p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Efri Efri
Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAN TINGKAT KEMATANGAN DAUN KERSEN TERHADAP PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides DAN INTENSITAS PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PEPAYA Bella Mahesa; Efri Efri; Selvi Helina; Tri Maryono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5627

Abstract

Penyakit antraknosa merupakan penyakit utama dalam budidaya pepaya yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides.  Daun kersen dapat menghambat pertumbuhan jamur C. gloeosporioides karena mengandung kelompok senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan alkoloid.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak dan kematangan daun kersen yang paling efektif dalam menekan pertumbuhan C. gloeosporioides baik in vitro maupun in vivo. Rancangan percobaan pada uji in vitro disusun dalam Rancangan Acak Lengkap tersarang dengan 15 perlakuan dan 3 ulangan.  Ekstrak daun kersen yang digunakan yaitu ekstrak daun muda, tua, dan sangat tua dengan konsentrasi masing-masing yaitu 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60%.  Data yang diperoleh diuji lanjut menggunakan uji BNJ dan ortogonal polinomial pada taraf 5%.  Rancangan percobaan yang digunakan pada percobaan in vivo adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakukan dan 5 ulangan.  Perlakuan tersebut terdiri dari kontrol, ekstrak daun kersen muda 60%, ekstrak daun kersen setengah tua 60%, dan ekstrak daun kersent tua 60%.  Data yang diperoleh diuji lanjut menggunakan BNJ pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen pada tingkat kematangan yang berbeda memiliki pengaruh yang sama dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides dan semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur uji.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK KANDANG SAPI, ARANG SEKAMDAN PESTISIDATEKI (Cyperus rotundus) UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT MOLER DAN PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicumL.) Achmad Ardy; Sukandini Ratih; Kus Hendarto; Efri Efri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5539

Abstract

Peningkatan produksi bawang merah banyak menghadapi kendala salah satunya yaitu serangan hama dan patogen. Penyakit yang sering dijumpai pada budidaya bawang merah yaitu moleryang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. cepae. Penyakit moler dapat menimbulkan kerusakan danmenurunkan hasil umbi hingga 50%. Penggunaan pupuk kandang sapi, arang sekam dan pestisida teki diharapkan dapat menekan intensitas penyakit moler pada tanaman bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk kandang sapi, arang sekam dan pestisida teki terhadap intensitas penyakit moler pada tanaman bawang merah dan mengetahui pengaruh kombinasi pupuk kandang sapi, arang sekam dan pestisida teki terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, pada September hingga Desember 2019.  Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam  Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 perlakuan. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga total unit percobaan yang digunakan sebanyak 24. Perlakuan terdiri dari kombinasi taraf dosis pupuk kandang sapi 5, 10 dan 15 ton/ha dengan arang sekam 5, 10 dan 15 ton/ha kemudian ditambahkan pestisida teki dengan dosis 5%. Hasil percobaan dari kombinasi pupuk kandang sapi dan arang sekam pada berbagai taraf dosis tidak menunjukkan pengaruh terhadap pertumbuhan bawang merah tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap produksi bawang merah. Pestisida teki dengan konsentrasi 5% tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah tetapi pestisida teki dengan konsentrasi 5% memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan intensitas penyakit pada bawang merah. Kombinasi dosis pupuk kandang sapi 15 ton/ha, arang sekam 15 ton/ha dan pestisida teki 5% menunjukkan intensitas terserang penyakit paling rendah.