ABSTRAK Pendahuluan: Prevalensi kanker payudara di dunia cukup tinggi dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan pemahaman remaja tentang cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) juga merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan jumlah penderita kanker payudara. Oleh karena itu, SADARI sangat penting dilakukan pada remaja sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan kemampuan praktik remaja tentang SADARI. Metode: Desain Penelitian menggunakan quasy-exsperiment dengan Pretest-Postest Control Group Design. Populasi penelitian adalah semua sisiwi SMA Darul Ulum 1 dengan sampel sejumlah 60 responden yang diambil menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Data dianalisis menggunakan wilcoxon dan mann whitney dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan kemampuan praktik remaja tentang SADARI dengan nilai p=0.000 (p<α), ada perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi dan media audio visual terhadap pengetahuan, sikap dan kemampuan praktik remaja tentang SADARI pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai p=0.001 (p<α). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan media audiovisual efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan praktik remaja tentang SADARI sehingga dapat digunakan sebagai media alternatif dalam memberikan pendidikan kesehatan. ABSTRACT Background: The prevalence of breast cancer in the world is quite high and increases with age. In addition, the lack of knowledge and understanding of adolescents about breast self-examination (BSE) is also a contributing factor to the increasing number of breast cancer sufferers. Therefore, BSE is very important for adolescents to detect breast cancer early. Objective: This study aims to determine the effect of health education on the knowledge, attitudes, and practical abilities of adolescents about BSE. Methods: The research design used a quasi-experiment with a pretest-posttest control group design. The study population was all female students of SMA Darul Ulum 1 with a sample of 60 respondents who were taken using the Stratified Random Sampling technique. Data were analyzed using Wilcoxon and Mann-Whitney with a significance level of α ≤ 0.05. Results: The results showed that there was an effect of health education demonstration methods and audio-visual media on knowledge, attitudes, and practice abilities of adolescents about BSE with a value of p = 0.000 (p<α). There were differences in the effect of health education demonstration methods and audio-visual media on the knowledge, attitudes, and practical abilities of adolescents about BSE in the treatment group and the control group with a value of p = 0.001 (p<α). Conclusion: Health education with demonstration method and audiovisual media is effective in increasing the knowledge, attitudes, and practical abilities of adolescents about BSE so that it can be used as an alternative medium in providing health education.