Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FENOMENA GENG MOTOR DI KOTA MEDAN: SATU KONSTRUKSI MODEL SOSIO PSIKOLOGI KOMUNIKASI Sakhyan Asmara; Hatta Ridho
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.033 KB)

Abstract

Artikel ilmiah ini adalah berdasarkan hasil kajian observasi dan studi dokumen mengenai maraknya kehadiran “Geng Motor”, yaitu kelompok pemotor yang anggotanya terdiri dari para remaja dan bahkan orang dewasa yang memproklamirkan diri sebagai klub motor namun belakangan cenderung melakukan tindakan kriminal dan kejahatan atau delinkuensi di kota Medan, telah menjadi gejala sosial yang sangat meresahkan masyarakat di kota Medan. Melalui berita dari berbagai media massa dapat kita simak aksi para geng motor banyak melakukan tindakan brutal di jalanan, dan tidak jarang pula merusak fasilitas-fasilitas umum bahkan menghabisi nyawa manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam memahami masalah, adapun yang menjadi subjek penelitian adalag geng motor RnR dan NkB yang cukup banyak jejak kriminal di kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian, pengakuan, dan kasih sayang sangat dibutuhkan seorang remaja di lingkungan keluarganya dan demikian dengan kontrol orang tua dalam memperhatikan keseharian anaknya di lingkungan sosialnya juga wajib dilakukan. Kondisi keluarga yang kurang harmonis dan kurang adanya nuansa kasih sayang didalamnya turut serta menyebabkan seorang anak terikut pada perilaku kenakalan remaja. Perlu adanya komunikasi yang intens antara pihak kepolisian, pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat agar tidak terjadi miss komunikasi antar elemen tersebut sehingga mampu bertindak secara bersama-sama dalam menangani geng motor sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang berlaku. Pentingnya komunikasi dan koordinasi antar elemen masyarakat yakni keluarga, sekolah, lingkungan, dan aparat penegak hukum. Komunikasi Antar Pribadi antara orangtua, guru, dan anak; Komunikasi Lintas Budaya di lingkungan, serta komunikasi Persuasif oleh aparat hukum pada pelaku geng motor wajib dilakukan.
STUDI DESKRIPTIF PERSEPSI KALANGAN AKADEMIK DALAM IMPLEMENTASI UU RI NO. 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS Sakhyan Asmara; Iskandar Zulkarnain; Hatta Ridho
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.12 KB)

Abstract

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers hingga saat ini sudah berusia sekitar 20 tahun. Substansi UU ini mengatur tentang kehidupan pers, utamanya dalam mengelola kemerdekaan pers sebagai perwujudan dari hak azasi manusia. Sejak diundangkannya UU ini, maka referensi utama pers nasional mengacu kepada pasal demi pasal yang terdapat didalam UU tersebut. Sejalan dengan itu pada satu dekade terakhir tumbuh berkembang media massa sosial dan media online. Pelaksanaan fungsi media internet tersebut kurang lebih sama dengan media massa cetak maupun elektronik. Persoalan yang muncul adalah bagaimana implementasi Undang-Undang tersebut setelah maraknya era digital dan munculnya kembali semangat untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila dewasa ini. Oleh sebab itu penelitian ini ingin melihat bagaimana pandangan para akademisi terhadap pelaksanaan UU RI No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, di saat fenomena kehidupan media cetak maupun media elektronik menghadapi tantangan dari media internet yakni media sosial dan media online. Pada saat yang sama juga munculnya fenomena baru yakni kembalinya semangat untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila dengan jargon Aku Pancasila dan Aku Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pers, Teori Komunikasi Massa, Teori Persepsi, dam Teori Tentang Implementasi Kebijakan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat akademik yaitu dosen Ilmu Komunikasi di kota Medan, dengan mengambil sampel secara sederhana (Simple Random Sampling). Untuk mengkuantifikasi data yang diperoleh, digunakan Skala Likert dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitataif dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber yang dipilih secara purposif untuk mengelaborasi secara mendalam pendangan akademisi mengenai eksistensi UU No 40 Tahun 1999 serta pandangan akademisi adaptasi UU No. 40 Tahun 19999 pada perkembangan dan penetrasi media siber
Twitter dan Public Sphere: Studi Fenomenologi Tentang Twitter Sebagai Media Alternatif Komunkasi Politik Sakhyan Asmara; Febry Ichwan Butsi
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.353 KB)

Abstract

Twitter merupakan salah satu inovasi teknologi komunikasi daring yang fenomenal di abad 21 ini. Twitter dikenal sebagai penyedia layanan media sosial yang tidak hanya diketegorikan sebagai media sosial saja, namun juga mencakup sebagai mikro bloging. Dalam Twitter para pengguna diberikan kebebasan untuk menggunakan medium ini walaupun ada beberapa kebijakan dari penyedia layanan untuk dipatuhi. Imbasnya, para politisi bisa menjadikan akun Twitter mereka tidak hanya sebagai media untuk penyampaian pendapat, argumen, dan kritik. Twit dari akun mereka juga bisa membangun dialektika dengan para politisi lainnya dan menganjak pengguna Twitter lainnya untuk beradu gagasan dalam satu Twit. Proses transaksi wacana ini berlangsung dinamis, bahkan para pihak yang terlibat dapat memberikan pandangan berbentuk narasi atau memberikan gambar tertentu yang mewakili sikap mereka. Penelitian ini bersifat deskriptif, untuk menggambarkan atau memaparkan fenomena yang diteliti (Mooney dalam Baedhowi, 2001: 95). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk metode penelitian Fenomenologi. Fenomenologi merupakan upaya pemberangkatan dari metode ilmiah yang berasmsi bahwa eksistensi suatu realitas tidak orang ketahui dalam pengalaman biasa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan subjek penelitian. Untuk mendapatkan hasil wawancara yang komperehensif, maka wawancara yang dilakukan akan direkam. Pemilihan subjek penelitian akan dilakukan secara purposive sampling, yakni memilih subjek penelitian secara sengaja dan dengan pertimbangan peneliti subjek penelitian memiliki kualifikasi dan sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan selama bulan November 2019. Subjek penelitian dalam wawancara yang dilakukan sepakat bahwa Twitter sangat efektif sebagai medium komunikasi politik. Penggunaan Twitter bagi mereka sangat membantu mereka menjangkau konstituennya. Hakikat keterbukaan, kebebasan, dan luasnya cakupan pengguna Twitter merupakan manifestasi dari demokrasi dan wacana yang dibangun dalam Twitter juga wujud utama media daring Twitter sebagai arena ruang publik (Public Sphere).Para politisi merasakan bahwa medium Twitter sangat efektif bagi mereka untuk menjangkau konstituen mereka sekaligus menjadi media pencitraan diri yang efektif. Komunikasi politik juga menjadi fleksibel, murah, dan bebas karena wacana yang dibangun akan bersumber dari sumber utama. Para politisi tidak harus mengandalkan media umum mainstream sebagai medium komunikasi politik mereka, yang pastinya wacana mereka akan melewati proses kerja jurnalistik yang mungkin bisa mengaburkan esesnsi dari pesan yang dibangun.
MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA IN DEVELOPING BUSINESS THE ANALYSIS OF A POLICY IMPLEMENTATION: SLUM FREE URBAN PROGRAM (KOTAKU) IN BINJAI CITY Khaira Zakya; R Hamdani Harahap; Sakhyan Asmara
International Journal of Social Science Vol. 1 No. 4: December 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v1i4.742

Abstract

Slum-free Urban Program (KOTAKU) is arranged by the Directorate General of Human Settlements, Presidential Regulation Number 2 of 2015, which instructs the development and expansion of urban regions by handling the residential environment's quality. The research shows that Binjai City has 21 Urban Villages included in the slums residential area. They are Tanah Merah, Bhakti Karya, Tanah Seribu, Puji Dadi, Binjai Estate, Rambung Barat, Rambung Timur, Timbang Langkat, Sumber Mulyorejo, Sumber Karya, Bandar Sinembah, Limau Mungkur, Paya Roba, Suka Maju, Suka Ramai, Tangsi, Satria, Berngam, Pekan Binjai, Damai, and Cengkeh Turi. The KOTAKU program gets its fund from the Kotaku program, Regional Budget (APBD), and communities' funds to manage the program. In this research, the methodology used was the descriptive method using a qualitative approach to focus on the current issues or phenomena during the research. The research shows the decrease of slums residential area from 315.6 Ha to 224.57 Ha. The implementation of the KOTAKU program has a resistor factor: the lack of socialization from the government regarding the program and the lack of community participation in the development process. This research concludes that the implementation of the KOTAKU program in Binjai City has corresponded to the local people requirements, and it creates a decrease of residential slums area to 30%. This research provides a recommendation: the government needs to make more socialization regarding the program and conduct direct coordination to the community to increase people's participation to run the KOTAKU program. The suggestion for future research is to conduct a bottom-up strategy so that many people are actively involved in the program
Proses Komunikasi Tim Program Kelurahan Bersinar Dalam Pencegahan Narkoba Di Kelurahan Tanah Seribu Binjai Ratni Hardiana; Mazdalifah; Sakhyan Asmara
MUKASI: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.162 KB) | DOI: 10.54259/mukasi.v1i1.476

Abstract

Kelurahan Bersinar (Narcotics-Free Village) program, initiated by the National Narcotics Agency of the Republic of Indonesia, involves various agencies. The objective of the research is to analyze the communication process in the program. The research employs interpretive paradigm with qualitative approach. The data are gathered by conducing in-depth interview, observation, documentation study, and library research. The gathered data are analyzed by using interactive method of Miles and Huberman. The research is done at the Kelurahan Tanah Seribu, Binjai, North Sumatera which is the first narcotics-free village in Binjai. The result of the research shows that the process of communication done by the team is through face to face communication, and through outdoor and indoor communication. The communication barriers found are late distribution of activity tehnical manual books, repeated materials, and people’s negative stigma to government employees taking care of the problems related to narcotics abuse.
EVALUATION OF THE QUALITY OF LICENSING SERVICES AT THE INVESTMENT SERVICES AND ONE DOOR INTEGRATED LICENSING SERVICES IN NORTH SUMATRA PROVINCE Sangkot Ariani Rambe; Sakhyan Asmara; Hatta Ridho
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 2 No. 1 (2022): DECEMBER
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v2i1.101

Abstract

Licensing services at the Investment Service and One-Stop Integrated Licensing Services of North Sumatra Province are still experiencing problems and problems related to Information and Technology systems, the absence of Regional Regulations regarding guidelines for licensing or regulations, facilities and infrastructure that are less supportive and the number of public complaints regarding licensing services which can be seen through television and internet media. This study aims to determine the quality of licensing services at the Office of Investment and One-Stop Integrated Licensing Services in North Sumatra Province. This research is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. The theory used is SERVQUAL Theory by Zeithaml, Parasuraman and Berry mention five dimensions in determining service quality, namely Tangibles (physical evidence), Reliability (reliability), Responsiveness (responsiveness), Assurance (guarantee) and Empathy (empathy). The results showed that the quality of service at the Investment Service and One-Stop Integrated Licensing Services of North Sumatra Province for the Tangibles and Assurance dimensions did not match what the community expected, while the service quality for the Reliability, Responsiveness and Empathy dimensions were in accordance with what the community expected.
The Effect of Work Motivation on the Performance Level of Civil Servants at the Provincial Civil Service Agency North Sumatra Nanang Nawawi; Humaizi Humaaizi; Sakhyan Asmara
PERSPEKTIF Vol. 12 No. 3 (2023): PERSPEKTIF, July
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v12i3.9485

Abstract

This study aims to determine the effect of Work Motivation on the Performance Level of Civil Servants at the Regional Civil Service Agency of North Sumatra Province along with the influencing factors. Motivation theory used based on the opinion of Afandi with indicators of Compensation, Working conditions, Work facilities and Work Performance while Performance theory is based on Hasibuan's opinion with indicators of Quantity, Quality of Responsibility and Punctuality. The research was conducted quantitatively using quantitative analysis methods and simple linear regression with SPSS software version 22. Data Collection Techniques using Observation, Questionnaires and Documentation. The population in this study is the Regional Civil Service Agency of North Sumatra Province, which amounts to 120 people. While the sampling technique uses a saturated sampling method. The data sources in this study were sourced from primary data and secondary data. The results of the study concluded that work motivation partially had a positive and significant effect on the level of employee performance at the Regional Civil Service Agency of North Sumatra Province. The results of the t test obtained a significance value for the work motivation variable 0.000<0.05 or tcalculate = 7.942 > table 1.65787. Based on the results obtained, H0 is rejected and Ha is accepted for the variable of work motivation. Thus, partially that the variable of work motivation has a positive and significant effect on the level of employee performance at the Regional Civil Service Agency of North Sumatra Province.
The Effectiveness of Langsa City Tourism Office Public Comunication in Socializing the Implementation of Halal Tourism Fachrizal; Sakhyan Asmara; Fikarwin
Journal of Social Interactions and Humanities Vol. 2 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jsih.v2i3.6985

Abstract

There is not much public communication regarding the socialization of halal tourism in Langsa City and those carrying out the socialization still overlap between the provincial government and the regional government. From the research results it can be described that the Tourism Office has carried out socialization regarding halal tourism, but it is limited and not routine. The forms of socialization carried out include counseling for village officials, socialization through various Langsa City events, socialization through activities of the Islamic Sharia Service, and socialization through social media. As for the effectiveness of the socialization of halal tourism, overall or as expected it is certainly not effective, meaning that the desired results have not yet been achieved because in carrying out the socialization of halal tourism, the Langsa City Culture and Tourism Office experienced several obstacles, a number of these obstacles being the lack of facilities and infrastructure. socialization and also low public awareness and participation regarding government recommendations regarding halal tourism.