Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

CONDITIONAL SENTENCES IN DELIVERING A MESSAGE IN A NEWSPAPER Vernando Hiace Siahaan; Andi Jaihutan Silitonga
Jurnal Darma Agung Vol 27 No 3 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.269 KB)

Abstract

This study dealt with the using of conditional sentences in delivering a message especially in a newspaper. The purposes of this study was to describe the conditional sentences that occurred in the opinion texts and to derive the dominant category of conditional sentences in delivering a message in a newspaper then to reasoning why it was actualized in the way it was. This study conducted by using descriptive method with a qualitative approach. The data of this study were the opinion texts from the daily newspaper of The Jakarta Post. Determining, identifying, and analyzing were the steps in analyzing the data. The findings of this research show that all the types of conditional sentences are used in delivering the message in the opinion texts in The Jakarta Post. The using of conditional type I is 52,70%; type II is 14,19%; type III is 0,68% and 0 conditional is 32,43%. So from the findings it shows that the most dominant type that used in opinion texts in The Jakarta Post is conditional sentences type I. The findings of this study are very useful for the editors of newspaper in editing the news before it is printed. They need to know conditional sentences well in order to relate one clause to another clause in delivering the message so the information can be understood by the readers easily. By knowing the conditional sentences well it will be easier to know and to understand the message written down in the newspaper.
MOOD ANALYSIS OF RELIGIOUS DISCOURSE ON SUNDAY SERMON Hiace Vega Fernando Siahaan; Andi Jaihutan Silitonga; Ismarini Hutabarat
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi penggunaan modus dalam wacana keagamaan pada khotbah Minggu yang disampaika oleh para pendeta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi jenis-jenis mood yang digunakan oleh para pendeta dalam menyampaikan pesan khotbah pada khotbah Minggu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang diucapkan oleh pendeta pada khotbah Minggu. Sumber data penelitian ini berasal dari lima gereja yang ada di kota Medan. Model interaktif digunakan dalam pengumpulan dan analisis data. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa lima jenis modus digunakan dalam menyampaikan pesan pada khotbah Minggu dengan jumlah yang berbeda, yaitu: modus indikatif positif, modus indikatif negatif, modus indikatif pertanyaan, modus perintah dan modus penawaran. Modus indikatif positif paling dominan digunkan oleh para pendeta dalam menyampaikan pesan khotbah Minggu. Penelitian ini menemukan bahwa pendeta menggunakan variasi modus pada khotbah Minggu agar jemaat memahami pesan khotbah dan memiliki kemauan untuk melakukan pesan khotbah Minggu dalam kehidupan sehari-hari.
THE ROLES AS WOMAN IN HENDRIK IBSEN’S A DOLL HOUSE Andi Jaihutan Silitonga
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 1 (2019): APRIL
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.227 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang peran wanita seperti yang digambarkan dalam drama A Doll’s Housekarya Henrik Ibsen. Dalam menganalisis isi, penulis menerapkan dua pendekatan teoretis, pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Artikel difokuskan untuk menemukan peran wanita melalui karakter utama dalam drama A Doll's House, antara lain bagaimana wanita menerapkan peran mereka dalam keluarga sebagai istri dan juga sebagai ibu dan sebagai anggota masyarakat, dan apa peranan wanita yang paling dominan muncul dalam drama. Sementara itu, metodologi penelitian yang digunakan didasarkan pada metode penelitian kepustakaan. Skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari skripsi ini menunjukkan bahwa karakter utama dalam drama ini tidak mudah untuk merealisasikan berbagai peran sebagai wanita. Temuan penelitian menunjukkan bahwa karakter utama dapat menemukan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapinya,meskipunhal itu sangat berpengaruh dalam hidupnya tetapi menjadi sumber masalah karena sikap tidak jujur ​​dan boros
MORAL VALUES IN JOHN GREEN’S THE FAULT IN OUR STARS Ela Yohana Mendrofa; Andi Jaihutan Silitonga
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.059 KB)

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan nilai moral dalam karya John Green, The Fault in Our Stars. Masalah yang dibahas dalam penelitian penelitian ini adalah nilai moral itu sendiri. Setiap kita memiliki kelemahan dan keterbatasan, hal itu membuat kita menyerah dan merasa tidak berguna hidup di dunia ini. Kita cenderung menyia-nyiakan hidup kita yang berharga, tanpa kita sadari banyak orang yang peduli dan mencintai kita. Sama seperti Hazel Grace, gadis yang menderita kanker sejak usia 13 tahun, dia merasa hidupnya tidak normal karena dia tidak bisa seperti remaja pada umumnya. Ia tidak terima dengan kondisinya yang sakit, namun perlahan Hazel menemukan arti hidup yang sebenarnya ketika ia bergabung dengan komunitas anak-anak pengidap kanker, pandangannya tentang hidup mulai berubah dan di sanalah ia bertemu dengan Augustus Waters, pria yang akhirnya menjadi pacarnya, mereka berdua jatuh cinta dan berjuang bersama, menghabiskan waktu bersama sebelum Augustus akhirnya meninggal. Hazel menyadari bahwa hidupnya sangat berharga. Dan ada empat nilai moral yang dapat dipetik dari cerita ini yaitu keberanian, cinta dan kasih saying, simpati kepada orang lain dan rasa syukur.
SELF-IDENTITY CRISIS IN TRISHA ASHLEY’S EVERY WOMAN FOR HERSELF Andi Jaihutan Silitonga; Ismaniar Ambarita
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 1 (2020): APRIL
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.658 KB)

Abstract

Artikel ini berkaitan denganSelf-Identity Crisis in Trisha Ashley’s Every Woman for Herself. Pembahasan berfokus pada penyebab krisis jati diri oleh karakter utama dan juga dampak dan cara karakter utama dalam mengatasi krisis identitas diri. Dalam menganalisa krisis identitas diri penulis menggunakan kombinasi antara unsur intrinsik dan ekstrinsik yaitu disiplin ilmu psikologi dan sastra. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis berdasarkan penelitian perpustakaan dan menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisa data. Hasil temuan menunjukkan penyebab dari krisis identitas diri, dampak dari krisis identitas diri dan cara mengatasi krisis identitas diri karakter utama dalam novel. Temuan analisa krisis identitas diri menunjukkan bahwa krisis identitasberpotensi membawa dampak buruk bagi pribadi yang mengalaminya dalam kehidupan sosial mereka.
SLANG WORDS IN INSTAGRAM Oktaviani Simbolon; Army Maranata Sinaga; Andi J. Silitonga
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.2 KB)

Abstract

The objectives of the study are to find out the words of slang words on Instagram, to find out the most dominant word of slang words on Instagram, and also to find out the reason for the dominant word in Instagram. This study applies qualitative and quantitative research methods. This study finds that there are 78 slang words found in Instagram; U, Ur, Yall/ y’all/ yal, Missin, Dressin, BAKKKK, Chill, Tho, Livin Lifeee, homie, Gotta, N, Goooooo, LIT/litty, Bts, Da, Bc, Bro/Bro’s, Unc, Pops, LOL, Kinda, Gonna, Tf, Til/till, Ppl, Fave, Pls, Af, Duckin, Gon’, Givin, Pic, Lil, Yooooo, Fuckin, Cuammm on, Gonna, #tbt, Sickkkk, ZOOONNEE, Deeeepppp, Convos, Gooood, Talkin, Brunch, Thang, Bossman, BTW, Cuz, Em, Ain’t/#aintpeace, Bday, Babe, Ya, Congrats, Tatt, Imma, Makin, #fuck, #swagwars, Wanna, Whoopin, C’mon, Workin, Dis, Mudda Sukka, SISTA, BLM, Bi**h, FOPA, OWAAAT, Joiiiwwnnntttttttzzzz, muthaf*kkin’, ICYMI, Asf, Poppin, and Sleepin. The most dominant word on Instagram was Yall/y’all/ yal (you all). The reasons for the dominant word of slang words on Instagram are to entertain others, keep up with the times, even to reduce or to dispel solemnity or pomposity of conversation.
DEIXIS IN JUSTIN BIEBER’S SONG LYRICS Sridepi Martina Manalu; Putri Andriani Purba; Andi Jaihutan Silitonga
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 1 (2022): APRIL
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.539 KB)

Abstract

This thesis deal with Deixis in Justin Bieber’s Song Lyrics. It explains about how deixis works in lyric of songs such as person deixis, time deixis and place deixis. The objective of analyzing the songs were to find out the types of deixis, the most dominant type of deixis and the reason of the most dominant type of deixis in the entire songs. In this thesis, the writer was conducted by using descriptive qualitative design. The data analysis of this study was taken from album which consists of fourteen (14) titles. The result of this study showed that there were three (3) types of deixis in the album, they are person deixis, time deixis and place deixis. After analyzing the data, there are 834 data found with consist of 744 data (89,20%) indicating person deixis, 68 data (8,15%) indicating time deixis, and 22 data (2,65%) indicating place deixis. In this study the most dominant is person deixis with totally 744 data (89,20%).
AN ANALYSIS OF ILLOCUTIONARY ACTS AS FOUND IN JANE AUSTEN’S MANSFIELD PARK Andi Jaihutan Silitonga
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 2 (2018): OKTOBER
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.091 KB)

Abstract

This researchentitled An Analysis of illocutionary Acts as Found in Jane Austen's Mansfield Parkwhich dealing with theexpressive illocutionary acts as the analysis of pragmatics on novel utterances. The objective of this analysis was to prove that the expressive illocutionary couldalso be applied in literature, especially to find out the types, the dominant types and the reason of the most dominantly expressive illocutionary act in Jane Austen’s Mansfield Park. This research was conducted by using qualitative and quantitative method. The data were taken from all the evenchapters in the novel. The result showed that there were 140 expressive illocutionary acts. They were found in the novel with the classification as follows: expressive for thanks 12 (8.58%), expressive for apologies 9 (6.43%), expressive for congratulations 16 (11.43 %), expressive for greetings 5 ​​(3.57%), expressive for wishes 30 (21.43%), expressive for attitudes 68 (48.57%). The most dominant classification of expressive illocutionary acts was expressives for attitudes68 (48.57%). The reason of this type of dominant expressive for attitudes in Jane Austen's Mansfield Park because it recounts the daily conversation and conveys what the author believes. It means that the author of the novel makes all the utterances in a novel based on assumptions, her feelings and her experiences, so all of the utterances are mostly used to criticize, denounce and complain expression for attitudes.
METAPHOR IN SELECTED POP SONGS OF BATAK TOBA Hiace Vega Fernando Siahaan; Andi Jaihutan Silitonga; Mega Silvia Sihombing
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.796 KB)

Abstract

This research article focused on analyzing metaphor in selected pop songs of Batak Toba. This study used qualitative research in analyzing the data. The data of this study were the lyrics pop songs of Batak Toba. There were ten pop songs of Batak Toba analyzed in this study. The results of the study shown there were seven types of metaphor used in selected pop songs of Batak Toba. The seven types of metaphor used were: active metaphor consist of 13 lyrics (30,2%), approximation metaphor consist of 8 lyrics (18,6%), mimetic metaphor consist of 6 lyrics (13,9%), phenomenalistic metaphor consist of 6 lines (13,9%), subjective metaphor consist of 5 lyrics (11,6%), symbolism metaphor consist of 3 lyrics (6,9%), precision metaphor consist of 2 lyrics (4,6%). The most dominant type of metaphor that was used in selected pop songs of Batak Toba was active metaphor with the percentage 30,2%.
Christian Ethics in Daniel Defoe’sRobinson Crusoe Andi Jaihutan Silitonga
JURNAL LITTERA: FAKULTAS SASTRA DARMA AGUNG Vol 1 No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.191 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Etika Kristendalam NovelRobinson Crusoe karya Daniel Defoe.Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif dihubungkan dengan pendekatan extrinsik dan intrinsik. Analisis ini menggunakan penelitian perpustakaan untuk mendapatkan sumber data. Hasil dari analisis menunjukan bahwa ada beberapa jenis Etika kristen dan pengaruh Etika kristen yang tergambar dalam novel Robinson Crusoe, yaitu Kasih dan Iman Kristiani dan pengaruhnya dalam ranah Pendidikan dan Peradaban.Dari hasil analisis, penulis menunjukkan bahwa pengalaman religius dari Robinson Crusoe dan caranya dalam mengajari seorang kanibal menjadi gambaran dari Etika Kristen karena Robinson Crusoe menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap kondisi yang dihadapinya dan berkomitmen untuk mengabdikan hidupnya kepada Tuhan