Dad R.J. Sembodo
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH JENIS DAN TINGKAT KERAPATAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) KLON UJ-5 (Kasetsart) Deasy Maya Sari; Dad R.J. Sembodo; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.235 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis gulma terhadap pertumbuhan awal tanaman ubikayu, pengaruh kerapatan gulma terhadap pertumbuhan awal tanaman ubikayu, dan pengaruh interaksi antara jenis dan kerapatan gulma terhadap pertumbuhan awal tanaman ubikayu. Penelitian ini dilaksanakan di Lampung Selatan dan Laboratorium GulmaUniversitas Lampung pada bulan Maret hingga Juni 2015. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Petak Berjalur dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah 3 jenis gulma yaitu, Asystasia gangetica, Cyperus rotundus dan Rottboelia exaltata dan faktor kedua adalah kerapatan 0, 10, 20, 40, dan 80 gulma/m 2 . Bila asumsi terpenuhi data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tekan gulmaRottboelia exaltata terhadap panjang umbi pada umur 12 MST lebih tinggi dibandingkan dengan gulma Asystasia gangetica dan Cyperus rotundus, kerapatan 10 sampai 80 gulma/m 2 dapat menekan panjang umbi pada umur 12 MST dan antar jenis dan kerapatan gulma terjadi interaksi dalam mempengaruhi jumlah daun, diameter batang, tinggi tanaman, jumlah umbi dan produksi umbi pada umur 12 MST. Daya tekan gulma Rottboelia exaltata lebih tinggi dibandingkan dengan Asystasia gangetica dan Cyperus rotundus.
EFIKASI HERBISIDA PENOKSULAM TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA UMUM PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH Ria Pratiwi; Dad R.J. Sembodo; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.508 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i1.1889

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Rendahnya produktivitas hasil padi dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang keberaadaannya tidak diinginkan karena dapat mengurangi hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida penoksulam terhadap gulma pada lahan tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Harapan, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung dan di Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu herbisida penoksulam dengan dosis 18, 24, 30, dan 36 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol, dengan 4 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa herbisida penoksulam dengan dosis 18-36 g/ha mampu menekan pertumbuhan gulma total, gulma daun lebar, gulma teki, gulma dominan Sphenoclea zeylanica, Fimbristylis miliacea, dan Ludwigia octovalvis sampai dengan 6 minggu setelah aplikasi. Herbisida penoksulam dosis 18"36 g/ha tidak meracuni tanaman padi sawah. Herbisida penoksulam dosis 18"36 g/ha tidak mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman padi dan hasil gabah kering giling padi. Namun mempengaruhi jumlah tanaman per rumpun padi pada herbisida 18 dan 30 g/ha yang hasilnya lebih baik dari penyiangan manual.
EFIKASI HERBISIDA AMETRIN UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarumL.) LAHAN KERING Anggi Vidya Ningrum; Dad R.J. Sembodo; Rusdi Evizal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.493 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2096

Abstract

Dalam budidaya tebu salah satu masalah utama yang dihadapi adalah pengendalian gulma.Pengendalian gulma sejak awal pertanaman tebu merupakan upaya untuk menunjang pertumbuhan tanaman tebu.Fase kritis tanaman tebu terhadap gulma berlangsung selama tiga bulan awal pertumbuhan tebu.Pengaplikasian herbisida pratumbuh merupakan salah satu cara pengendalian guna menekan tingkat kompetisi tersebut.Tujuan penelitian (1) untuk mengetahui daya kendali herbisida ametrin terhadap pertumbuhan gulma golongan daun lebar dan rumput serta gulma dominan pada budidaya tebu lahan kering (2) pengaruh herbisida ametrin terhadap pertumbuhan tanaman tebu, dan (3) tingkat toksisitas herbisida ametrin terhadap tanaman tebu.Percobaan dilakukan di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013. Perlakuan terdiri dari ametrin 1,5 kg ha- 1; ametrin 2,0 kg ha-1; ametrin 2,5 kg ha-1; ametrin 3,0 kg ha-1; penyiangan mekanis; dan kontrol. Perlakuan diterapkan pada petak percobaan dalam rancangan acak kelompok (RAK).Setiap perlakuan diulang empat kali.Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet dan aditivitas diuji dengan uji Tukey, selanjutnya data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) herbisida ametrin dosis 2,5 k kg ha-1 mampu menekan pertumbuhan gulma total dan daun lebar pada pertanaman tebu hingga 12 minggu setelah aplikasi (MSA), (2) pada 12 MSA perlakuan dosis 3,0 kg ha-1 menghasilkan pertumbuhan tebu yang lebih baik dalam populasi dibandingkan penyiangan mekanis, dan (3) herbisida ametrin dengan dosis 1,5 kg ha-1 hingga 3,0 kg ha-1 tidak meracuni tanaman tebu.