Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI PENILAIAN BAHAYA PADA PERAWATAN FLANGE SILINDER FINAL DRIVE DUMP TRUCK HD 785-7 DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS: STUDI KASUS : PT. KOMATSU REMANUFACTURING ASIA BALIKPAPAN Impol Siboro
IDENTIFIKASI Vol 2 No 1 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.105 KB)

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja membutuhkan penilaian bahaya dan risiko untuk keseluruhan aktivitas. Sehubungan dengan penilaian aktivitas perbaikan flange silinder metode yang digunakan Job Safety Analysis (JSA). Sebagaimana hal tersebut penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana hasil penilaian bahaya dan risiko serta pengendaliaan potensi bahaya dengan pendekatan metode Job Safety Analysis pada pekerjaan perawatan flange silinder Final Drive Dump Truck HD 785-7. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2015. Lokasi penelitian pada Departemen Service PT. Komatsu Remanufacturing Asia Balikpapan. Definisi operasional pada penelitian ini terletak pada penilaian aktivitas perbaikan flange silinder yang tersiri atas identifikasikan potensi bahaya aktivitas pekerjaan perbaikan flange silinder Final Drive HD 785-7, penilaian bahaya aktivitas, peniliaian risiko, dan penyusunan tabel Job Safety Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah di perolehnya 2 aktivitas tidak berbahaya meliputi aktivitas pemeriksaan kerusakan silinder dan persiapan peralatan dan bahan flange plating, 1 aktivitas bahaya rendah yaitu pencucian part silinder, 3 aktivitas bahaya sedang meliputi pemasangan alumunium poil pada sisi part silinder, melaksanakan pekerjaan elektrolin dan bahaya melaksanakan pekerjaan otosol, 4 aktivitas bahaya tinggi meliputi pemeriksaan hasil flange plating, melaksanakan pekerjaan desmutting, Melaksanakan pekerjaan bonding, dan melaksanakan pekerjaan etching dan 2 aktivitas bahaya tinggi meliputi melaksanakan pekerjaan cooper dan melaksanakan pekerjaan nikel. Hasil penilaian risiko adalah terdapatnya tiga aktivitas berisiko very low dengan persentase sebesar 25%, satu aktivitas berisiko low dengan persentase sebesar 8,33%, satu aktivitas berisiko moderate dengan persentase terhadap jumlah aktivitas berisiko sebesar 8,33%, enam aktivitas berisiko high dengan persentase terhadap jumlah aktivitas berisiko sebesar 50% dan aktivitas berisiko very high dengan persentase sebesar 8,33%. Pengendalian potensi bahaya dengan pendekatan metode Job Safety Analysis dengan menerapkan penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan potensi bahaya pada aktivitas perawatan flange silinder.
PERILAKU PENGEMUDI DALAM MENGGUNAKAN SABUK PENGAMAN PADA SUPIR ANGKUT BALIKPAPAN- HANDIL Impol Siboro
IDENTIFIKASI Vol 3 No 2 (2017): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.824 KB)

Abstract

Pemakaian alat keselamataan, terutama sabuk pengaman pada pengguna kendaraan roda empat, seringkali diabaikan supir angkut terutama oleh penumpangnya. Alasannya ada yang lupa dan merasa terganggu mengenakan sabuk keselamatan. Padahal sabuk pengaman merupakan salah satu faktor penting dalam keselamatan berkendara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pengemudi dalam menggunakan sabuk pengaman pada supir angkut Balikpapan- Handil. Dan juga untuk mengetahui faktor pengetahuan, sikap, tindakan (praktek) pada supir angkut Balikpapan-Handil. Metode yang digunakan adalah metode penilitian kualitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sikap dan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pengemudi terhadap penggunaan sabuk pengaman saling berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pengetahuan supir angkot tentang sabuk pengaman sudah baik disertai dengan sikap yang baik walaupun tindakannya masih ada beberapa supir angkut yang kurang peduli terhadap keselamatan penumpang maupun sesama supir. Sehingga saran yang diberikan adalah agar lebih meningkatkan pengetahuan dengan membaca dan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak kepolisian, atau DISHUB (Dinas Perhubungan, Meningkatkan kinerja aparat yang berwenang dalam hal ini satuan lalu lintas dari Kepolisian Republik Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dalam bentuk pengawasan lalu lintas untuk meminimalisasi pelanggaran terhadap aturan lalu lintas dan meningkatkan kedisplinan pengemudi kendaraan.
HUBUNGAN SHIFT KERJA TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN PT ASTRA REKAYASA UNGGUL BALIKPAPAN Dharma Saputera; Impol Siboro; Junaidi Ananda Putra
IDENTIFIKASI Vol 8 No 2 (2022): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v8i2.245

Abstract

A sound psychological condition can indirectly impact how successfully and continuously the business's operations continue. System failures in a business can be caused by psychological issues, particularly stress, which lowers productivity. In order to better understand this relationship, a study was done on the employees of PT Astra Rekayasa Unggul Balikpapan. A sample is used as the research methodology in this case. This sampling approach uses total sampling to represent the 32 warehouse staff members at PT. Astra Rekyasa Unggul in this investigation. Between July and September 2020, morning and evening work shifts will be performed utilizing the DASS (Depression Anxiety Stress Scales) Measurement Tool Questionnaire. is divided into three categories: minor, medium, and major stress. According to the findings, out the 32 13 employees of PT. Astra Rekayasa Unggul who reported light stress fell into the moderate stress category, making up 81.25% of the total, with just 6 employees (37.5%) falling into the high stress category. The findings of the linear regression test showed that there is a significant correlation between work shifts and job stress on employees of PT Astra Rekayasa Unggul Balikpapan, with a probability lower than the significance level of 0.05. According to research's findings, efforts must be taken to lessen job stress caused by the effect of working shifts, specifically by tightening restrictions or dividing shifts.
ANALISIS PENERAPAN HIGIENE SANITASI PANGAN DI HOTEL ZURICH BALIKPAPAN Nur Falah Setyawati; Impol Siboro; Sri Wahyuni; Samuel Lumbanraja
IDENTIFIKASI Vol 8 No 2 (2022): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v8i2.249

Abstract

Food is one of the basic human needs that is needed at any time and requires good and correct processing so that it is beneficial to the body. Based on what can disturb, harm and endanger human health and does not conflict with religion, data from the World Health Organization (WHO) in 2019 around 600 million people or 1 in 10 people in the world suffer from illness after consuming contaminated food. As many as 420 thousand people die every year because of food. It was recorded in Indonesia, from 2011 to 2015, food products that did not comply with established standards increased by around 35%, from 2013 to 2015 reports of serious food poisoning increased from 48 to 61 cases in 34 provinces, and incidents of food poisoning in Indonesia in 2016 by 26% of 132 extraordinary events of food poisoning and disease. To improve standard quality, the quality of food storage containers, which consist of storing wet and dry food ingredients in accordance with the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1096 of 2011 concerning Hygiene Sanitation Catering Services.