Anis Sujana
ISBI Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Visual Busana Tari Topeng Tumenggung Karya Satir Wong Bebarang Pada Masa Kolonial Anis Sujana
PANGGUNG Vol 25, No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.725 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.4

Abstract

Topeng Cirebon menunjuk kepada suatu genre pertunjukan tradisional yang menampilkan beberapa repertoar tari: salah satunya adalah Tari (Topeng) Tumenggung. Dilihat dari sisi busana, elemen-elemen busana Tari Tumenggung dipandang ‘keluar’ dari kelaziman (konvensi) busana Topeng Cirebon, terindikasi dari pemakaian bendo/udeng, pet/topi, kacamata, kemeja lengkap dengan dasi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan makna di balik tanda-tanda busana Tari Topeng Tumenggung, dengan berbagai atribut kelokalan budaya yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah-kebudayaan. Secara diakronik difokuskan pada periode kolonial di Pulau Jawa, dan secara sinkronik difokuskan pada makna simbolik busana Tari Tumenggung. Analisis-visual dilakukan melalui perspektif teori semiotik Peirce yang menawarkan nalar trikotomi: sign – referent – interpretant. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan Topeng Tumenggung memiliki makna konotatif antara lain sebagai sindiran rakyat jelata terhadap penguasa pada waktu itu. Dalam konteks seni tradisi masa kolonial hasil penelitian menunjukan bahwa, busana Tari Tumenggung memiliki tipe kode-kode ganda sebagaimana karakter tanda pada bingkai keilmuan posmodern.Kata kunci: Tari Topeng Cirebon, Busana Tari Topeng Tumenggung, semiotika kode dan tanda
Kajian Visual Busana Tari Topeng Tumenggung Karya Satir Wong Bebarang Pada Masa Kolonial Anis Sujana
PANGGUNG Vol 25 No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.4

Abstract

Topeng Cirebon menunjuk kepada suatu genre pertunjukan tradisional yang menampilkan beberapa repertoar tari: salah satunya adalah Tari (Topeng) Tumenggung. Dilihat dari sisi busana, elemen-elemen busana Tari Tumenggung dipandang ‘keluar’ dari kelaziman (konvensi) busana Topeng Cirebon, terindikasi dari pemakaian bendo/udeng, pet/topi, kacamata, kemeja lengkap dengan dasi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan makna di balik tanda-tanda busana Tari Topeng Tumenggung, dengan berbagai atribut kelokalan budaya yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah-kebudayaan. Secara diakronik difokuskan pada periode kolonial di Pulau Jawa, dan secara sinkronik difokuskan pada makna simbolik busana Tari Tumenggung. Analisis-visual dilakukan melalui perspektif teori semiotik Peirce yang menawarkan nalar trikotomi: sign – referent – interpretant. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan Topeng Tumenggung memiliki makna konotatif antara lain sebagai sindiran rakyat jelata terhadap penguasa pada waktu itu. Dalam konteks seni tradisi masa kolonial hasil penelitian menunjukan bahwa, busana Tari Tumenggung memiliki tipe kode-kode ganda sebagaimana karakter tanda pada bingkai keilmuan posmodern.Kata kunci: Tari Topeng Cirebon, Busana Tari Topeng Tumenggung, semiotika kode dan tanda