Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGHITUNGAN KREDIT PAJAK MASUKAN PKP YANG MELAKUKAN PENYERAHAN YANG TERUTANG PPN DAN YANG DIBEBASKAN (STUDI PADA PDAM TIRTA PATRIOT) Rizqi Haniyah; Asqolani Asqolani
JURNAL PAJAK INDONESIA Vol 3 No 2 (2019): Perpajakan dalam Keuangan Negara II
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpi.v3i2.667

Abstract

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada umumnya memiliki dua jenis penghasilan yaitu layanan penyediaan air bersih sebagai sumber utama penghasilannya dan penghasilan non air. Air bersih baik yang bisa diminum atau tidak, merupakan Barang Kena Pajak yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2015. Disamping itu, perusahaan juga memiliki penghasilan lain yang secara ketentuan perpajakan terutang pemungutan PPN. Namun di sisi lain, terdapat permasalahan terkait Pajak Masukan yang seharusnya tidak dapat dikreditkan seluruhnya karena terdapat penyerahan yang terutang pajak namun tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh sebab itu jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk penyerahan yang terutang pajak dihitung dengan menggunakan pedoman yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.011/2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang ditujukan untuk memperoleh data dan fakta tentang kasus pengkreditan Pajak Masukan dengan menggunakan data primer yaitu wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kepustakaan (Library Research) dan Studi Lapangan (Field Research). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya Pajak Masukan yang seharusnya tidak seluruhnya dikreditkan karena terdapat penyerahan yang digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan air bersih (BKP yang dibebaskan) dan penerimaan non air bersih (BKP) dan tidak dapat diketahui secara pasti jumlahnya. Pengkreditannya seharusnya dilakukan dengan menggunakan penghitungan kembali Pajak Masukan berdasarkan perkiraan setelah diketahui nilai penyerahan terutang dan tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai dibebaskan selama satu tahun.Kata kunci: Pengkreditan Pajak Masukan, Air Bersih, Pajak Pertambahan Nilai, Barang Kena Pajak Dibebaskan. AbstractThe company of Regional Drinking Water (PDAM) generally has two types of income, namely the clean water supply service as the main source income and non-water income. Clean water that can be drunk or not, is a taxable good that is exempt from the imposition of value added tax according to government regulation number 40 year 2015. On the other hand, the company also has other income that is based on taxation payable VAT. But there are issues related to input tax that should not be credited entirely because there is a tax payable submission but cannot be identified with certainty. Therefore, the amount of input tax which can be credited for the value-added reporting is calculated using the guidelines governed by the Ministry of Finance regulation No. 135/PMK. 011/2014. This Research uses qualitative methods aimed at obtaining data and facts about the case of tax crediting of inputs using primary data i.e. interviews. The data collection techniques used in the study Library Research and field research. The conclusion of the study is that the input tax for some inventories should not be fully credited because they are used to produce clean water (freetax) and non-water income (taxable goods) and can not be exactly identified. The credit should be made by using an estimated tax return calculation after all the income is reported for one year. Keywords: Input tax, Clean Water, Value Added Tax, Free-Taxable Goods.
Pendampingan Penyusunan Pedoman Perpajakan Bagi Entitas Penyedia Air Bersih di Kota Bekasi Resi Ariyasa Qadri; Asqolani Asqolani; Rizqi Haniyah
Intervensi Komunitas Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v1i2.642

Abstract

pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan karena entitas mitra memiliki ketergantungan terhadap satu pegawai yang menguasai seluk beluk terkait mekanisme pemungutan Pajak Pertambahan Nilai. Hal tersebut yang kemudian mendorong entitas mitra untuk menerbitkan surat permintaan pendampingan penyusunan pedoman perpajakan kepada Politeknik Keuangan Negara STAN. Dilatarbelakangi oleh alasan tersebut, kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pendampingan kepada entitas penyedia air bersih di Kota Bekasi dalam menyusun pedoman pemungutan pajak pertambahan nilai. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan melakukan rapat pendahuluan, kemudian diikuti dengan beberapa rapat lanjutan guna memperoleh pemahaman menyeluruh terkait praktik pemungutan Pajak Pertambahan Nilai di bidang penyediaan air bersih di Kota Bekasi. Kegiatan penelaahan literatur dilaksanakan untuk memperkuat pemahaman dalam melaksanakan kegiatan pendampingan. Kegiatan selesai dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan pedoman pemungutan Pajak Pertambahan Nilai yang dapat dijadikan acuan oleh entitas mitra dalam melakukan penyerahan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak, penerbitan faktur pajak keluaran, dan pengkreditan pajak masukan di bidang penyediaan air bersih.
Pemanfaatan Laporan Konsolidasian dalam Penerapan Controlled Foreign Companies Rule Asqolani Asqolani
SUBSTANSI Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.581 KB) | DOI: 10.35837/subs.v3i1.496

Abstract

Salah satu cara Wajib Pajak dalam melakukan penghindaran pajak adalah dengan memanfaatkan keberadaan badan usaha luar negeri (BULN) atau dalam perpajakan internasional dikenal sebagai controlled foreign companies (CFC) yang didirikan di negara-negara yang dikenal sebagai “surga pajak”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan konsolidasian dapat dimanfaatkan dalam penerapan controlled foreign companies (CFC) Rule dan bagaimana Direkorat Jenderal Pajak mengantisipasi terhadap transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan-perusahaan multinasional untuk mengurangi pajaknya yang dibayar di Indonesia dengan menggunakan anak perusahaannya di luar negeri. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pengungkapan adanya badan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian perusahaan dapat digunakan untuk penerapan controlled foreign companies (CFC) Rule dengan beberapa penyesuaian. Selain itu, dari berbagai model anti penghindaran pajak internasional diketahui adanya celah dari ketentuan controlled foreign companies (CFC) Rule di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh Wajib Pajak untuk melakukan penghindaran pajak. Diharapkan dengan adanya penelitian ini Direktorat Jenderal Pajak dapat memanfaatkan laporan keuangan konsolidasian untuk meneliti kemungkinan adanya upaya penghindaran pajak ke luar negeri, dan juga diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam memperbaiki aturan-aturan terkait penghindaran pajak yang dilakukan melalui BULN.