Mualim Mualim
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan Kesehatan Lingkungan,

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ERGONOMI DAN PSIKOSOSIAL DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN DAGANG SINAR HARAPAN TEKNIK Mualim Mualim; Yusmidiarti Yusmidiarti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i2.19

Abstract

Kelelahan kerja merupakan bagian dari permasalahan umum yang sering dijumpai pada tenaga kerja. Data ILO menyebutkan bahwa setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2014) di Indonesia setiap hari rata-rata terjadi 414 kecelakaan kerja, diantaranya 27,8% disebabkan kelelahan yang cukup tinggi, kurang lebih 9,5% atau 39 orang mengalami cacat (Januar Atiqoh, dkk., 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara ergonomi dan psikososial dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja Perusahaan Dagang Sinar Harapan Teknik Padang Serai Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel pada penelitian ini berjumlah 70 pekerja (total sampling). Instrumen yang digunakan adalah observasi dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square (α=0,05). Hasil dari penelitian ini adalah lebih dari setengah pekerja Perusahaan Dagang Sinar Harapan Teknik Kota Bengkulu memiliki penerapan ergonomi posisi kerja yang tidak sesuai yaitu 41 (55,70%), lebih dari setengah pekerja  keadaan psikososialnya buruk 36 (51.40%), lebih dari setengah pekerja mengalami kelelahan kerja kronis 39 (55,70%), terdapat hubungan antara penerapan ergonomi dengan kelelahan kerja (p= 0,006 < 0,05), dan terdapat hubungan antara keadaan psikososial dengan kelelahan kerja (p=0,028 < 0,05). Saran yang diberikan kepada pekerja yaitu pekerja harus mengoptimalkan waktu istirahatnya serta melakukan peregangan otot di sela-sela pekerjaan. Untuk perusahaan supaya adanya batasan jam kerja maksimal 8 jam/hari dan menghimbau pekerja untuk berolahraga sebelum bekerja. Kata Kunci : Ergonomi, psikososial, dan kelelahan kerja.