Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MELALUI PELATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS XI B SMA NEGERI 2 JONGGAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Hetty SURYATNINGSIH
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.127 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v2i2.365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemandirian  siswa melalui metode pelatihan asertif pada siswa SMAN 2 Jonggat  tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian kelas XI B SMAN 2 Jonggat  yang berjumlah 36 siswa. Subyek penelitian ditentukan dengan teknik populasi. Penelitian dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru bimbingan konseling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah skala Kemandirian  dan pedoman observasi. Reliabilitas skala berpikir kreatif sebesar 0,741 artinya memiliki reliabilitas yang cukup tinggi. Metode pelatihan asertif dilakukan dalam satu siklus yang terbagi dalam empat pertemuan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Kondisi awal Kemandirian  siswa kelas XI B SMAN 2 Jonggat  secara individu tergolong rendah. Kondisi ini dibuktikan dari hasil pre-test dengan skor rata-rata Kemandirian  siswa 95,69 dan dikategorisasikan dalam Kemandirian  sedang. (2) Dalam penelitian ini diterapkan metode pelatihan asertif dalam satu siklus yang meliputi empat kegiatan melalui ceramah, studi kasus, diskusi kelompok, role playing, modeling, dan pengisian lembar kerja yang menyebabkan tingkat Kemandirian  siswa kelas XI B SMAN 2 Jonggat  meningkat. Peningkatan Kemandirian  siswa dibuktikan dari hasil post-test skor Kemandirian  rata-rata sebesar 106,33 dan dikategorisasikan dalam Kemandirian  tinggi. Peningkatan skor Kemandirian  siswa dari pre-test ke post-test yaitu sebesar 10,64. (3) Observasi pada saat pemberian tindakan untuk peningkatan Kemandirian  menunjukkan antusiasme tinggi dalam metode pelatihan asertif dari kegiatan I, II, III, dan IV
Dampak Gempa Bumi Lombok Terhadap Prilaku Anak Hetty Suryatningsih
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.082 KB) | DOI: 10.1234/.v0i0.409

Abstract

Bencana gempa yang berkekuatan 6,4, dan 7,0 skala Ricther ini telah memakan korban lebih dari 500 jiwa, Pusat gempa terletak pada jarak 28 km di Barat Laut Lombok Timur-NTB dengan kedalaman (hiposentrum) 10 km. Gempa ini termasuk jenis gempa Bumi dangkal yang biasanya amat merusak. Dampak trauma mental yang dialami anak-anak lebih besar dibandingkan dengan dampak secara fisik. Anak-anak tidak saja kehilangan orangtua, tetapi juga kehilangan pendidikan, teman, saudara, kehilangan keceriaan anak-anak, kehilangan lingkungan dan komunitasnya, dan yang paling mencemaskan adalah kehilangan masa depannya. Berbedanya gejala trauma dalam realitas yang dihadapi manusia perlu ditangani secara bijak oleh para ahli atau masyarakat secara utuh. Karena itu dengan terdeteksinya gejala-gejala awal dari suatu peristiwa trauma, maka akan memudahkan kita dalam upaya pemberian bantuan (konseling) secara baik dan kontinyu. Dalam melakukan konseling traumatik, keberadaan konsep deteksi awal akan menjadi hal yang penting untuk dipahami dan diperhatikan oleh pemberi bantuan sehingga tergambar berbagai sifat atau jenis trauma yang diderita korban, seperti trauma ringan, sedang dan berat.