Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Antiasthma Activity Of Combination Of Decoction Of Sembung Leaves (Blumea balsamifera L. DC.), Patikan Kebo Herbs (Euphorbia hirta L.), Kemukus Seeds (Piper cubeba L.), and Teki Rhizomes (Cyperus rotundus Linn.) at Male Guinea Pig In Vitro and In Vivo Kiki Damayanti; Agung Endro Nugroho; Arief Nurrohmad
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 14 No 2 (2017): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.323 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v14i2.369

Abstract

Secara empiris, rebusan kombinasi daun sembung, herba patikan kebo, biji kemukus, dan rimpang teki telah digunakan untuk menangani asma. Secara individu keempat tanaman tersebut telah diketahui beraktivitas sebagai obat asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas rebusan kombinasi keempat tanaman tersebut dalam beberapa perbandingan sebagai antiasma secara in vitro dan in vivo.Pengujian aktivitas antiasma secara in vitro dilakukan menggunakan otot polos trakea marmut terisolasi yang direndam dalam bufer Krebs bebas ion kalsium. CaCl2 digunakan sebagai induktor kontraksi otot polos trakea marmut. Persen kontraksi otot polos trakea marmut sebelum dan sesudah perendaman rebusan dibandingkan untuk menyatakan adanya aktivitas sebagai penghambat kontraksi akibat peningkatan kadar ion kalsium intraseluler. Aktivitas antiasma secara in vivo diketahui menggunakan marmut yang diinduksi dengan ovalbumin secara sub kutan dan nebulasi sebagai model hewan uji asma. Marmut asma diberi rebusan antiasma selama 29 hari. Otot polos trakea marmut dibuat preparat dengan pewarna hematoksilin dan eosin untuk mengetahui jumlah eosinofil dan persen udem yang terjadi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu jenis rebusan mempunyai aktivitas dalam menghambat kontraksi otot polos trakea marmut akibat peningkatan kadar ion kalsium intraseluler pada menit ke 14 – 26. Tidak ada perbedaan jumlah eosinofil dan persen udem pada preparat trakea marmut yang diberi rebusan dibandingkan marmut yang diberi aquadest, sehingga secara in vivo rebusan tidak mempunyai efek sebagai penghambat infiltrasi eosinofil dan penghambat udem