Asrina Pitayanti
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA DESA MAOSPATI MAGETAN Asrina Pitayanti
Jurnal Insan Cendekia Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Insan Cendekia Vol 3 No 2
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan psikologi remaja adalah salah satu perkembangan yang akan dilewati oleh remaja. Perkembangan psikologi adalah suatu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat diulang kembali dengan proses yang dinamis, dimana proses tersebut antara individu dan sifat lingkungan akhirnya menemtukan tingkah laku apa yang akan diaktualisasi dan dimanefestasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran keluarga dalam perkembangan psikologi remaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi adalah seluruh ibu di RT. 21 RW. 05 Desa Maospati Kabupaten Magetan yang mempunyai anak remaja. Sampel yang digunakan sebanyak 21 orang. Pengambilan sample menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan kategori jenjang ordinal. Hasil penelitian menunjukkan Peran keluarga dalam pemenuhan kebutuhan materiil, terdapat (95,2%) berperan baik, (4,8%) berperan cukup. Peran keluarga dalam menciptakan suatu “Home”, berperan baik (52,4%), berperan cukup (28,6%), dan berperan kurang (19%). Peran keluarga dalam pendidikan, berperan baik (66,7%), berperan cukup (23,8%), dan berperan kurang (9,5%). Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa peran keluarga dalam perkembangan psikologi remaja dalam kebutuhan materiil adalah baik, dalam menciptakan suatu “Home” perlu ditingkatkan karena masih banyak yang masuk kategori cukup dan kurang, dalam pendidikan lebih dari setengah dari sampel berperan baik, tetapi masih ada yang berperan cukup dan kurang. Peran orangtua sangan penting bagi perkembangan psikologi remaja, orangtua harus lebih memperhatikan pada anak-anaknya dengan cara memenuhi kebutuhan materiil anak, memberi kasih sayang, perhatian, rasa aman,dan pendidikan yang layak pada anak.Kata Kunci : Perkembangan Psikologi, Orangtua, Remaja
HUBUNGAN EFIKASI DIRI (SELF EFFICACY) DENGAN PROBLEM FOCUSSED COPING PASIEN HIPERTENSI (Studi di Puskesmas Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk) Srigati Sutarinik; Asrina Pitayanti; Agustina Maunaturrohmah
Jurnal Keperawatan Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Problem focussed coping sangat diperlukan bagi penderita hipertensi, bila kurang memahami akan berakibat kurang baik. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri (self efficacy) dengan problem focussed coping pada pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk. Metode Penelitian: Metode penelitian dengan metode analitik, dengan rancangan penelitian dengan pendekatan cross secsional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi primer yang ada di Puskesmas Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk pada bulan Maret sebanyak dengan sampel sebanyak 57 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner dengan analisa data uji korelasi spearman rank. Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki efikasi diri (self efficacy) yakin sebanyak 32 responden (56,1%). Sebagian besar responden memiliki problem focussed coping cukup sebanyak 34 responden (59,6%), hasil uji korelasi Spearman’s Rho didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari nilai alpha (0,05), sehingga H0 ditolak, H1 diterima. Kesimpulan: Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri (self efficacy) dengan problem focussed coping pasien hipertensi dilakukan di  Puskesmas Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk. Saran: Bagi responden diharapkan agar memiliki efikasi diri (self efficacy) yang baik untuk dapat menstabilkan tekanan darah, karena dengan mengatur pola pikir yang baik dan tidak stress menjadikan hidup makin berkualitas.Kata Kunci : Hipertensi, Efikasi diri, problem focussed coping