Nyimas Sa’diyah
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POLA SEGREGASI KARAKTER AGRONOMI TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN WILIS X B3570 Sri Hartati; Maimun Barmawi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.499 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1876

Abstract

Pola segregasi suatu karakter merupakan salah satu parameter genetik yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan proses seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi sebaran frekuensi dan pola segregasi serta jumlah gen yang mengendalikan karakter agronomi tanaman kedelai generasi F2 hasil persilangan Wilis x B3570. Penelitian ini dilaksanan di Kebun Percobaan Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung dan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan tanpa ulangan dan data dianalisis dengan menggunakan uji khi-kuadrat untuk kesesuaian distribusi normal dan kesesuaian antara nilai pengamatan dan nilai harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran frekuensi karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, bobot 100 butir, dan bobot biji per tanaman pada populasi F2 mengikuti kurva sebaran normal sedangkan sebaran frekuensi untuk karakter umur panen, dan jumlah polong per tanaman tidak mengikuti sebaran normal. Jumlah gen yang mengendalikannya yaitu dua gen yang bekerja secara epistasis dominan duplikat dengan nisbah 15:1 untuk karakter umur panen, dan dua gen duplikat yang bekerja secara epistasis dengan efek kumulatif mengikuti nisbah 9:6:1 untuk karakter jumlah polong per tanaman.
KERAGAAN, KERAGAMAN, DAN HERITABILITAS KARAKTER AGRONOMI KACANG PANJANG (Vigna Unguiculata) GENERASI F1 HASIL PERSILANGAN TIGA GENOTIPE Nyimas Sa’diyah; Maylinda Widiastuti; Ardian Ardian
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.661 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1885

Abstract

Untuk meningkatkan produksi kacang panjang, perlu penggunaan varietas unggul. Perakitan varietas unggul dapat diperoleh melalui persilangan dua tetua yang memiliki perbedaan. Hasil persilangan antargenotipe kacang panjang dapat dilihat melalui keragaan yang ditampilkan pada generasi keturunan (F1). Pada hasil persilangan antartetua yang berbeda dapat diharapkan terdapat keragaman antara hasil persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keragaan karakter agronomi, keragaman dan nilai duga heritabilitas arti luas kacang panjang generasi F1 hasil persilangan tiga genotipe. Benih yang digunakan adalah benih F1 kacang panjang yang merupakan hasil persilangan antara testa merah putih x testa hitam (AxB), testa hitam x testa merah putih (BxA), testa hitam x testa coklat (BxC), testa coklat x testa merah putih (CxA), benih tetua testa merah putih, testa hitam, testa coklat. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dan data dianalisis dengan menggunakan, analisis ragam,dan dilanjutkan uji LSI (Least Significant Increase) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman fenotipe karakter agronomi kacang panjang hasil persilangan tiga genotipe adalah luas untuk semua variabel. Untuk keragaman genotipe karakter agronomi kacang panjang hasil persilangan tiga genotipe adalah luas untuk variabel umur berbunga, umur panen polong kering, jumlah polong tanaman, rata-rata jumlah polong tanaman, rata-rata panjang lokul, jumlah benih total, bobot benih tanaman, tetapi untuk variabel umur panen polong segar, jumlah tangkai bunga, rata-rata panjang polong tanaman, rata-rata jumlah lokul tanaman dan bobot 100 benih adalah sempit. Besaran nilai heritabilitas arti luas karakter agronomi kacang panjang generasi F1 hasil persilangan tiga genotipe. untuk variabel umur berbunga dan rata-rata panjang lokul adalah tinggi, variabel umur panen polong kering, jumlah polong tanaman, rata-rata jumlah polong tanaman, dan jumlah benih total adalah sedang, variabel umur panen polong segar, jumlah tangkai bunga, rata-rata panjang polong tanaman, rata-rata jumlah lokul tanaman, bobot benih tanaman, dan bobot 100 benih adalah rendah.
SELEKSI NOMOR- NOMOR HARAPAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merril) GENERASI F5 HASIL PERSILANGAN WILIS x MLG2521 Noviaz Adriani; Nyimas Sa’diyah; Maimun Barmawi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.141 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1891

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun produktivitas kedelai lokal rendah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan produktivitas yang rendah diperlukan upaya agar produksi kedelai lokal meningkat yaitu membentuk varietas unggul baru.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai keragaman karakter agronomi kedelai generasi F5 hasil persilangan antara Wilis x Mlg2521, untuk mengestimasinilai heritabilitas dan keragaman dalam arti luas karakter agronomi kedelai generasi F5 hasil persilangan Wilis x Mlg2521, dan untuk mengetahui nomor-nomor harapan generasi F5 hasil persilangan Wilis x Mlg2521.  Rancangan perlakuan terdiri atas 16 genotipe dan dua tetua. Perlakuan ditata dalam rancangan perlakuan teracak sempurna dengan dua ulangan.  Jarak tanam 20 x 50 cm dan setiap genotipe terdapat 20 tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran nilai keragaman fenotipe yang luas terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 butir, Besaran nilai keragaman genotipe untuk umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman memiliki kriteria sempit. Besaran nilai duga heritabilitas yang tinggi terdapat pada umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, dan bobot 100 butir, sedangkan untuk karakter jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman memiliki heritabilitas rendah dan terdapat 16 nomor genotipe harapan yaitu 7.199.4-14; 7.24.1.-2; 7.64.1-3; 7.90.2-1; 7.64.1-8; 7.144.2-3; 7.192.1-16; 7.199.4-1; 7.199.4-2; 7.199.4-15; 7.83.5-4; 7.23.3-3; 7.83.53;7.83.5-1; 7.73.3-1; 7.192.1-15 yang diranking berdasarkan bobot biji per tanaman dan bobot 100 butir sebagai dasar pertimbangan.
POLA SEGREGASI KARAKTER AGRONOMI TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN YELLOW BEAN DAN TAICHUNG Wastudiawan Pramana Nugroho; Maimun Barmawi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.588 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1886

Abstract

Pola segregasi suatu karakter merupakan salah satu parameter genetik yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan proses seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sebaran dan pola segregasi serta jumlah gen yang mengatur karakter agronomi kedelai generasi F2 hasil persilangan Yellow Bean dan Taichung. Penelitian ini dilaksanan di Kebun Percobaan Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung dan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan tanpa ulangan dan data dianalisis dengan menggunakan uji khi-kuadrat untuk kesesuaian distribusi normal dan kesesuaian antara nilai pengamatan dan nilai harapan. Hasil penelitian menunjukkan karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot 100 butir berdistribusi normal sehingga karakterkarakter tersebut termasuk dalam karakter kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen. Untuk karakter umur panen, jumlah cabang produktif, dan bobot biji per tanaman termasuk dalam karakter kualitatif dan jumlah gen yang mengendalikannya yaitu dua gen yang bersifat epistasis dominan-resesif dengan nisbah 13:3.
DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN ANTARA YELLOW BEAN DAN TAICHUNG Maimun Barmawi; Andika Yushardi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.079 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1882

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai duga daya waris (heritabilitas) dalam arti luas dan kemajuan seleksi pada populasi F2 hasil persilangan kedelai antara Yellow Bean dan Taichung. Daya waris dan kemajuan seleksi merupakan parameter genetik dalam proses seleksi. Penelitian ini telah dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung dari November 2011 sampai dengan Februari 2012 dan dilanjutkan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan tanpa ulangan. Parameter genetik yang diduga adalah heritabilitas dalam arti luas dan kemajuan seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi F2 mempunyai nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman, sedangkan pada karakter jumlah cabang produktif dan bobot 100 butir populasi F2 mempunyai nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang sedang. Nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang tinggi menunjukkan bahwa suatu karakter lebih dikendalikan oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Nilai duga kemajuan seleksi yang termasuk kategori rendah pada penelitian ini adalah umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, dan bobot 100 butir per tanaman, sedangkan nilai kemajuan seleksi yang tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Nilai duga kemajuan genetik yang termasuk kategori rendah pada penelitian ini adalah umur panen, nilai kemajuan genetik yang termasuk kategori sedang terdapat pada umur berbunga dan bobot 100 butir, sedangkan nilai kemajuan genetik yang tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Tingginya nilai kemajuan genetik dalam suatu karakter mengindikasikan bahwa penampilan karakter tersebut didukung oleh faktor genetik, sehingga dapat melengkapi kemajuan seleksi.