Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of Maros River Discharge Using the Modified Soil and Water Assessment Tools (SWAT) Program Ahmad Fausan; Asep Sapei; Yuli Suharnoto; Nora Herdiana Pandjaitan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 1 (2022): March
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i1.146-160

Abstract

Soil and Water Assessment Tools (SWAT) which is developed in America was used to analyze the effect of land management on discharge, sedimentation, and water quality in a river basin area. The hydrological conditions in the Americas are different from Indonesia, so a modified SWAT is done. This research aimed to implement a modified SWAT program to predict the results of a better discharge analysis based on hydrological analysis in the sub-Watershed area. About 13.90% of the area was paddy fields. The evaluation of the module had been done by looking at the coefficient of determination (R²) and Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) based on the comparison of simulated discharge results with an observation discharge. Research began with delineation DEM, HRU formation, simulation, calibration, and validation. The R² value for daily data on modified SWAT was 0,725. It was better than the original SWAT and SWAT with Pothole, which were 0,706 and 0,708 respectively. Likewise, the NSE value for daily data on modified SWAT was 0,721, on original SWAT and on SWAT with Pothole was 0,668 and 0,685 respectively. The analysis result showed that the modified SWAT provide good discharge prediction results, indicated by relatively high R2 and NSE values.Keywords: hydrological analysis,modified SWAT, paddy field, pothole, SWAT
Perbandingan Elevasi Lahan di Agrohills Berdasarkan GPS RTK dengan Data DEMNAS dan DEM ASTER Arif Yusron Afifi; Ahmad Fausan; Sutoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 7 No. 3: Desember 2022
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.7.3.201-210

Abstract

Penggunaan GPS RTK dalam analisis elevasi lahan dinilai memiliki keakuratan 7 yang cukup baik, namun penggunaan GPS RTK dalam perencanaan lahan dinilai kurang 8 efektif karena akan membutuhkan biaya yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang 9 cukup lama apabila area yang dikaji cukup luas sehingga penggunaan DEM dinilai cukup 10 efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat korelasi elevasi DEMNAS 11 dan DEM ASTER dengan data pembanding yang bersumber dari GPS RTK. Pengambilan 12 data dilakukan dengan mengambil titik XYZ sebanyak 112 titik sample di area Agrohills 13 dengan luas sebesar ± 10 ha menggunakan GPS RTK. Perhitungan secara statistik guna 14 melihat nilai korelasi untuk melihat hubungan dan keakuratan data lapang dan data DEM. 15 Hasil kajian menunjukan bahwa rata-rata perbedaan elevasi antara DEMNAS dan GPS 16 RTK adalah 17,38 m sedangkan DEM ASTER dan GPS RTK memiliki rata-rata perbedaan 17 elevasi sebesar 21,78 m. Elevasi DEMNAS memiliki tingkat korelasi yang cukup baik 18 dengan GPS RTK dengan nilai R2 sbesar 0,819, sedangkan nilai korelasi antara DEMAS-19 TER dengan GPS RTK memiliki nilai R2 senesar 0,739. Perbedaan elevasi antar DEM 20 dapat dipengaruhi oleh resolusi dari tiap DEM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 21 DEMNAS dapat direkomendasikan sebagai bahan yang dapat digunakan untuk 22 perencanaan lahan di Bogor Barat Agrohills karena memiliki nilai korelasi yang baik 23 dengan GPS RTK.