attitude of tolerance, respect, and understanding. SMP PGRI 2 Lawang is a public educational institution with a lot of diversity in its students. For this reason, Islamic Religious Education is needed to foster multicultural values. This research aims to find out the multicultural values at SMP PGRI 2 Lawang through Islamic Religious Education and to find out the supporting and inhibiting conditions for the cultivation of multicultural values at SMP PGRI 2 Lawang through Islamic Religious Education. Qualitative research is the method used in this study. In collecting data, researchers used observation, interviews, and documentation. In analyzing the data, researchers used data reduction, data presentation, and conclusion. Testing the validity of the research data, researchers used triangulation and extended observation.
PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS KITAB KUNING MUKHTASAR ABI SUJA DI MTS DARUN NAJAH KARANGPLOSO Qurrotul A’yun; Moh. Mansur Fauzi
Journal Islamic Studies Vol. 6 No. 01 (2025): Edisi Maret
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/zgvcty28

Abstract

Islamic boarding schools are the first Islamic educational institutions in Indonesia that still exist today, with a main focus on teaching the yellow book. Despite advanced technology, MTs Darun Najah Karangploso still uses the yellow book teaching method which has not changed much, and yellow book studies there do not yet have a systematic and detailed plan. Based on this description, the problem that can be formulated is a) How is the implementation of fiqh learning using the Mukhtasar Abi Suja book for class VIII students in Darunnajah at Mts Darun Najah Karangploso?, b) What are the supporting factors and inhibiting factors in the implementation of fiqh learning using Mukhtasar Abi Suja's book and how to overcome these inhibiting factors? The type of research used is descriptive qualitative research with the type of field research. The data collection method is by using observation, interviews and documentation. Meanwhile, the technical data analysis used is data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study show that (1) the implementation of fiqh learning based on the yellow book of mukhtasar abi suja in grade VIII students at MTs Darun Najah has a positive impact on students because learning is more effective and efficient. Which this learning is divided into 3 stages, namely planning which includes learning goal planning, learning material planning, learning strategy planning, learning media planning. The implementation is divided into activities, namely the beginning, core, and end or closing activities. and evaluation. The a. supporting factors for this implementation are the principal's policy, Diniyah School, Qira'atul Kutub Subjects. and b. inhibiting factors are boredom and lack of time. The consequences of this learning are a. learning to be effective and efficient, b. increase in student achievement, and c. increase in student scores.
Peran Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Sekitar M. Yusuf Agung Subekti; Moh. Mansur Fauzi
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Islam Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v5i2.554

Abstract

Program pemberdayaan terhadap masyarakat sangat penting dalam rangka menunujukkan bahwa pondok pesantren terutama pesantren salaf tidak hanya mampu berperan dalam bidang keagamaan namun juga mampu berperan dalam pemberdayaan pada masyarakat sekitar baik dibidang pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah. Peran pondok pesantren dalam bentuk pemberdayaan masyarakat secara substansinya jelas mengarah kepada sarana terjalinnya komunikasi antara pesantren dengan masyarakat sekitar. Sehingga dengan hal tersebut dapat saling memberikan kemajuan dan pengalaman antara satu dengan yang lain, bukan saja dalam bidang pendidikan tapi dalam berbagai bidang yang menjadi tuntunan pesantren harapan masa depan. Secara umum, fisik bangunan dan output yang dihasilkan bisa berorientasi ke arah yang lebih maju, namun satu hal yang perlu disoroti adalah peran pesantren secara optimal dalam pemberdayaan masyarakat sangatlah urgent, guna terwujudnya pesantren yang bermutu Pondok Pesantren Nurul Qodim, melakukan pemberdayaan dalam bidang Pendidikan yaitu dengan mewujudkan peranannya pada masyarakat sekitar dengan mendirikan 15 Madrasah Diniyah Cabang. Bidang Sosial yaitu dengan membangun masjid sebanyak 48 di kecamatan Paiton dan pembangunan jembatan, dan penghijaun dengan menanam 1000 pohon kelapa. Bidang Dakwah Islamiyah yaitu shalawatan “Syubbanul Muslimin”, Sarwaan, Majlis Ta’lim al-Mar’atus Shalihah, dan JTI (Jam’iyah Taqarrub Ilallah). Sedangkan Modelnya menggunakan Metode Partisipatory Assesment (MPA) dan Model relasi dalam kegiatan pemberdayaan menggunakan hubungan “induk semang-klien”.