Arief Aulia Rachman
Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Impact of Authoritarian Leadership in Pesantren Rachman, Arief Aulia
Religió: Jurnal Studi Agama-agama Vol 4 No 1 (2014): March
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.381 KB)

Abstract

Pesantren memiliki ciri khas kepemimpinan otoritarianisme. Sistem kepemimpinan ini menjadi model dalam organisasi pesantren, khususnya pesantren tradisional. Kiai sebagai pemimpin memiliki peran dan pengaruh yang sangat kuat terhadap aktivitas pesantren. Sedangkan santri, sebagai kaum pelajar diharuskan memiliki format ketaatan dan kepatuhan yang tinggi kepada kiai. Doktrin yang dipahami dan dianut oleh santri di pesantren adalah Sami’na wa at}a’na (kami mendengar dan kami mematuhinya). Doktrin ini sekaligus menjadi ciri khas penanaman moral atau Akhlâk al-karîmah kepada para santri yang belajar di pesantren tersebut. Trikotomi muslim Jawa yang dibuat oleh Clifford Geertz (Santri, Priyayi, dan Abangan) sangat membantu tulisan ini untuk memahami hubungan kiai dan santri. Begitu pula, kajian Martin van Bruinessen tentang pesantren dan kitab kuning, cukup membentuk dalam mengidentifikasi tradisi dan sumber doktrin yang dianut oleh masyarakat pesantren. Berdasarkan kedua sumber tersebut dan beberapa sumber pendukung, tulisan ini menguatkan tesis bahwa kepemimpinan otoriter yang dijalankan di pesantren merupakan dampak dari hubungan kiai dan santri yang bersifat patron-klien. Hubungan ini sangat berguna untuk menjaga kewibawaan kiai dan menanamkan pendidikan moral yang baik kepada santri.
Good Governance dalam Perspektif Hukum Islam Rachman, Arief Aulia
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 4 No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3425.232 KB) | DOI: 10.24090/mnh.v4i1.3664

Abstract

Governance system refers to all systems in bureaucracy which conducts its role to order the citizen. The study of governance is not only talk about a little part of it, but it refers to all important elements in a state.
DINAMIKA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM KEPEMIMPINAN KESULTANAN YOGYAKARTA Rachman, Arief Aulia
AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam Vol 19 No 1 (2014): Agama dan Kepemimpinan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang mempunyai hubungan kuat dengan sistem kepemimpinan kerajaan lokal. Keberadaan Yogyakarta selalu dihubungkan dengan peran kharismatik dari dua raja lokal yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono dan Sri Paduka Paku Alam. Sejarah menyebutkan bahwa kedua pemimpin lokal tersebut sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Yogyakarta. Sebab itu, kepemimpinan keduanya sebagai raja daerah bukan saja menunjukkan kearifan lokal tetapi juga berpengaruh terhadap kepemimpinan dalam pemerintahan yaitu sebagai gubernur dan wakil gubernur. Selain itu, Keraton Yogyakarta mempunyai nilai-nilai sakral yang sangat kuat karena raja lokal itu dan menjadi pusat peradaban masyarakat Yogyakarta. Demikian juga, Yogyakarta mempunyai karakteristik tersendiri sebagai salah satu Daerah Istimewa di Indonesia. Karakteristik itu menunjukkan keistimewaan Yogyakarta dari sisi tradisi dan kepemimpinan lokal yang bersifat patron-klien. Regulasi keistimewaan Yogyakarta itu juga berpengaruh terhadap dinamika kehidupan beragama masyarakat Yogyakarta yang berbentuk penerimaan terhadap pluralitas. Yogyakarta is one of the provinces that has a strong correlation with local royal system. The existence of Yogyakarta is always associated with the charismatic roles of the two local kings namely Sri Sultan Hamengkubuwono and Sri Paduka Paku Alam. Historically, both the local kings have major influence on the struggle of the Yogyakarta people. Therefore, the leadership of both the kings as head and deputy cover not only the issue of tradition but also affects the formal leadership of the governor and deputy governor of Yogyakarta. In addition, Kraton Yogyakarta has a sacred value which is very strong because it is the king’s residence of Yogyakarta and also becomes civilization and the struggle symbols of the Yogyakarta people. Thus, Yogyakarta has certain characteristics as one of the areas in Indonesia than other regions. That characteristic has became the privilege elements of Yogyakarta on tradition and local leadership that has patron- klien character. Regulation of the status of that privilege is also affecting the various dynamics of religious life that occurred in the life of the Yogyakarta people with their acceptance of plurality understanding.