Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SPATIO – TEMPORAL PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI DI KECAMATAN LEMBANG (Spatio Temporal Analysis Of Changes Vegetation Density In Kecamatan Lembang) Hana Taqiyyah Fachri; Abyan Hilmi; Adi Firmansyah
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.838

Abstract

Lembang adalah sebuah kecamatan yang berada di daerah Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Lembang  berjarak sekitar 22 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Bandung Barat ke arah timur laut melalui Cisarua. Kecamatan ini merupakan kecamatan paling timur dan terkenal sebagai tujuan wisata di Jawa Barat karena pemandangan alamnya yang masih asri dan kawasannya yang berada di dataran tinggi menambah daya tarik para wisatawan untuk datang dan berwisata. Sebagian besar lahan hijau yang ada di Kecamatan Lembang telah berubah menjadi lingkungan buatan yang dibangun untuk kebutuhan manusia, seperti pemukiman, sarana parawisata, dan usaha-usaha kecil menengah yang menunjang sarana pariwisata. Hal  ini tentu saja akan berpengaruh kepada tingkat kerapatan vegetasi di Kecamatan Lembang dan bisa menjadi permasalahan yang besar dikemudian hari apabila pembangunan - pembangunan tersebut tidak dikontrol. Tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah untuk menganalisis persebaran nilai indeks vegetasi dan besaran perubahan luas antar kerapatan vegetasi di kecamatan Lembang pada tahun 2013, 2015, 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  interpretasi citra Landsat 8 dengan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Indeks (NDVI) yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman dan analisis deksriktif berbasis keruangan. Dari hasil penelitian, kerapatan vegetasi di Kecamatan Lembang terdistribusi menjadi 5 kelas yaitu non vegetasi, kerapatan rendah, kerapatan sedang, kerapatan tinggi dan kerapatan sangat tinggi. Selain itu kerapatan vegetasi juga mengalami pertambahan luas pada kelas non vegetasi dan kerapatan rendah serta mengalami penurunan luas pada kelas kerapatan tinggi.Kata kunci: Kerapatan Vegetasi, Landsat 8, NDVI, Kecamatan Lembang
Pemetaan Tingkat Bahaya Bencana Tsunami Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Pesisir Kota Bengkulu Hana Taqiyyah Fachri; Yakub Malik; Hendro Murtianto
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v10i2.43541

Abstract

Provinsi Bengkulu merupakan daerah dengan potensi tsunami yang tinggi, khususnya di Kota Bengkulu. Hal ini disebabkan oleh letak wilayah Bengkulu yang berdiri tepat di atas kawasan subduksi Lempeng Eurasia dan Indo Australia dengan pergerakan cukup besar. Pergerakan lempeng tersebut menyebabkan Kota Bengkulu sering kali mengalami gempa bumi jenis tektonik. Menurut data historis yang tercatat, Kota Bengkulu umumnya mengalami kejadian gempa bumi dengan kekuatan di atas 7 SR yang dapat menimbulkan bahaya ikutan berupa gelombang tsunami.  Tingginya potensi bencana tsunami di Kota Bengkulu nyatanya belum diiringi dengan kesiapsiagaan yang baik. Pada RPJMD Kota Bengkulu tahun 2019 – 2023, disebutkan bahwa kesiapsiagaan Kota Bengkulu dalam menghadapi bencana tsunami belum terlalu optimal. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat bahaya tsunami di Pesisir Kota Bengkulu sebagai upaya mitigasi secara preventif. Penelitian ini dalam prosesnya menggunakan metode Sistem Informasi Geografis berupa overlay pembobotan dan skoring yang hasilnya dideskripsikan melalui pendekatan spasial. Hasil penelitian menujukkan bahwa pesisir Kota Bengkulu memiliki tingkat bahaya dari rendah hingga tinggi dengan dominasi pada wilayah administrasi kelurahan yang berada di Pesisir Kota Bengkulu dan berbatasan langsung dengan garis pantai. Secara keseluruhan, zonasi bahaya tsunami sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik Pesisir Kota Bengkulu yang memiliki ketinggian lahan rendah dan morfologi wilayah yang cukup landai. Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui implikasi dari penelitian adalah Memaksimalkan upaya pengurangan dampak negatif yang ditimbulkan akibat bencana tsunami dari segi potensi bahaya dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi seluruh komponen yang berada pada wilayah terdampak bencana tsunami.