meteria simbolon
akademi kebidanan santa elisabeth kefamenanu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PEMANFAATAN KELOR OLEH IBU BALITA DALAM MENCEGAH STUNTING DI DESA BANFANU WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOEMUTI TAHUN 2019 meteria simbolon
JIDAN (JURNAL ILMIAH KEBIDANAN) Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.307 KB) | DOI: 10.51771/jdn.v1i2.95

Abstract

Dunia ilmu pengetahuan mengakui bahwa Kelor merupakan tanaman paling kaya akan nutrisi yang ditemukan saat ini, mengandung lebih banyak  dan lebih padat vitamin, mineral, anti-oksidan kuat tertinggi dan asam amino lengkap. Studi Pendahuluan didapatkan masih banyak ibu hamil, nifas/menyusui dan ibu balita yang tidak mengetahui manfaat penting dan sumber gizi yang tinggi pada Kelor. Selain itu memiliki keterbatasan dalam  mengelola Kelor menjadi bahan makanan yang beraneka ragam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana Pemanfaatan Kelor Oleh Ibu Balita Dalam Mencegah Stunting di Desa Banfanu Wilayah Kerja Puskesmas Noemuti Tahun 2019. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer dengan kuesioner dan data sekunder dari buku register balita. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli Tahun 2019 di di Desa Banfanu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia dibawah 5 tahun yang berada pada wilayah Kerja Puskesmas Noemuti. Sampel penelitian ini berjumlah 52 orang ibu yang memiliki balita usia dibawah 5 tahun, dengan teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis univariat, analisis bivariat dengan Chi Square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki Pengetahuan baik (76.9%), Sikap yang positif (75.0%), Ketersediaan Kelor ada (94.2%) dan Pola konsumsi baik (48.1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan Pengetahuan (p = 0,016), Sikap (p = 0,018), Ketersediaan Kelor (p = 0,014), dan Pola konsumsi (p = 0,013) dengan pemanfaatan Kelor oleh Ibu Balita dalam Mencegah Stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya faktor risiko yang dominan dengan pemanfaatan Kelor dalam mencegah stunting yaitu Pengetahuan dan Pola konsumsi. Ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Kelor, dan Pola konsumsi dengan pemanfaatan Kelor. Tanaman Kelor telah berhasil digunakan untuk mengatasi malnutrisi pada anak-anak dengan ditambahkan pada makanan anak - anak menunjukkan pertumbuhan berat badan yang signifikan.  
The Influence of Giving Lemon Aromatherapy on Pregnant Women with Emesis gravidarum Meteria Simbolon; Fitriyaningsih; Trifonia MK Koli
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.936

Abstract

Emesis Gravidarum experienced by about 70-80% of pregnant women and is a phenomenon that often occurs at 5-12 weeks of gestation. Lemon essential oil is one of the herbal oils that is considered a safe remedy for pregnancy. The purpose of this study was to find out the description of giving Lemon therapy to pregnant women with emesis gravidarum in pregnant women at the Maubesi Health Center in 2022. This research method is a quantitative type of quasi-experiment with a One Group Pretest-Postest Design approach without control. The research location will be held at the Maubesi Health Center on March 24-May 5, 2022. The population in this study were all pregnant women who had a pregnancy checkup on March 24-May 5, 2022 at the Maubesi Health Center. The number of samples was 10 pregnant women with emesis gravidarum which were taken by purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Research results From the results of research conducted by obtaining the frequency of nausea and vomiting before being given inhalation of Lemon aromatherapy obtained an average value of 7.4 and the frequency of nausea and vomiting before being given inhalation of Lemon aromatherapy obtained an average of 0.1 There is an effect of giving inhalation of Lemon aromatherapy to morning sickness in pregnant women with P-value = 0.000. The conclusion is that there is a statistically significant difference between before and before the intervention of giving inhalation of Lemon aromatherapy. Therefore, it is recommended that pregnant women who experience vomiting can apply Lemon aromatherapy treatment to reduce nausea and vomiting.