Saiful Hikam
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI VIABILITAS BENIH, KETAHANAN DAN PEMULIHAN TANAMAN EMPAT PEDIGRI INBRED JAGUNG YANG DISIMPAN LEBIH DARI DUA BELAS BULAN Gusti Ayu Ningrum; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.102 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1880

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan produktivitas jagung adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Perakitan varietas unggul dimulai dengan membentuk galur atau lini inbred sebagai calon tetua. Inbred adalah individu dengan derajat kehomozigotan yang tinggi yang dicapai melalui self (menyerbuk sendiri) secara berulang. Benih self yang telah disimpan 12-24 bulan mengalami penurunan viabilitas. Penurunan viabilitas dapat dicegah dengan teknik penyimpanan benih yang baik. Untuk memperoleh benih dengan mutu awal yang tinggi, lingkungan pertanaman termasuk kesuburan tanah diusahakan pada kondisi optimal. Salah satu caranya yaitu dengan pemupukan. Kelangkaan pupuk yang terjadi menyebabkan penundaan pupuk pada awal pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, inbred perlu diseleksi agar dapat bertahan terhadap ketiadaan pupuk dasar pada fase bibit selama 25-30 hari setelah tanam (hst). Vigor bibit yang kuat akan mampu bertahan walaupun dalam keadaan tercekam. Pemulihan diperlukan untuk melihat vigor bibit dapat meningkat dan menghasilkan tanaman yang normal. Pemberian pupuk NPK diharapkan dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga membantu pemulihan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi viabilitas benih jagung yang telah disimpan lebih dari 12 bulan, (2) mengetahui ketahanan hidup tanaman tanpa tambahan pupuk sampai umur 28 hst, dan (3) mengevaluasi pemulihan tanaman setelah penambahan pupuk. Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah empat benih inbred yaitu UL4.01 (Srikandi), UL3.03 (BiSi 3), UL2.03 (Cargill 3), dan UL1.04 (Pioneer 4). Kehomogenan data dianalisis menggunakan uji Bartlett dan Levene. Jika hasil analisis ragam yang diperoleh nyata, maka dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada á 5%. Tingkat Pertumbuhan dianalisis dengan trend line melalui Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Empat pedigri inbred jagung memiliki persentase viabilitas benih >86% yaitu UL4.01 95%, UL3.03 100%, UL2.03 94%, dan UL1.04 100%; (2) Keempat pedigri inbred jagung mampu bertahan hidup tanpa adanya tambahan pupuk sampai umur 28 hst, (3) Setelah diberi pupuk keempat pedigri inbred jagung tidak menunjukkan terjadinya pemulihan.
EVALUASI SEGREGASI QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI SAWAH VARIETAS LOKAL YANG DIGOGOORGANIKKAN Zelwia Tiasmitha Astorhie; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.731 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1911

Abstract

Penelitian bertujuan untuk (1) mendapatkan entri (varietas-QTL) yang dapat bertahan di lingkungan gogo sehingga dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) mendapatkan entri yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad-sense pada padi varietas lokal yang digogoorganikkan; dan (3) mendapat peubah yang dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang berpengaruh terhadap seleksi langsung (produksi). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012-April 2013 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.Rancangan perlakuan disusun berdasarkan kuasi RTS (Rancangan Teracak Sempurna) karena dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan pengulangan kelompok sehingga, ulangan berada di dalam kelompok.Masing-masing kelompok diambil 9 sampel tanaman yang dibagi menjadi 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman.Sebelum dianalisis ragam, rerata pengamatn masingmasing variabel diuji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan ragam. Bila hasil analisis ragam nyata pada P <0,01 atau 0,05 maka, dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Seluruh statistika data menggunakan software Statistic Analysis System (SAS) 9.1 for Windows.Besarnya ragam genetik dan heritabilitas broad-sense diduga berdasarkan kuadrat nilai tengah harapan pada hasil analisis ragam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PB Bogor-tinggi tanaman (801,50g/m2) Kesit-tinggi tanaman (546,77 g/m2) dan Tewe-jumlah anakan (487,57 g/m) mampu bertahan di lingkungan gogoorganik sehingga, dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) semua peubah yang diamati mampu memberikan perbedaan ragam genetik dan heritabilitas broad-sense; dan (3) karakter jumlah anakan total dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang dapat meningkatkan hasil produksi.
PENDUGAAN KOMPONEN GENETIK, DAYA GABUNG, DAN SEGREGASI BIJI PADA JAGUNG MANIS KUNING KISUT Tanty Yunita Saputri; Saiful Hikam; Paul Benyamin Tomotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.285 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1884

Abstract

Evaluasi keturunan biasanya dikaitkan dengan kemampuan tetua dalam suatu persilangan yang disebut daya gabung. Daya gabung adalah kemampuan genotipe untuk mewariskan karakter yang diinginkan (sifat interest) kepada keturunannya. Peningkatan kualitas sangat penting dalam pemuliaan jagung manis. Perakitan jagung manis kuning kisut merupakan hasil dari persilangan tetua kuning bulat dan kuning kisut. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengevaluasi daya gabung tetua inbred kepada zuriat kuning kisut polinasi terbuka; (2) mengetahui adanya ragam genetik dan heritabilitas untuk sifat-sifat interest yang dievaluasi; dan (3) mengevaluasi perbandingan biji jagung manis kuning kisut 12:4. Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Data dianalisis ragam untuk mendapatkan kuadrat nilai tengah dan kuadrat nilai tengah harapan yang akan digunakan untuk menduga ragam genetik dan heritabilitas. Ragam genetik (ó2g) dan heritabilitas broad-sense (h2BS) dihitung menggunakan model matematika berdasarkan Hallauer dan Miranda. Analisis daya gabung dilakukan dengan analisis boxplot. Segregasi biji jagung manis true type dihitung dengan cara membandingkan jumlah biji kisut dengan jumlah biji seluruhnya dalam satu tongkol. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan antarkultivar nyata untuk karakter jumlah daun, jumlah malai, dan diameter tongkol. Sedangkan Karakter tinggi tanaman, posisi tongkol, jumlah daun, panjang tongkol, jumlah baris biji per tongkol, dan kadar sukrosa tidak berbeda. Nilai ragam genetik dan heritabilitas lebih besar dari nol (> 1 GB) untuk karakter jumlah daun, jumlah malai, diameter tongkol. Nilai ragam genetik tidak berbeda dari nol (< 1 GB) untuk karakter tinggi tanaman, posisi tongkol, jumlah baris biji, panjang tongkol, dan kadar sukrosa. Daya gabung umum terbukti pada karakter tinggi tanaman, posisi tongkol, jumlah daun, jumlah malai, panjang tongkol, dan jumlah baris per biji. Daya gabung khusus terbukti pada karakter diameter tongkol, dan kadar sukrosa. Dari 15 tongkol jagung manis yang diamati tidak semuanya merupakan jagung manis dengan fenotipe biji kuning kisut. Beberapa tongkol mengandung biji putih pada tongkolnya yaitu pada ulangan dua sampel satu, dua, empat dan pada ulangan tiga sampel dua, empat, lima.