Nisbah Nisbah
Universitas Tadulako

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE RELATION OF TINA NGATA’S MATRIARCHATE ROLE IN SPIRITUAL ECOFEMINISM PERSPECTIVES Nisbah Nisbah
Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol 16 No 2 (2019): Studia Islamika
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.96 KB) | DOI: 10.24239/jsi.v16i2.568.126-150

Abstract

The perspective approach of Spiritual Ecofeminism in studying the role of women in indigenous communities is a limited study. The role of Tina Ngata as subjects is set up, maintain and manage the entire social activity in relation between human and human and between human and nature to show the existence of women as the center and core of life in relation of matriarchal role. The role and position of Tina Ngata as guardians of the Katuwua and Hintuwua values in the MHA Kulawi or Sintuvu Posarara values in the Kaili tribe is a manifestation of concern for nature so that there will be ecological sustainability and the continued availability of natural resources that support the needs of human life. Tina Ngata in carrying out her social functions with the strength of leadership, wisdom, talents, authority and charisma is needed to maintain and manage the relationship between each individual member of the community in social life. Philosophically, the role of Tina Ngata devotes herself to maintaining social life with a sense of caring and commitment in overcoming social problems and the ability to maintain the balance of nature in managing nature (forests) and the social environment is the interpretation of universal goals as affirmed in the perspective of ecofeminism spirituality.
CLENICAL POLITICAL IMPLICATIONS IN WOMEN'S POLITICAL PARTICIPATION AT KAILI COMMUNITIES IN THE PALU VALLEY Nisbah Nisbah
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.954 KB) | DOI: 10.30983/humanisme.v3i1.1418

Abstract

Salah satu fenomena dalam realitas politik yang muncul setelah masa Orde Baru adalah menguatnya politik klen pada masyarakat lokal yang masih mengandalkan hubungan genealogik. Dalam upaya mendorong pelibatan perempuan dalam proses politik, kecenderungan politik klen telah mendegradasi semangat peningkatan partisipasi politik perempuan. Partisipasi politik perempuan dalam lembaga sosial politik pada masyarakat lokal akan didasarkan pada faktor genealogik. Pada masyarakat Kaili di Lembah Palu  misalnya, meningkatnya partisipasi politik perempuan terbentuk karena perempuan berasal dari klen dominan dan masih terikat dalam satu ikatan persaudaraan dengan fungsionaris parpol dan lembaga politik lainnya sehingga mudah terlibat pada proses politik. Hubungan genealogik antara perempuan anggota klen dominan dengan pemimpin dan tokoh sentral klen dominan memberi ruang partisipasi perempuan dalam politik  Klen dominan secara genealogik terkait hubungan kekerabatan dengan golongan bangsawan yang pernah memiliki kekuasaan adat pada masa pemerintahan kerajaan. Distribusi peran perempuan klen dominan pada posisi strategik di lembaga sosial politik diarahkan untuk memporkokoh jangkauan kepentingan klen dalam kekuasaan politik.  Implikasi peranan klen dalam partisipasi politik perempuan meningkatkan  rekruitmen perempuan anggota klen dominan secara jumlah namun peran dalam kegiatan lembaga justeru tereduksi dan melemah.  
CLENICAL POLITICAL IMPLICATIONS IN WOMEN'S POLITICAL PARTICIPATION AT KAILI COMMUNITIES IN THE PALU VALLEY Nisbah Nisbah
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.098 KB) | DOI: 10.30983/humanisme.v3i1.1418

Abstract

Salah satu fenomena dalam realitas politik yang muncul setelah masa Orde Baru adalah menguatnya politik klen pada masyarakat lokal yang masih mengandalkan hubungan genealogik. Dalam upaya mendorong pelibatan perempuan dalam proses politik, kecenderungan politik klen telah mendegradasi semangat peningkatan partisipasi politik perempuan. Partisipasi politik perempuan dalam lembaga sosial politik pada masyarakat lokal akan didasarkan pada faktor genealogik. Pada masyarakat Kaili di Lembah Palu  misalnya, meningkatnya partisipasi politik perempuan terbentuk karena perempuan berasal dari klen dominan dan masih terikat dalam satu ikatan persaudaraan dengan fungsionaris parpol dan lembaga politik lainnya sehingga mudah terlibat pada proses politik. Hubungan genealogik antara perempuan anggota klen dominan dengan pemimpin dan tokoh sentral klen dominan memberi ruang partisipasi perempuan dalam politik  Klen dominan secara genealogik terkait hubungan kekerabatan dengan golongan bangsawan yang pernah memiliki kekuasaan adat pada masa pemerintahan kerajaan. Distribusi peran perempuan klen dominan pada posisi strategik di lembaga sosial politik diarahkan untuk memporkokoh jangkauan kepentingan klen dalam kekuasaan politik.  Implikasi peranan klen dalam partisipasi politik perempuan meningkatkan  rekruitmen perempuan anggota klen dominan secara jumlah namun peran dalam kegiatan lembaga justeru tereduksi dan melemah.